1. NAIF

10.2K 867 35
                                    

Happy reading, dear💘

Btw

Buat yang suka baca AU, bantu ramein yaw! Anw, ini long AU, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang suka baca AU, bantu ramein yaw! Anw, ini long AU, ya!

*****

Menunggu adalah alasan mematikan bagi sebuah harapan. Dan harapan tanpa kepastian akan membunuh hati secara perlahan.

***

Bulan berjalan menuju rooftop rumahnya, dengan membawa dua cangkir coklat panas, gadis itu berjalan dengan senyum merekahnya.

"Selamat mencoba, tuan," Bulan meletakkan nampan yang dibawanya di meja, lalu gadis itu duduk di hadapan Bintang yang sudah menunggunya.

"Terimakasih, nyonya," timpal Bintang, lalu keduanya tertawa pelan.

"Gimana? Enak?" tanya Bulan, senyuman tak luput dari wajahnya sedari tadi.

"Belum ada coklat panas yang seenak buatan lo,"

"Bisa aja," Bulan menyelipkan anak rambut ke belakang telinga, lalu meminum coklat panasnya.

"Bulannya indah banget, ya, La?"

"Bulan ini juga." sambung Bintang, lalu atensinya kembali teralih pada kedua bola mata milik Bulan.

"Bintangnya juga," ucap Bulan, menatap bintang di atasnya lalu kembali menatap wajah Bintang.

"Bintang yang mana? Bintang itu ada banyak, nggak satu-satunya seperti bulan,"

"Bintang yang paling dekat dengan bulan," lalu tatapan keduanya kembali teralih ke atas. Mencari sosok bintang yang paling dekat dengan bulan di atas sana.

"Nggak ada bintang yang dekat dengan bulan, La. Dilihat dari bawah memang seperti dekat, tapi nyatanya nggak," perlahan, Bulan kembali menatap Bintang di hadapannya, lalu tersenyum tipis.

"Iya, Bintang ...." Bulan dan Bintang ini juga. Dulu sangat dekat, namun sekarang sudah mulai merenggang. Lanjut gadis itu dalam hati.

"Oh, ya, gue tadi ambil gitar ini dari kamar lo. Mau gue nyanyikan sebuah lagu?" tanya Bintang, mengambil sebuah gitar yang ada di sampingnya.

Bulan mengangguk. Gadis itu kembali tersenyum. "Lagu apa, ya?"

Bintang terbatuk untuk mengambil ancang-ancang. Laki-laki itu mulai memetik senar gitar di pangkuannya.

Perahu Kertas - Maudy Ayunda

Perahu kertasku 'kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang