39. KESALAHPAHAMAN

6.6K 528 8
                                    

Bentar lagi end nih, kamu udah follow belum???😒😃

*****

Dari jendela kamarnya, Bulan bisa melihat pemandangan kota yang menampilkan senja indah setelah hujan tadi. Di tangannya ada secangkir teh hangat yang menemani sorenya hari ini.

Setelah dari taman, Bintang mengantarnya pulang menggunakan mobil. Awalnya Bulan menolak, namun Bintang memaksanya karna tubuh keduanya sudah basah kuyup.

Di perjalanan hanya keheningan yang menemani keduanya. Tak ada seulas sapa yang terlontar sedikitpun.

Bukan tak mau memulai, Bulan hanya tak percaya dengan semuanya yang terjadi dengan tiba-tiba. Kedatangan Bintang di kehidupannya cukup menggoyahkan pertahanannya selama ini.

Bila harus dijelaskan, tentu ia masih mencintai Bintang. Perasaan yang sangat ingin ia musnahkan itu malah semakin menjadi saat ia berusaha keras untuk melenyapkannya.

Bulan sadar, ia tidak bisa menghilangkan perasaan itu sebelum masalahnya terselesaikan. Dan waktu itu ia malah memilih menghindar dari masalah itu.

Benar, Bulan terlalu sepengecut itu.

Sebuah notifikasi pesan di handphone-nya membuat perhatiannya teralih begitu saja. Dengan segera ia mengambil benda pipih yang berada di meja belajar itu. 

Bulan menghembuskan napasnya pelan setelah melihat pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bulan menghembuskan napasnya pelan setelah melihat pesan itu.

Dari mana Bintang mendapatkan nomor telponnya? Apa Bintang mempunyai kenalan di sini?

Di dalam pikirannya, Bulan menerka-nerka. Sebenarnya apa tujuan laki-laki itu datang ke sini? Seharusnya laki-laki itu tau diri jika tak perlu mencarinya lagi setelah memiliki Anya sepenuhnya bukan?

Memilih tidak peduli, Bulan menonaktifkan handphone-nya. Pikirannya semakin tidak tenang setelah mendapat pesan itu.

Ia harus bagaimana sekarang? Kalau ia menerima ajakan dan datang menemui Bintang berarti ia tidak jauh bedanya dengan Anya, satu-satunya gadis yang sekarang membuat Bintang bahagia.

Tapi pertanyaannya, apa benar Bintang bahagia dengan Anya?

***

Sudah satu jam Bulan berdiri di depan kafe. Ia sengaja memakai baju tertutup agar tak dikenali orang-orang sekitar. Tujuannya ke sini bukan untuk menemui Bintang, namun untuk melihat seberapa sabar Bintang menunggu kedatangannya.

Terlihat cowok itu sudah beberapa kali melirik ke arah pintu kafe untuk melihat siapa yang datang.

Namun melihat Bulan yang tak akan kunjung datang membuat laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk pergi.

Bulan yang melihat kepergian Bintang saat itu lantas terkekeh miris.

"Benar, dia datang bukan untuk meminta maaf. Tapi untuk menghilangkan rasa bersalah yang selama ini bersarang di dalam hati dan pikirannya." gumamnya.

Antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang