40. TOGETHER (ENDING)

10.8K 751 60
                                    

Sesuai keinginan kalian, ini adalah part ending dengan sad ending.

Baca pelan-pelan monolognya biar ngerti dan gak salah paham.

*****

Bulan memainkan sendok makannya membuat suara dentingan antara sendok dengan piring itu menggema di ruang makannya.

"Kamu kenapa, La? Kenapa makanannya gak dimakan?" tanya Risa. Ia sedikit bingung dengan Bulan yang sejak bangun tadi hanya diam tak berbicara.

Bulan tak menjawab. Gadis itu hanya menatap lurus pada makanannya.

"Kamu ada masalah?" tanya Arta, membuat Bulan menghembuskan napasnya kasar.

"Kalian nggak ada sesuatu yang mau diceritain ke aku?" tanyanya.

Risa dan Arta lantas saling memandang, tidak mengerti dengan arah pembicaraan Bulan.

"Kamu ini ngomong apa, sih?" Risa mengernyitkan dahinya bingung.

"Maksud kamu apa, La? Cerita apa yang kamu maksud?" timpal Arta.

"Nggak usah pura-pura lupa, Ayah. Selama ini Bulan kira nggak ada hal yang nggak kalian sembunyiin dari Bulan. Tapi sekarang apa?"

Arta menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Kamu ngomong apa sih, La? Mending sekarang kamu makan dulu. Kayanya kamu kurang istirahat,"

"Ayah pikir aku apa? Yang Ayah liat sekarang aku adalah orang gak waras?"

"Bukan gitu, La-"

"Ayah kenapa nggak bilang semuanya, sih? Ayah tau semuanya tentang aku waktu di masa lalu tapi Ayah gak nyeritain yang sebenarnya di masa itu!"

"Bulan, jaga nada bicara kamu." tekan Risa.

Atensi Bulan kita beralih pada Risa. "Bunda juga tau, kan? Kenapa Bunda gak bilang dan malah ikut-ikutan diem aja?"

"Ayah masih nggak ngerti, Bulan. Sebenarnya arah pembicaraan kamu itu ke mana?" tanya Arta.

"Pembicaraan dua tahun lalu." jawab Bulan cepat.

Arta tertegun.

"Kenapa Ayah nggak bilang Ayah tau kalau pertunangan Bintang sama Anya waktu itu adalah semata-mata untuk melunasi hutang keluarga Bintang, Yah?"

"Ayah juga kan yang melunasi hutangnya dengan syarat Bintang jangan pernah temui aku lagi?"

"Ayah tau waktu di mana pertama kali aku di sini aku nyeritain perasaan yang sebenarnya kalau aku suka sama Bintang tapi dia udah tunangan,"

"Ayah juga tau bahwa setelah aku pergi dari Indonesia pertunangan Bintang sama Anya dibatalin. Tapi kenapa Ayah nyembunyiin itu semua?"

"Selama ini aku pikir Bintang benar-benar gak pernah batalin pertunangan itu. Selama ini aku pikir Bintang benar-benar jatuh cinta sama Anya. Tapi nyatanya? Bintang melakukan itu semua semata-mata untuk menyelematkan keluarganya,"

"Dan Ayah tau itu semua tapi cuma diem aja."

Bulan menarik napasnya, gadis itu berbicara dengan nada bergetar.

"Aku pikir Bintang lah yang selama ini salah. Tapi ternyata ini sama sekali nggak ada hubungannya sama Bintang. Ayah lah yang di sini terlalu egois!"

"Dua tahun lalu Ayah rela nyuruh orang ngawasin aku demi tau masalah yang selama ini aku sembunyiin dari kalian, tapi Ayah sendiri nggak mau berterus terang perihal kejadian sebenarnya yang ternyata udah ngebuat aku salah paham,"

"Ayah cuma mau ngelindungin kamu, Bulan," jawab Arta.

"Aku tau, aku tau Ayah khawatir! Aku tau Ayah peduli sama aku! Tapi nggak dengan cara ini, Yah!"

Antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang