20. ANYA

3.2K 344 4
                                    

Sedikit iri dengan dia yang mendapatkan hatimu tanpa berjuang sekeras aku.

–Bulan Tara Agistira.

*****

Pagi-pagi sekali SMA Cakrawala sudah dipenuhi oleh berbagai bunga papan dan beberapa spanduk dengan tulisan 'Selamat datang Anya!'. Bulan bergidik ngeri melihatnya. Kalau ia ditakdirkan menjadi seorang Anya Allisya Lesham, ia pasti sudah risih setengah mati. Menjadi bahan tontonan dan pusat perhatian bukanlah hal yang menyenangkan bagi Bulan.

"Tumben baru setengah tujuh udah rame aja sekolahan," gumamnya sambil berjalan memasuki lobby sekolah.

Di sepanjang sudut SMA Cakrawala, para siswa-siswi sudah siap dengan handphonenya masing-masing. Katanya, sih, untuk memotret kedatangan Anya yang akan datang pada pukul 7 nanti.

Dari arah berlawanan, Gema tampak berjalan menghampiri Bulan dengan tatapan genitnya. "Hai, neng Bulan. Sendiri aja nih?"

"Iya, nih, Kak Ge," jawab Bulan sambil tersenyum tipis.

"Pasti mau ikutan foto sama Anya seleb, ya?" tebak Gema, membuat Bulan seketika menggeleng.

"Aku lagi tunggu Tanisa, nih. Kalau Kakak sendiri mau ke mana?"

"Ke mana aja, ke hati kamu aja deh kalau bisa," Gema menyengir lebar membuat Bulan terkekeh pelan.

"Kak Ge kok sendiri? Yang lain mana?" tanya Bulan mengalihkan topik.

"Yang lain apa Bintang, nih?"

"Yang lain, Kak," Bulan tersenyum kikuk.

"Ada tuh, di kelas,"

"Nggak ikutan persiapan buat fotbar sama yang lain?"

"Nggak, deh, kalau aku maunya fotbar sama neng Bulan aja, gimana?"

Bulan tertawa pelan. "Nggak dulu deh Kak Ge, mending Kak Ge pacarin gebetan-gebetan Kak Ge. Pasti mereka sedih karena di-ghosting terus,"

"Nggak dulu deh, belum ada yang cocok nih,"

"Oh, iya, di kelas ada Bintang, gak?"

"Nggak ada tuh, belum datang kayanya," Bulan tampak berpikir, lalu mengangguk paham.

"By the way, gue mau ke kantin dulu nih,"

"Ah, iya kak," lalu setelah itu Gema melenggang pergi dari sana. Meninggalkan Bulan yang tengah berpikir keras. "Tadi waktu di chat, katanya Bintang udah duluan ke sekolah," gumamnya tak habis pikir.

"Woy! Ngelamun aja lo!" Bulan terpekik pelan, gadis itu berdecak kesal saat mendapati Tanisa yang tengah menyengir lebar.

"Lama!"

"Sorry, tadi ada masalah dikit!"

"Ya udah deh, ayo ke kelas," ucap Bulan sambil melenggang pergi. "Eh, tunggu-tunggu! Lo gak mau ikutan liat murid baru itu?" tanya Tanisa membuat langkah Bulan terhenti.

"Nggak, Tan, ayo deh, mending kita ke kantin!" mata Tanisa berbinar, gadis itu lalu berlari menyusul Bulan. "Kalau ke kantin, gas aja lah!"

***

Uhuk! Uhuk!

Bulan terperanjat pelan lalu dengan sigap mengambil es teh manis dan memberikannya pada Tanisa. "Pelan-pelan makanya. Lagian makan sambil main hp,"

"Gila! Gila!" ucap Tanisa dengan excited.

"Gila apanya? Maksud kamu aku gila?"

"Bukan! Lima menit yang lalu akun GOCAK lagi rame-ramenya! Di postingan itu, tertulis bahwa Anya masuk kelas XII IPA-1 yang berarti sekelas sama anak-anak RANGER!" Tanisa memperlihatkan layar handphonenya yang menampilkan sebuah postingan Instagram.

Antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang