Jeonkook sedang berbelanja di sebuah supermarket dekat apartemen pagi ini. Setelah kemarin Taehyung membelikannya banyak sekali pakaian dan segala keperluannya, hari ini ia berbelanja sendiri kebutuhan dapur. Untuk urusan memasak, Jeonkook cukup mahir karena dulu sering minta diajari para chef di rumah Taehyung.
Taehyung melarang Jeonkook pergi ke rumah Seok Jin untuk mengambil barang-barang pemuda itu. Bahkan Taehyung membuang sim card beserta ponsel Jeonkook dan menggantinya dengan yang baru. Ini semua Taehyung lakukan supaya tidak ada lagi yang berusaha mengambil Jeonkook pergi. Pria itu ingin Jeonkook tetap berada dalam jangkauannya.
Jeonkook yang pagi itu memakai hoodie merah maroon, celana jeans hitam dan masker yang senada dengan warna celananya, tampak sibuk memilih wortel. Ia ingin membuat kimbap untuk Taehyung. Ia juga berniat membuat sup rumput laut.
Usai memilih wortel, Jeonkook beralih memilih timun yang masih segar dan bagus. Ia tampak menikmati kegiatan belanjanya ini sampai-sampai tidak sadar bahwa seorang pria tinggi tegap berdiri sedikit jauh di belakangnya sejak tadi. Dan saat Jeonkook berbalik, ia terkejut melihat pria itu sedang bersandar pada tiang dan memperhatikannya.
"Hyeong!"
Pria yang tak lain adalah Lee Seok Jin, menatap Jeonkook dingin. Ada kilat kemarahan di matanya namun tidak dimuntahkan lewat kata-kata.
"Hyeong, bagaimana ... kau tahu aku ada di sini!"
Seok Jin menghampiri Jeonkook, merebut paksa keranjang belanjaan pemuda itu. Meletakkannya asal kemudian menyeret pemuda itu keluar dari supermarket. Membuka pintu mobil dan memaksa Jeonkook masuk. Setelah itu ia sendiri juga masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi.
"Neo michyeosseo?" bentak Seok Jin. Ia kesal bukan main. Sejak kemarin ia kebingungan mencari Jeonkook. Ponsel pemuda itu tidak bisa dihubungi dan tidak bisa dilacak. Ia juga menghubungi orang tua Taehyung tapi tidak ada yang tahu di mana keberadaan Jeonkook.
Seok Jin kemudian meminta salah seorang anak buahnya untuk mencari keberadaan Taehyung karena firasatnya mengatakan kalau pria itu bertemu dengan Jeonkook dan membawanya pergi. Dan benar saja, bahkan dengan gilanya Taehyung membeli apartemen baru hari itu juga untuk menyembunyikan Jeonkook.
"Neo mwohanya (apa yang kau lakukan)!" Seok Jin mencengkeram kemudi. Namun matanya masih menatap Jeonkook nyalang. " Jugeullae (kau mau mati)?!"
"Mianhada," hanya itu yang bisa Jeonkook katakan. Ia menunduk tidak berani menatap Seok Jin. Baru kali ini pria yang biasanya murah senyum itu tampak mengerikan.
"Kita sudah pernah membicarakan ini, Shin Jeonkook! Kau bahkan sudah dimaafkan oleh orang tuamu asal kau menghilang dari kehidupan Taehyung. Tapi apa yang kau lakukan sekarang?!" napas Seok Jin naik turun menghadapi Jeonkook yang bebal. Setelah apa yang ia lakukan untuk membantu Taehyung dan Jeonkook hidup normal, namun Jeonkook justru merusak semuanya.
"Aku tidak bermaksud menemuinya, Hyeong. Tapi ... tiba-tiba saja kami bertemu saat aku sedang belanja."
"Kau pikir aku bodoh?! Taehyung tidak akan menemukanmu jika kau tidak belanja ke tempat di mana dia berada!" Seok Jin geram. Skala kemarahannya sudah melesat sangat jauh.
Jeonkook membeku. Dia tidak menyangka Seok Jin mengetahui hal itu.
"Mengapa kau melakukannya?!"
Susah payah Jeonkook menelan salivanya. Dia tidak pernah memprediksi Seok Jin akan semarah ini.
"Jawab, bodoh!"
"Aku merindukannya," sekuat tenaga Jeonkook mengumpulkan keberaniannya dan menatap Seok Jin. "Aku sangat merindukannya. Rasanya sangat sakit, Hyeong. Sejak kecil aku selalu bersamanya. Namun tiba-tiba aku harus menghilang dari hidupnya dan hanya bisa melihatnya dari jauh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Fanfiction"Aku dan kamu adalah dua ganjil yang tidak bisa menggenapkan. Adalah dua kata yang tidak bisa menjadi kita." -Lee Taehyung, 2020. START: 25 Juni 2020.