Kemewahan.

1K 210 58
                                    

"Kau bisa tidur di sini."

Dengan masih memakai tuxedo yang tadi ia gunakan dalam acara pesta pernikahannya, Lee Taehyung menunjukkan kamar miliknya yang bisa Hwang Sohyun tempati mulai malam ini. Kamar bercat putih dengan seluruh gorden warna hitam itu terlihat sangat mewah dan luas. Ranjang king size, dua nakas di sisi kanan dan kiri tempat tidur, dua lemari berukuran besar, satu set meja rias, dua pigura besar yang menempel di dinding berisi foto keluarga Lee Taehyung dan foto pria itu bersama Shin Jeonkook, sebuah TV berukuran 110 inch yang menyatu dengan dinding. Kalau tidak salah televisi dengan merk Samsung UA110S9 tersebut merupakan salah satu televisi paling mahal di dunia.

Jadi, selain mobil paling mahal di dunia, Lee Taehyung juga membeli televisi paling mahal juga? Ah, sepertinya besok Sohyun harus mencari tahu harga gorden, lemari, karpet bulu dan barang-barang lain. Karena bisa jadi semua perabot yang ada di rumah ini memiliki harga fantastis. Ia sampai merinding membayangkan berapa total uang yang Taehyung keluarkan untuk membeli rumah dan semua isinya.

Rupanya keputusan Sohyun untuk menerima perjodohan ini adalah keputusan yang tepat. Ia hanya perlu mengambil hati Lee Taehyung dan seluruh kekayaan pria itu akan jadi miliknya. Dengan begitu akan sangat mudah baginya untuk menghancurkan Hwang Jimin-kakak kandungnya.

"Ini kamarmu. Tapi kau menyuruhku tidur di sini. Apa itu artinya kau mengajakku tidur bersama, Lee Taehyung-ssi?" Sohyun menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Gaun pengantin warna putih yang ia kenakan malam ini membuatnya terlihat semakin cantik.

"Peraturan pertama," Taehyung membuka lemari dan mengambil handuk dan juga piyamanya. "Tidak ada kontak fisik dan kita tidur terpisah. Apa kau lupa?"

Sohyun mengumpat dalam hati. Ingin sekali mencakar wajah Taehyung yang terlihat begitu dingin dan angkuh. Tidak ada kontak fisik katanya? Bukankah tadi mereka berciuman di depan para tamu undangan setelah upacara pernikahan selesai? Apa ia harus menendang kepala Taehyung agar pria itu tidak pura-pura amnesia lagi?

"Jika kita memang harus tidur terpisah, mengapa kau memintaku tidur di kamarmu? Mengapa tidak menyuruhku tidur di kamar lain? Rumahmu bahkan seluas sepuluh lapangan sepak bola. Pasti ada banyak kamar kosong."

"Bodoh!" ujar Taehyung masih dengan ekspresi dinginnya. "Jika sewaktu-waktu orang tuaku datang berkunjung dan melihat barang-barangmu ada di kamar lain, apa yang akan kau katakan pada mereka?"

Baru beberapa jam menikah, Lee Taehyung sudah membuat Hwang Sohyun darah tinggi. Jika bukan karena uang, ia tidak sudi menikah dengan pria tolol di depannya ini. Ya ... pria yang tidak terpesona dengan kecantikannya hanyalah pria tolol yang matanya bermasalah.

"Aku akan mandi dan tidur di kamar adikku," Taehyung membuka pintu hendak keluar. Namun berhenti saat Sohyun memanggilnya.

"Taehyung-ssi, jika ini lemari pakaianmu lantas di mana lemari pakaianku?"

Taehyung menunjuk ke arah belakang Sohyun di mana hanya ada dinding kosong di sana.

"Pakaianmu ada di dalam dinding itu," Taehyung lantas pergi begitu saja tanpa memberi penjelasan lebih pada Sohyun.

"Apa pria itu gila?! Apa dia menyuruhku menghancurkan dinding kamarnya lebih dulu?" Sohyun cemberut kemudian memeriksa dinding di belakangnya dengan cara mengetuknya sebanyak dua kali.

Ada yang aneh.

Dengan kening berkerut, Sohyun mendorong dinding tersebut dan seketika terbuka. Menampilkan sebuah ruangan cukup luas yang diisi oleh deretan lemari berisi pakaian miliknya. Sementara pada deretan kanan, ada lemari berisi puluhan sepatu dan juga tas yang ditata begitu rapi. Ya Tuhan! Ukuran ruangan ini bahkan seluas ukuran kamarnya.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang