Pemilik Seharusnya

996 185 116
                                        

Kalau diingat-ingat, sepertinya hari ini adalah salah satu hari paling indah yang pernah ada dalam hidup Namjoon. Bisa menyiapkan makanan untuk Sohyun dan mereka menyantap sarapan bersama setelah Sohyun selesai mandi. Meski ia hanya membuat roti bakar dan telur goreng. Ditambah segelas susu cokelat untuknya dan segelas jus jambu untuk wanita yang dicintainya.

Pria berlesung pipi itu sempat tertawa kecil karena suasana pagi ini mirip seperti rutinitas suami istri. Namun pikiran itu segera terpatahkan oleh kenyataan bahwa Sohyun telah memiliki suami ... dan itu bukan dirinya.

"Aku kenyang," Sohyun mengembuskan napas panjang setelah menghabiskan segelas jus jambu. Jangan lupakan roti dan telur yang sudah lebih dulu masuk ke dalam perutnya. "Terima kasih, Namjoon Oppa. Harusnya aku yang menyiapkan sarapan untukmu."

Jika boleh jujur, Namjoon lebih suka melihat Sohyun yang angkuh dengan gengsi setinggi langit daripada Sohyun yang lemah lembut seperti ini. Memang terlihat lebih cantik. Tapi Namjoon rindu suara teriakan wanita yang pagi ini mengikat rambutnya dengan rapi.

"Tidak masalah. Kau bisa membuatkan sarapan untukku lain kali," Namjoon menyuapkan potongan roti terakhir ke dalam mulutnya. Mengunyah pelan lalu menelannya. "Kau mau pulang hari ini?"

Sohyun menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Ke mana dia harus pulang? Ibunya tidak menginginkannya dan Taehyung telah mengusirnya. Tapi jika terus-terusan berada di rumah Namjoon, Sohyun merasa sungkan. Ia pasti akan membebani mantan manajernya ini.

Oh, tunggu!

Mantan manajer?

"Oppa, apa kau masih bekerja di tempatmu sebelumnya? Maksudku apa kau masih menjadi manajer seorang model atau aktris?"

"Aku masih bekerja di sana. Sementara waktu aku membantu manajer Baek untuk mengurus salah satu boyband pendatang baru. Ada apa?"

"Apa aku bisa jadi model lagi?"

Namjoon tidak jadi minum. Ia letakkan kembali gelas susunya yang isinya hampir habis. "Apa maksudmu?"

".Aku tidak tahu harus pulang ke mana dan aku tidak memiliki pekerjaan. Jika aku kembali menjadi model, aku bisa memiliki uang untuk menyewa apartemen."

Senang? Tentu saja Namjoon senang. Lagi pula pemilik agensi tempatnya bekerja tentu akan menyambut Sohyun dengan antusias. Bagaimana pun juga dulu Sohyun adalah salah satu sumber kekayaan agensi yang menaungi wanita itu.

"Bagaimana dengan Taehyung? Dia melarangmu menjadi model."

Sohyun tersenyum tipis. Sangat tipis. Dia bahkan hampir lupa kalau Taehyung adalah suaminya.

"Kami akan segera bercerai."

"Sohyun-ah ..."

"Gwaenchana," Sohyun tertawa hambar. "Jangan menatapku seperti itu. Aku tidak suka dikasihani."

Ya ... ini adalah Sohyun-nya. Wanita yang tidak suka dikasihani bahkan sering menahan air matanya supaya terlihat kuat. Seperti apa yang Namjoon lihat saat ini.

"Jadi kapan kita bisa ke agensi? Aku akan menemui CEO di sana dan memberitahu maksudku."

"Kapan kau siap?" Namjoon kali ini meneguk habis susu coklatnya. Dia senang karena Sohyun kembali menekuni apa yang wanita itu suka.

"Bagaimana kalau sekarang?"

"Kau yakin?"

Sohyun tersenyum lebar dan mengangguk kuat. Ada binar bahagia di matanya yang beberapa waktu terakhir ini tidak pernah Namjoon lihat. Namjoon harap ini adalah awal untuk Sohyun. Awal untuk terbebas dari rasa sakit, awal dari kembalinya semangat hidup dan keceriaan wanita itu. Dan Namjoon berdoa dalam hati, semoga ini adalah titik awal agar ingatan Sohyun kembali.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang