Keputusan Akhir (3)

876 186 117
                                        

Ketika terdengar suara bel pada pintu, Jeonkook yang sejak tadi melamun segera beranjak dari sofa. Membuka pintu dan mendapati Taehyung berdiri di sana. Wajah pria itu terlihat lelah khas orang baru saja menyelesaikan setumpuk pekerjaan.

Jika biasanya Jeonkook menyambutnya dengan senyum cerah, kini pemuda itu hanya menatap Taehyung datar. Bahkan ketika pria itu membentangkan kedua tangan meminta pelukan, Jeonkook mengabaikannya.

Taehyung yang merasa heran segera masuk, menutup pintu dan mengekor di belakang Jeonkook menuju dapur.

"Wae irae?" Taehyung mengikuti ke sana kemari. Saat Jeonkook membuka kulkas mengambil susu, saat pemuda itu mengambil kelas. Bahkan sampai pemuda itu menuju ruang makan untuk meletakkan susu yang dibawa.

Jeonkook baru berhenti berjalan saat Taehyung memeluknya dari belakang. "Jeon, ada apa?"

"Kau tidak mencintaiku lagi, Hyeong!"

"Mengapa kau berpikir seperti itu? Aku mencintaimu!" Taehyung melepas pelukannya. Memutar tubuh Jeonkook menghadap ke arahnya. "Aku tidak akan membawamu kemari jika aku sudah tidak mencintaimu lagi!"

"Benarkah? Bukankah kau ingin menggantikan posisiku dengan istri kesayanganmu?!"

Taehyung menghela napas panjang. Kepalanya sedikit pusing karena pekerjaan di kantor tadi. Dan sekarang Jeonkook berulah. Dia menghela napas panjang beberapa kali untuk mengumpulkan ketenangan. Tidak ingin rasa lelahnya mendominasi yang nantinya justru akan menyakiti Jeonkook.

"Aku mencintaimu. Aku tidak pernah memiliki keinginan untuk menggantikanmu dengan orang lain," Taehyung meraih telapak tangan kanan Jeonkook dan menggenggamnya erat. "Aku sungguh-sungguh, Jeon!"

Jeonkook menarik paksa tangannya hingga terbebas dari genggaman Taehyung. Dia masih marah. Kata-kata cinta yang Taehyung lontarkan hanya seperti angin lalu.

"Benarkah? Lalu siapa yang menyewa gedung hotel Signiel dan merayakan ulang tahun istrimu di sana? Siapa yang menghabiskan waktu selama dua hari hanya berdua di sana dengan istrimu?!"

Taehyung ingin bersuara namun Jeonkook lebih dulu menyambar.

"Kau, Hyeong!"

"Ini tidak seperti apa yang kau pikirkan, Jeon. Aku melakukan itu karena dulu aku berpikir jantung yang berdetak dalam tubuh Sohyun adalah milikmu. Aku merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakannya. Alasannya hanya satu, ada bagian dari tubuhmu yang berdetak di sana!"

Jeonkook masih tidak puas. Biar saja orang-orang menganggapnya tidak berpendirian. Karena setelah berusaha melepas Taehyung, kini dia justru kembali lagi dalam hidup pria di depannya ini.

"Dan sampai sekarang kau masih merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakannya! Perasaanmu telah berubah!"

"Itu tidak benar! Jika perasaanku telah berubah, aku tidak mungkin ada di sini sekarang, Jeon. Aku pasti lebih memilih menemani Sohyun. Berhenti menuduhku!" suara Taehyung mulai meninggi. Dia kesal dituduh seperti itu. Meski ada bagian kecil di hati Taehyung yang membenarkan ucapan Jeonkook.

"Kau benar-benar masih mencintaiku?"

"Tentu saja!"

"Kalau begitu ceraikan Sohyunie Noona dan hiduplah bersamaku!"

Mendadak hening.

Suasana yang tadinya memanas dan penuh dengan teriakan, senyap seketika.

Jika dulu Taehyung akan mengiyakan permintaan Jeonkook tanpa perlu berpikir dua kali, justru kali ini pria itu bungkam. Jika dulu Taehyung rela kehilangan segalanya demi seorang Shin Jeonkook, namun sekarang dia tidak bisa melakukan itu semua. Apalagi jika harus menceraikan Sohyun.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang