Namjoon mematikan mesin mobil warna putihnya begitu tiba di parkiran apartemen. Senyumnya tidak luntur sejak tadi, apalagi saat melihat Sohyun tertidur di sampingnya
"Cantik,"Namjoon menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Sohyun. "Aku merindukanmu, Sohyun-ah. Aku rindu kau mengomel dan mengumpat karena kesal. Aku rindu melihatmu menjadi wanita tegar seperti dulu. Seolah-olah kau bisa membunuh orang jika sedang marah. Sekarang ... kau terlihat lemah dan semakin kurus."
Tidak masalah jika Namjoon harus menyandang status sebagai simpanan. Dia hanya ingin terus bersama Sohyun dan menjaganya. Dia ingin menjadi sumber tawa Sohyun. Menjadi seseorang yang bisa menghapus kesedihan wanita ini.
Namjoon melepas seatbeltnya dan juga milik Sohyun. Segera turun dan mengitari mobil untuk membuka pintu penumpang. Dia tidak ingin membangunkan Sohyun. Lebih baik Namjoon menggendongnya.
Persis seperti apa yang pernah ia lakukan dulu.
Saat Namjoon hendak mengatur posisi tangannya untuk membopong Sohyun, wanita itu tiba-tiba saja terbangun. Mengucek kedua matanya bergantian karena merasa masih mengantuk.
"Sudah sampai ya?" Sohyun mengamati keadaan sekitar dari balik kaca mobil.
"Iya. Ayo turun."
Sohyun menggeleng kuat dan kembali memejamkan mata.
"Beri aku waktu satu jam. Aku sangat mengantuk. Nanti bangunkan aku lagi."
Lidah Namjoon mendadak kelu. Sohyun pernah mengatakan hal yang sama. Kejadian malam ini seperti kejadian beberapa bulan lalu saat Sohyun ingin menginap di apartemennya.
"Jangan tidur di mobil. Tubuhmu akan sakit semua," Namjoon melepas mantelnya. Persis seperti yang pernah ia lakukan dulu. Ia mengikatnya di pinggang Sohyun untuk menutupi kaki jenjang wanita itu. "Ayo kugendong."
Sohyun membuka mata, menatap Namjoon dengan senyum lebar. "Aku akan berjalan sendiri. Aku berat. Mungkin tulangmu akan patah setelah menggendongku."
Hati Namjoon sesak.
Sohyun tiba-tiba saja melingkarkan kedua tangannya di leher Namjoon.
"Romantis sekali sih. Kalau aku sudah bercerai dengan pria gila itu, kita berkencan ya?" goda Sohyun dengan nada bicara dibuat seimut mungkin. "Kau tidak akan menyesal berkencan dengan wanita cantik sepertiku."
"Baiklah wanita cantik, sekarang ayo masuk. Tidur di mobil akan membuat kecantikanmu luntur," Namjoon menyelipkan tangan kirinya di punggung Sohyun dan tangan kanannya di belakang lutut wanita itu. Ia mengeluarkan Sohyun dari mobil, menggendongnya dengan mudah dan menutup pintu mobil dengan kaki kiri.
Namjoon menggeleng cepat saat kejadian di masa lalu singgah di dalam kepalanya.
"Baiklah," Namjoon membuka pintu lebih lebar. Membiarkan Sohyun turun dan mereka berjalan beriringan menuju apartemennya.
"Oppa, kau tinggal sendirian?" tanya Sohyun untuk menghapus hening saat mereka berdua masuk ke dalam lift.
"Dulu aku sempat tinggal bersama kekasihku selama beberapa hari," Namjoon dan Sohyun keluar begitu sampai di lantai empat. "Tapi sekarang aku sendiri."
"Sekarang, di mana kekasihmu?"
Tangan Namjoon yang hendak memasukkan password pada pintu, mendadak berhenti. Ingin sekali Namjoon berbalik menghadap Sohyun dan membongkar semua kenangan mereka agar Sohyun kembali mengingatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Fanfiction"Aku dan kamu adalah dua ganjil yang tidak bisa menggenapkan. Adalah dua kata yang tidak bisa menjadi kita." -Lee Taehyung, 2020. START: 25 Juni 2020.