Sohyun terus menggenggam tangan sang ayah sejak tadi. Sementara Namjoon bersandar pada dinding dan berdiri di depannya. Ia masih menuggu hasil sidang perceraiannya dengan Taehyung. Dan debaran jantungnya masih menggila sejak tadi. Entah karena bahagia atau karena alasan lain.
"Semua akan baik-baik saja. Appa di sini menjagamu," Tuan Hwang mengusap puncak kepala putrinya. Meski hatinya hancur namun ia berusaha terlihat kuat demi Sohyun.
"Kau haus? Mau kuambilkan minum?" tawar Namjoon, ia ingin kegelisahan Sohyun sedikit reda.
Tuan Hwang mengulas senyum tipis. Terharu karena ada orang lain selain dirinya yang memberi putrinya perhatian, meski sederhana.
"Aniyo. Gomawo," Sohyun mengembuskan napas untuk mengurangi ketegangan.
"Namjoon-ssi," panggil Tuan Hwang, sementara si pemilik nama segera memusatkan perhatiannya. "Setelah pengacaraku pulang dari pengadilan, bergabunglah dengan kami untuk makan siang di luar."
Ya, Sohyun memutuskan untuk tidak datang ke pengadilan dan diwakili oleh pengacara pilihan ayahnya. Begitu juga dengan pihak Taehyung yang juga diwakili oleh pengacara.
"Gamsahabnida. Tapi, aku tidak ingin mengganggu waktu kebersamaan kalian."
"Kau sama sekali tidak mengganggu. Aku justru senang jika kau bergabung. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena kau telah menjaga putriku selama ini."
Namjoon membalas senyuman Tuan Hwang. Sedikit merasa gugup atas kebaikan ayah dari wanita yang sangat ia cintai.
Ponsel Tuan Hwang berdering. Nama pengacara Park muncul di sana. Pria yang rambutnya telah berwarna dua itu segera menjawab panggilan tersebut.
"Yeoboseyo."
"Yeoboseyo, Tuan Hwang. Pengadilan akan mengeluarkan putusan akhir tiga hari lagi. Jadi tiga hari lagi aku akan kembali ke pengadilan."
"Apa tidak bisa diselesaikan hari ini?"
"Tidak bisa, Tuan. Karena pengadilan juga akan menentukan kompensasi yang akan Nona Sohyun terima."
Sebenarnya Tuan Hwang tidak peduli dengan kompensasi perceraian. Hartanya lebih dari cukup untuk menghidupi Sohyun. Tapi peraturan tetaplah peraturan. Sebagai warga yang taat hukum, Tuan Hwang tidak bisa berbuat apa-apa.
"Baiklah. Terima kasih atas kerja kerasmu."
Setelah percakapan itu berakhir, Tuan Hwang memberitahu Namjoon dan Sohyun tentang apa yang disampaikan Pengacara Park. Dan Sohyun hanya memberi tanggapan berupa senyum tipis.
Hatinya terluka. Perpisahan ini tidak bisa ia pungkiri telah mengambil separuh dari semangat hidupnya. Dan setelah itu Sohyun tidak bergabung makan siang dengan sang ayah juga Namjoon. Ia meminta ijin keluar sendirian untuk mencari udara segar dan ketenangan. Meski awalnya sang ayah tidak mengijinkan putrinya pergi sendirian dan Namjoon memaksa ingin menemani, pada akhirnya Sohyun diperbolehkan untuk keluar seorang diri dengan catatan jika terjadi sesuatu dia harus menghubungi ayahnya.
Faktanya Sohyun tidak mencari udara segar. Ia menuju ke sebuah diskotik yang ada di pusat kota. Dia tidak mencari udara segar dan ketenangan, Sohyun hanya ingin sendirian. Tanpa diganggu oleh siapa pun.
Sesampainya di dalam diskotik, ekor matanya justru menangkap keberadaan pria yang masih berstatus sebagai suaminya.
Lee Taehyung.
Pria itu sedang menenggak alkohol langsung dari botolnya. Penampilannya berantakan dan tubuhnya semakin kurus.
Otak Sohyun memintanya untuk pergi dari tempat itu, namun hatinya justru membimbing kakinya untuk melangkah menghampiri Taehyung dan duduk di depannya. Taehyung menatapnya kemudian terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Fiksi Penggemar"Aku dan kamu adalah dua ganjil yang tidak bisa menggenapkan. Adalah dua kata yang tidak bisa menjadi kita." -Lee Taehyung, 2020. START: 25 Juni 2020.