Tuan Hwang menghela napas berulang kali. Pria dengan rambut yang hampir seluruhnya memutih itu terus menatap pintu ruang UGD di mana putri kesayangannya tengah berjuang untuk hidup dibantu para medis.
Sohyun ditabrak mobil truk saat keluar dari kedai dalam kondisi mabuk. Itulah yang diceritakan Namjoon pada Tuan Hwang saat tadi menjemput Sohyun di seberang jalan. Wanita itu mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya. Apalagi tubuhnya sempat terpental cukup jauh dan membentur tiang listrik tidak jauh dari tempat kejadian.
Jimin dan sang istri-Seulgi juga ada di sana. Begitu pula dengan sang ibu yang berdiri di sebelah Tuan Hwang. Tidak ada salah satu dari mereka yang menangis. Kecuali Tuang Hwang dan Namjoon. Dua pria itu sesekali menyeka air matanya yang terus mendesak keluar.
Tidak berapa lama, Taehyung muncul. Dia berjalan tergesa menghampiri sang ayah mertua yang sampai detik ini belum tahu mengenai masalah rumah tangganya.
"Si-abeoji," Taehyung membungkuk sopan. "Bagaimana keadaan istriku?"
"Dokter masih menanganinya," Tuan Hwang menepuk pundak Taehyung. Ia yakin sang menantu juga sangat terpukul sama seperti dirinya. "Dia akan baik-baik saja."
Jika kalian berpikir Taehyung berharap Sohyun mati, sungguh itu keliru. Pria kaya raya itu benar-benar mengkhawatirkan Sohyun apalagi jika mengingat bagaimana sikap Jimin dan ibu mertuanya terhadap wanita yang tidak lain adalah istrinya itu.
"Sebelum kecelakaan, istrimu pergi ke kedai dan minum di sana sendirian. Apa kalian sedang ada masalah?" Tuan Hwang mulai cemas. Bukankah pernikahan putrinya adalah sebuah perjodohan? Bisa jadi Taehyung dan Sohyun bertengkar karena sesuatu yang membuat Sohyun marah dan pergi minum.
"Kami tidak memiliki masalah apa pun."
Namjoon yang mendengar jawaban Taehyung barusan mendadak geram. Ingin sekali menghajar pria angkuh di depannya ini dan berteriak tepat di depan wajahnya. Tidak memiliki masalah katanya? Bahkan Sohyun menderita karena telah diperalat oleh Taehyung untuk menutupi kelainan pria itu.
Meski tidak yakin, namun Tuan Hwang berusaha percaya. Dia tidak memiliki hak atas putrinya lagi. Karena setelah menikah, yang paling berhak atas diri Sohyun adalah Taehyung.
Pintu ruang UGD terbuka. Seorang dokter laki-laki dengan jas putihnya yang sedikit terkena bercak darah Sohyun keluar dengan wajah cemas.
"Tuan Hwang, putri Anda mengalami gegar otak dan tangan kirinya patah," dokter laki-laki bermarga Park itu menghela napas sebelum melanjutkan. "Tapi selain itu, ada yang lebih parah lagi."
Tuan Hwang, Namjoon dan Taehyung menunggu kelanjutan ucapan sang dokter dengan jantung berdebar.
"Jantung Sohyun rusak. Efek alkohol yang diminumnya dan juga kecelakaan yang dia alami semakin memperburuk infeksi jantungnya."
"Tunggu! Infeksi jantung?" Taehyung kembali mengulang ucapan sang dokter. Khawatir ia baru saja salah dengar.
"Sohyun sudah menderita infeksi jantung sejak lama. Apa dia tidak memberitahu kalian?"
Mereka semua kompak menggeleng.
"Kita harus segera menemukan donor jantung bagi Sohyun. Tapi ini akan semakin sulit karena golongan darah Sohyun sangat langka. AB rhesus negatif."
"Golongan darah putriku juga sama denganku, Dok. Kau bisa mengambil jantungku," nada bicara Tuan Hwang terdengar penuh permohonan. "Ambil jantungku dan selamatkan putriku."
"Apakah Anda berpikir untuk mendonorkan jantung Anda sendiri?" dokter Park menggeleng tegas. "Pendonor yang sehat tidak boleh mempertaruhkan hidupnya untuk orang lain. Anda tidak boleh mendonorkan jantung Anda. Hukum melarang itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Fanfiction"Aku dan kamu adalah dua ganjil yang tidak bisa menggenapkan. Adalah dua kata yang tidak bisa menjadi kita." -Lee Taehyung, 2020. START: 25 Juni 2020.