"Kami akan melakukan operasi malam ini juga," Dokter Park membungkuk hormat pada Tuan Hwang dan Lee Taehyung. Setelah satu minggu pihak rumah sakit berusaha mendapatkan donor jantung untuk Sohyun, tepat malam ini juga Dokter Park mendapatkan informasi dari rumah sakit lain bahwa donor jantung untuk Sohyun telah didapatkan. Ia sangat bersyukur karena pada akhirnya bisa menyelamatkan istri Lee Taehyung itu tanpa harus mengorbankan nyawa Jeonkook yang beberapa hari lalu bersikeras ingin mendonorkan jantungnya.
Tapi ke manakah pemuda itu? Mengapa sejak malam itu, ia tidak pernah bertemu dengan Jeonkook lagi?
"Taehyung-ah," Tuan Lee Gwang Bin menghampiri putranya setelah saling membungkuk dengan ayah Sohyun. "Ada surat dari Jeonkook untukmu dan istrimu. Manajernya Sohyun memberikan surat ini beberapa hari lalu padaku tapi aku belum sempat memberikannya padamu."
Taehyung mengambil surat itu dengan gerakan kelewat cepat. Surat yang dibawa sang ayah bagaikan angin segar yang mengurangi rasa khawatirnya sejak ia tidak bisa menghubungi Jeonkook. Seok Jin bahkan tidak tahu keberadaan pemuda itu. Shin Jeonkook menghilang begitu saja bahkan pihak kepolisian belum bisa menemukan jejaknya sampai hari ini.
Hanya dengan melihat tulisan tangan Jeonkook yang tertera di atas kertas yang sedang dipegangnya, air mata Taehyung jatuh. ia sangat merindukan pemuda itu. Pemuda yang tidak lain adalah adik sekaligus mantan kekasih yang begitu ia cintai dengan sangat dalam. Pemuda yang dulu sering mengajaknya bersepeda di hari Sabtu dan minggu menuju hutan pinus. Pemuda yang sering minta dibelikan es krim saat sedang marah. Taehyung sungguh merindukan Jeonkook. Rindu yang membuat dadanya terasa menyempit dan sesak.
Hyeong, Saat kau sedang membaca surat ini mungkin saat itu kita sudah tidak lagi berpijak pada tempat yang sama. Mata kita tidak lagi tertuju pada langit yang sama di atas sana. Itu artinya kau tidak melihatku, dan tidak akan pernah bisa melihatku lagi di masa depan. Tapi yang harus kau ingat baik-baik, aku tetap menyayangimu di mana pun aku berada.
Keputusanku meminta kita berpisah memang sangat egois menurutmu. Tapi aku justru tidak ingin melanjutkan hubungan itu dan semakin menyakiti orang-orang yang ada di sekitar kita. Terutama Eommoni. Aku mencintainya lebih dari apa pun, bahkan lebih dari diriku sendiri. Seperti halnya aku mencintaimu dulu.
Hyeong, terima kasih telah menjadi malaikatku selama ini. Sosok malaikat yang tidak pernah membiarkan aku terjatuh dan sendirian. Malaikat yang tidak akan membiarkan siapa pun menyakitiku. Suatu hari nanti, kau mungkin akan merindukanku. Aku pun demikian. Aku akan merindukanmu dan mencintaimu setiap hari dari tempatku berada saat ini.
Kau tahu, Hyeong? Di dunia ini semua manusia merasakan jatuh cinta. Tapi tidak semua cinta di dunia ini bisa saling memiliki. Seperti halnya kita. Tapi kuharap kau bisa merasakan jatuh cinta yang ke dua pada orang yang tepat. Orang itu tidak lain adalah Sohyun Noona. Dia wanita yang sangat baik dan akan mencintaimu dengan tulus. Dan ingatlah bahwa kita tidak akan pernah bisa bersama sekuat apa pun kita berusaha. Aku tidak ingin Tuhan semakin murka pada kita.
Aku mencintaimu, Hyeong. Dengan segala rasa yang kumiliki. Aku pergi. Sampai bertemu di surga Tuhan yang terindah.
Yang mencintaimu
Shin Jeonkook
Taehyung meremas surat dari Jeonkook. Bulir-bulir bening terus berjatuhan sebagai lambang betapa terpukulnya ia setelah membaca surat tersebut. Kerongkongannya begitu kering, lidahnya kelu. Sejenak, Taehyung merasa sekarat. Seseorang yang ia jadikan tujuan hidup memutuskan pergi entah ke mana. Mengapa Tuhan sekejam ini padanya? Taehyung hanya ingin hidup bahagia bersama orang yang ia cintai. Tapi mengapa Tuhan seolah tidak senang melihat dirinya bahagia?

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Hayran Kurgu"Aku dan kamu adalah dua ganjil yang tidak bisa menggenapkan. Adalah dua kata yang tidak bisa menjadi kita." -Lee Taehyung, 2020. START: 25 Juni 2020.