Rencana Bulan Madu

1K 182 52
                                        

Taehyung frustrasi. Sejak pagi ia uring-uringan dan membuat hampir semua karyawan di kantornya kelimpungan.

Bagaimana tidak? Pria bermarga Lee itu meminta seluruh karyawannya untuk tidak mempedulikan pekerjaan hari ini. Masing-masing dari mereka justru diberi perintah untuk mencari tempat honeymoon terbaik dengan fasilitas nomor satu dan pemandangan yang tidak akan terlupakan. Taehyung tidak keberatan jika tempat tersebut tidak berada di benua yang sama dengan Korea.

Jika saja perintah itu tidak disertai ancaman, para karyawan pasti akan melaksanakan perintah sang atasan dengan bahagia. Sayangnya Taehyung mengancam akan memecat mereka semua jika sampai saat istirahat makan siang, mereka belum menemukan tempat bulan madu sesuai dengan harapan Taehyung.

"Ah, Hyeong! Jari-jariku kram," keluh manager personalia bernama Kim Soobin pada direktur personalia yang tidak lain adalah sepupunya, Park Yeonjun. "Aku lebih memilih mengurus dana pensiun para karyawan selama seminggu penuh tanpa tidur daripada harus mencari tempat bulan madu. Apakah Tuan Lee sedang meledekku? Aku ini belum menikah. Aku tidak tahu di mana tempat membuat anak yang bagus!"

Yeonjun meletakkan jari telunjuknya di bibir meminta Soobin untuk berhenti mengeluh. Ia khawatir jika Taehyung tiba-tiba muncul dan mendengar rengekan Soobin barusan.

"Kita kerjakan saja perintah Tuan Lee. Jangan sampai kau dipecat karena terus mengeluh."

Kim Soobin terpaksa merapatkan mulutnya dan kembali berselancar di internet untuk mencari tempat bulan madu bagi sang atasan.

Sementara itu di ruang kerja Taehyung, pria itu sedang memarahi sekertaris dan direktur keuangan di perusahaannya. Pasalnya dua anak buahnya itu justru menunjukkan rekomendasi tempat bulan madu yang sama sekali tidak menarik minat Taehyung.

"Jika hanya pergi ke Pulau Jeju, apa aku akan meminta kalian untuk tidak mengerjakan pekerjaan kantor hari ini?" Taehyung berkacak pinggang. Ia kesal. Pulau Jeju bukan tempat yang cocok untuk membawa Sohyun bulan madu. Wanita itu sering ke sana saat menjadi model dulu. "Bukankah kalian berdua sudah menikah? Apakah pengalaman kalian tentang bulan madu sangat payah seperti ini?"

"Ige mwoya?" Seok Jin yang masuk ke ruangan Taehyung tanpa mengetuk lebih dulu terkejut karena adik sepupunya itu tengah meneriaki dua orang karyawan. "Suara teriakanmu bahkan terdengar sampai luar."

Seok Jin memberi kode pada dua orang karyawan Taehyung untuk bergegas pergi. Jika adik sepupunya ini sedang marah besar sampai meneriaki karyawan, artinya ada sesuatu yang sedang tidak beres.

"Bukankah Sohyun tidak jadi menceraikanmu? Mengapa kau uring-uringan seperti ini? Apa dia berubah pikiran dan ingin menceraikanmu lagi? Jika iya, malang sekali nasibmu," celoteh Seok Jin yang langsung duduk di sofa dengan kedua kaki diletakkan di atas meja.

Taehyung semakin kesal sekarang. Ia sedang bahagia karena Sohyun tidak meninggalkannya, bahkan nanti dia akan menjemput wanita itu untuk makan siang bersama dan pulang ke rumah. Hanya saja ia sedang pusing memikirkan tempat yang indah dan romantis untuk bulan madu. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk Sohyun.

"Hyeong, menurutmu aku harus mengajak Sohyun bulan madu ke mana?"

Seok Jin langsung tersedak salivanya sendiri. Dia bahkan langsung berdiri dan melotot. Pertanyaan yang diajukan Taehyung barusan sama sekali tidak ia prediksi.

"Hya, bocah! Kalian baru saja rujuk dan kau langsung mengajaknya bulan madu? Wah ... ganas sekali pria satu ini!" Seok Jin mengakhirinya dengan tawa mengejek.

"Bukan aku yang mengajak bulan madu," Taehyung membela diri. Namun sayangnya Seok Jin tidak percaya dan tertawa semakin kencang. Bahkan suara tawanya mirip seperti kaca yang sedang dilap.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang