I Do Love You

2 1 0
                                    

Mei mengeryit ketika memikirkan peristiwa yang terjadi pada Samura dan teman-temannya yang lain selain anggota klub musik yang memiliki kekuatan khusus yang tak bisa diperkirakan bisa dimiliki oleh seorang manusia. Apalagi bagi Mei. Walau Mei sangat menyukai hal-hal yang berbau misterius, sihir dan bernuansa dunia lain, Mei tidak tahu bahwa ada pula suatu hal seperti itu yang terdengar dari mulut seseorang. Seperti Samura yang terlihat misterius namun bisa membaca pikiran seseorang dengan mudah itu.

"Apakah itu lelucon? Ataukah hal yang sangat serius?"

Mei terus menggumam pelan sembari melangkahkan kaki di lorong kampus. Hari itu dirinya sendirian menuju ruang klub renang-nya bersama Hyunwoo, kakak kelas yang disukainya. Mei janjian bertemu dengan Hoseok di sebuah lorong yang terhubung dengan dua kelas khusus sebelum ke ruang klub bersama. Biasanya Mei pergi ke ruang klub renang sendirian tanpa teman siapapun.

Mei mengeryit. "Kenapa dia meminta bantuanku? Apakah dia yakin aku bisa dipercaya melakukannya?" tambah Mei memikirkan setiap pernyataan dari Samura yang terdengar seperti dunia fantasi.

"Apa yang diceritakan Samura padamu?"

"Hua!"

Mei berbalik dengan spontan dan menghadapi Hyunwoo yang memandangnya dengan ekspresi polos padanya. Lelaki itu mengerjap beberapa kali ketika Mei menyentuh dadanya dan berusaha menenangkan nafasnya yang tiba-tiba cepat karena terkejut.

"Maaf, aku tak bermaksud."

"Eh? Ah..."

Mei mengeryit ketika melihat ekspresi penuh rasa bersalah di wajah Hyunwoo yang tanpa ekspresi itu. Mei tahu bahwa kakak kelas kesayangannya bukanlah orang yang suka mengagetkan seseorang, walau sedikit jahil.

"Tidak, bukan apa-apa kok." Mei tersenyum kecil, berusaha menenangkan Hyunwoo yang terlihat canggung dengannya sekarang. "Bukan hal serius yang membuat Hyunwoo oppa harus meminta maaf."

Hyunwoo mengerjap ragu. "Benarkah?" Mei mengangguk mantap, yang anehnya melegakan perasaan Hyunwoo sebelumnya yang terasa canggung.

Mei berjalan disamping Hyunwoo kini, yang terlihat begitu tinggi di sampingnya. Mei merasa sungguh bahagia, bisa berada se-dekat itu dengan kakak kelas kesayangannya kini, yang sebelumnya terasa jauh untuk diraih. "Lalu?"

Mei mengerjap bingung beberapa kali. "Ada apa?"

Hyunwoo mengelus tengkuk lehernya dan terlihat ragu. Mei mempelajari, disertai informasi dari Changkyun, bahwa Hyunwoo sering mengelus tengkuk lehernya bila malu ataupun merasa enggan. Mei merasa sedikit senang ketika melihat lelaki itu melakukannya begitu dekat disampingnya. "Itu..."

"Soal apa yang diceritakan Samura?"

Hyunwoo terkejut mendengar bahwa Mei seolah bisa membaca maksudnya. Gadis itu hanya tersenyum kecil menunggu jawaban dari lelaki bertubuh tinggi itu. Hyunwoo mengangguk setelah memberi jeda bahwa dirinya ragu.

Mei tersenyum lembut. "Hal yang sangat dunia fantasi. Oppa mau dengar?"

Hyunwoo mengerjap beberapa kali. "Apakah yang bahwa dia orang dari dunia lain pun merupakan cerita dunia fantasi?"

Mei mengerjap beberapa kali, terkejut mendengarnya. Hyunwoo menunggu reaksi gadis kecil di sampingnya itu. "Orang dari dunia lain? Sungguhan?" Mei mendapat jawaban anggukan polos darinya.

"Dia datang untuk memenuhi keinginan Hoseok-ie untuk menemui sahabatnya yang menghilang sepuluh tahun lalu yang memiliki nama yang sama denganku, Sohn Hyunwoo." Ucap Hyunwoo tanpa sadar menceritakannya semudah menyatakan kenyataan. Mei tahu betul, hingga anggota klub musik dan juga teman-temannya, bahwa Hyunwoo bukan orang yang suka berbohong. Namun jarang sekali, lelaki itu menceritakan sebuah cerita langsung pada orang lain yang belum lama dikenalnya. Seperti Mei.

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang