Samura sudah merasa lega dengan keadaan Hoseok dan Hyunwoo yang semakin membaik antar satu sama lain. Walau terkadang ada saat ketika Hoseok cemburu pada Minhyuk dan Kihyun akan kedekatannya dengan Hyunwoo, lelaki yang sedikit lebih muda darinya itu masih bisa menyempatkan diri untuk mengambil waktu berdua saja dengan Hyunwoo. Samura bisa melihat bahwa Hoseok membaik dalam hal bersikap jujur dan terbuka pada Hyunwoo yang sedikit terlihat tertutup. Hyunwoo sendiri sudah mulai terbuka pada Hoseok, walau tidak sesering sahabatnya itu.
Ucapan Mao mengingatkan Samura akan ingatan Hyunwoo yang masih hilang. Anehnya, belum ada yang kembali, maupun ada kejadian yang membuatnya bisa teringat dan muncul di benak lelaki berkulit gelap itu. Samura tidak berusaha memaksa, karena khawatir akan dimarahi Hoseok dan berakhir buruk pada keadaan Hyunwoo yang sudah sehat seperti sekarang ini.
"Bagaimana dengan ingatan Hyunwoo?" tanya Mao ketika Samura sedang memilih cemilan yang dibawakan Sakura dkk ke sebuah taman. Mao yang tidak seharusnya terlihat oleh orang lain itu, membiarkan dirinya sendiri ikut dalam sebuah takdir.
"Ingatan?" Samura mengambil salah satu cemilannya. "Ah." Gadis itu mematung karena terkejut.
Mao mendesah pelan. "Master sampai lupa akan hal itu?" tanyanya sembari menaikkan alis bingung. "Tugasmu akan selesai bila ingatan yang perlu kembali itu kembali dan semuanya menjadi jelas."
Samura mengangkat kedua tangan yang bersatu antar satu sama lain sembari meminta maaf. "Maaf, aku terlalu terlena bersama-sama dengan mereka." Ucap Samura, walau tidak dengan nada bersalah dengan sungguh-sungguh. "Juga dengan Sakura dan yang lainnya." Tambahnya ketika akhirnya membuka cemilan yang dipilihnya.
"Lalu?" Setelah melahap salah satunya dan mengunyahnya, Samura melirik Mao.
"Sepertinya tidak ada yang baru. Aku juga bingung harus memperlihatkan seperti apalagi pada lelaki itu, yang bisa memicu ingatannya yang hilang itu kembali." Samura melahap yang lainnya, sembari menjelaskan pada Mao yang mendengarkan.
"Hyungwon tidak memberitahumu sesuatu akan hal itu?" Samura mengedikkan bahu mendengar pertanyaan Mao.
"Dia hanya menghapus dan tidak mencari tahu apa yang bisa menjadi pemicu kembalinya ingatan itu." Samura meletakkan cemilan pilihannya di atas meja, sebelum meraih se-kaleng soda. "Kalau sudah begini harus aku yang cari sendiri apa yang bisa membuat Hyunwoo mengingatnya dengan bantuan Hyungwon." Samura menenggak minuman soda miliknya.
"Hyungwon memang siap membantumu bukan?" Samura mengangguk.
"Walaupun dia mengujiku lebih dulu dengan melakukan semuanya sendirian." Gerutu Samura kembali meraih cemilannya. "Aku kan tidak tahu ada yang menggeser takdir mereka berdua. Hanya tahu bahwa ada seseorang yang ingin melakukan perjalanan waktu untuk kembali sementara ke masa lalu dan melihat apa yang terjadi pada temannya yang hilang itu." Samura pun menghabiskan cemilannya ketika Mao terkekeh pelan.
"Sepertinya itu balasan karena dirimu terlalu misterius." Samura mendongak dan menatap Mao dengan ekspresi kesal.
"Kau menyalahkanku?" Mao menggeleng pelan, namun tawa kecil tak luput dari wajahnya.
Gadis itu pun duduk di samping Mao dan mulai memilih cemilan di hadapan mereka. "Sebaiknya kau kerjakan tugasmu secepatnya." Tambah Mao yang sudah memilih. "Kita tidak tahu siapa yang akan menggeser takdir mereka berdua lagi, dan menjadikan tugasmu itu tak tuntas."
Samura mengerjap beberapa kali tanpa memberi anggukan sebagai tanda setuju akan ucapan Mao itu.
-----------------------------------------------------------------
Samura pun mulai memikirkan apa yang dikatakan Mao perihal tugasnya. Dirinya berjalan sembari membawa sebuah tas kecil untuknya setiap kali kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romance"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"