Samura dan yang lainnya yang pergi ke taman bermain besar yang baru saja dibuka dengan bantuan tiket yang banyak di tangan Minhyuk pun kini menikmati makan siang. Mei tertawa setiap kali melihat Hyunwoo yang membeli porsi makan yang banyak dengan Hoseok. Keduanya terlihat banyak makan dibalik kegiatan yang sangat menyibukkan diri. Hyunwoo sendiri memang suka makan, apalagi harus mengeluarkan banyak tenaga dan keringat setiap kali berlatih dance. Samura dan Hyungwon yang makannya sedikit, memilih untuk membeli jajanan dibandingkan makan makanan berat. Changkyun dan Mei menjadi anggota muda yang mencicipi makanan besar yang dibawa kakak kelas mereka.
Hyunwoo dan Hoseok berbagi burger yang mereka inginkan karena harganya mahal. Ekspresi berubah terlihat jelas di wajah keduanya ketika mencicipi. Para anggota yang lain hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka yang lebih tua namun pemikiran sangat muda. Layaknya anak kecil. Mei sendiri hanya bisa tersenyum semakin lebar dengan minuman dingin di tangannya, dan sepertinya hal itu menjalar pada Samura yang memperhatikannya dan juga anggota klub yang lain.
"Hei, Samura." Gadis yang lebih tinggi dari Mei itu menoleh. "Bagaimana dengan keadaan nona Sakura dan yang lainnya?"
Samura mengerjap. "Bukankah tidak lama ini kamu sendiri bersama dengan mereka?" Mei memasang ekspresi terkejut bagaimana gadis itu bisa mengetahuinya. Samura mendesah pelan. "Aku mendengarnya dari Sakura yang bercerita. Dia sangat senang kamu bisa menjadi temannya dengan perbedaan umur yang jauh begitu."
Mei mengeryit. "Bukankah kita juga beda jauh umurnya?"
"Kubunuh kau." Samura mencengkram dengan kuat gelas minuman yang dipegangnya.
Mei tertawa kecil dan membuat Samura mendesah pelan, menyadari Mei hanya mengerjainya. "Habis walaupun terlihat biasa-biasa saja, aku bisa melihat mereka khawatir dan sedikit cemas, mengingat kemampuan dari lelaki bernama Tsunaga yang kamu katakan itu."
Samura menggumam pelan. "Yah, awalnya dia hanya manusia biasa sepertimu dan anggota klub musik." Mei melirik ke belakang, melihat Hyunwoo tertawa dengan teman-temannya membicarakan perihal makanan. Changkyun sendiri terlihat begitu disayangi oleh para kakak kelasnya, dan Mei bisa melihat Jooheon melingkarkan tangannya di pundak sang rapper. "Entah darimana dan bagaimana, dia bisa mendapatkan kekuatan seperti itu. Ditambah lagi dengan Luna yang seolah bergerak sebagai otaknya."
Mei mengeryit melihat Samura memasang ekspresi tegang, dan mata yang tajam. Mei bisa merasakan bahwa Samura seolah sudah lama mengenal keduanya dan tidak suka akan keberadaan mereka disini. "Apakah benar, bahwa mereka melukai putri Sakura dan teman-temannya dengan kejam?"
Samura mengerjap melihat kekhawatiran polos di wajah Mei. "Lebih tepatnya pada Sakura dan Kenryoku. Keduanya calon raja dan ratu, sekaligus memiliki hubungan yang rentan."
"Keduanya dijodohkan?" Samura menahan tawa mendengar kepolosan dari pemikiran Mei. "Hei! Apa maksudmu tertawa begitu?" tanyanya menggembungkan pipinya kesal.
"Maaf, maaf." Samura mendesah pelan. "Aku hanya merasa bahwa diriku yang satu lagi yang sepertimu tidak akan berpikir segitu polosnya sepertimu."
Mei mengerjap bingung. "Berpikiran polos? Apa maksudmu?" Samura tersenyum kecil. "Aku tidak se-polos itu, kurasa."
Samura mengerjap terkejut kini. "Kalau begitu biar kubuktikan." Samura menyentuh dahi Mei yang mengangguk mantap. Samura membelalakan matanya lebar dan melepas tangannya dari dahi Mei.
Gadis itu mengerjap beberapa kali. "Bagaimana?" tanyanya sembari sedikit memiringkan kepalanya.
"Kau sungguhan mesum." Ucap Samura sembari tersenyum jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romance"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"