Angin berhembus lembut, kembali menggugurkan bunga Sakura yang indah. Keempatnya terdiam, ketika Hoseok memanggil Hyunwoo dengan nama panggilan untuk sahabatnya sepuluh tahun lalu, dan Hyunwoo balas memanggilnya dengan panggilan yang dia ingat untuk seseorang dalam ingatannya yang hilang. Samura mendesah pelan setelah melihat Hyunwoo dan Hoseok saling tatap terkejut.
"Aku tidak memintamu langsung percaya, dan hanya ingin kau mendengarkan, Hyunwoo."
Ketiganya tersadar, sebelum menoleh ke arah Samura. Gadis itu terlihat lebih tenang, sekaligus terlihat sebagai seseorang yang mengetahui hal ini lebih baik dari mereka.
"Itu keputusanmu selanjutnya, bersama Hoseok pula." Samura bisa melihat Hyunwoo dan Hoseok saling pandang lagi, sebelum mengangguk dan menatapnya lagi. "Aku yakin kau bertanya-tanya bagaimana aku bisa menyimpulkan begitu, dan bagaimana caranya aku bisa membawa Hoseok menemui sahabatnya dulu."
Hyunwoo mengerjap, sebelum mengangguk. "Kalian seolah melihat kejadiannya, yang kukira hanya ada dalam ingatan Hoseok-ie."
Hoseok terkejut akan panggilan Hyunwoo padanya kini, yang membuat senyuman kecil penuh kelegaan terlukis di wajahnya. Samura hanya meliriknya, sebelum kembali melanjutkan.
"Aku datang kemarin untuk memenuhi keinginan Lee Hoseok untuk mengantarnya kembali ke masa lalu, dimana sahabatnya Sohn Hyunwoo, menghilang tanpa jejak selama sepuluh tahun lamanya."
Hyunwoo mengerjap. "Datang kemari?" Samura mengangguk.
"Soal diriku tak perlu kau tanyakan karena itu memang tak perlu." Samura melirik Hoseok. "Selama belum tahu alasan pastinya, kami memutuskan bahwa sahabat Hoseok yang menghilang dulu adalah dirimu." Hyunwoo mengerjap beberapa kali. "Yang anehnya, bisa hilang ingatan, dan itu pasti karena suatu alasan. Setidaknya kami butuh alasan jelas dan tidak ambigu seperti itu."
Hyunwoo terdiam sebentar. "Jadi walau kalian sudah kembali ke masa lalu, tetap tidak menemukan alasan mengapa sahabat Hoseok menghilang?" Samura mengangguk. "dan kebetulan sekali, aku yang memiliki nama yang sama dengan sahabat Hoseok itu, hilang ingatan tanpa alasan yang jelas?" Samura mengangguk lagi.
"Aku harap bisa mengetahui alasannya, yang bisa membuatku, dan Hoseok yakin, bahwa kau adalah orang yang selama ini dia cari." Hyunwoo melihat Hoseok tersenyum padanya. "Walau bukan pun, kau tetap temannya, aku yakin itu."
Hyunwoo mengerjap. "Sungguh?"
Hoseok tertawa kecil. "Tentu saja." Hoseok memukul ringan pundak lelaki yang sedikit lebih tinggi darinya itu.
Hyunwoo tersenyum, seolah lega, sebelum memejamkan matanya, dan perlahan menyandarkan kepalanya di pundak Hoseok. Baik Samura dan Hyungwon, hanya bisa melihat, kehangatan dan keakraban yang ditunjukkan keduanya segamblang itu.
"Syukurlah."
Kali ini, Samura yakin. Hyunwoo dan Hoseok bersama, tidak terlihat seperti sepasang kekasih, melainkan, layaknya saudara, kakak beradik yang saling menyayangi, tidak ingin melukai satu sama lain, dan khawatir bila hal itu terjadi maupun hal buruk terjadi pada satu sama lain. Walau jarang mengungkapkannya dengan kata-kata, tatapan mata dan gerakan mereka, sudah cukup membuktikan hal itu.
"Karena itu aku menyukai mereka berdua." Samura memejamkan mata, disertai senyuman kecil terlukis di wajahnya.
Hyungwon yang mendengarnya, merasa setuju akan hal itu. Hyungwon mendesah pelan. "Aku juga iri." Tambahnya, dan membiarkan dua sahabat lama itu, menikmati pertemuan kembali mereka, selama sepuluh tahun lamanya.
----------------------------------------------------------------------
Mao berdiri tak jauh dari sana, bersama dengan keempat orang yang mencari Samura dan bertemu lebih dulu dengan Mao. Keempatnya jadi turut tersenyum, melihat keadaan yang terlihat menyedihkan pada awalnya, menjadi sebuah kebahagiaan kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Roman d'amour"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"