All I Do

43 4 0
                                    

Masa ujian pun datang, sehingga membuat hampir setiap anggota klub sibuk dengan kelas mereka masing-masing. Hoseok lebih sering berada di kelas yang sama dengan Hyungwon dibandingkan dengan Hyunwoo. Lelaki tinggi dengan kulit lebih gelap dari yang lainnya itu juga tidak terlalu menggubris keadaannya yang sedikit renggang dengan Hoseok.

Samura melihat lelaki yang memiliki permintaan kembali ke masa lalu itu duduk sendirian dengan beberapa buku di atas pahanya, memperlihatkan dirinya sedang sibuk belajar. Samura bisa melihat bahwa ada warna hitam di bawah matanya, seolah lelaki itu berjuang keras tidak hanya dengan pelajarannya, melainkan juga hubungannya dengan Hyunwoo dan anggota klub yang lainnya.

"Apa kau menyiksa dirimu?" Hoseok mendongak dan mendapati Samura mengeryit bingung, khawatir dengan keadaannya.

Hoseok tertawa kecil. "Kukira Hyunwoo yang akan menanyakannya."

Samura menaikkan alis bingung sebelum duduk di samping Hoseok. "Apakah dia sering begitu padamu?"

Hoseok mengangguk. "Ada saat aku terlalu lelah dan stress, dan Hyunwoo menyadarinya ketika kami berlatih kendo." Hoseok membuka halaman lain di buku yang dipegangnya. "Dia menegurku sepertimu tadi."

Samura mengerjap kali ini. "Apakah aku dan dia mirip?"

Hoseok tertawa lagi, sangat lepas. "Mungkin saja." Hoseok mendongak untuk menatap Samura. "Kalian punya kemiripan untuk mengkhawatirkan orang lain dengan cara yang sedikit tajam namun bisa membangkitkan orang lain."

Samura mengeryit. Dirinya tidak pernah merasa memiliki sifat seperti itu. Setidaknya bagi dirinya yang satu lagi. "Begitukah? Aku tak tahu." Hoseok menggumam pelan namun tidak mengucapkan sepatah kata.

Keheningan keduanya biarkan untuk menyelimuti sejenak waktu. Samura mendongak menatap guguran daun dari pohon besar di atas mereka, dan Hoseok menikmatinya sembari membaca buku-buku yang dibawanya.

"Kau tidak belajar?" Itulah yang keluar dari mulut Hoseok setelah beberapa saat.

"Hanya sedikit." Hoseok mendongak menatap Samura kini. "Tidak akan ada pengaruhnya bila aku menghapus keberadaanku sebagai mahasiswi di kampusmu nanti." Hoseok mengeryit mendengarnya.

"Ternyata kau benar-benar datang dari dunia lain." Samura mengangguk, namun tidak menatap Hoseok. Lelaki itu menundukkan kepalanya, agak sedih mendengar pernyataan itu. Namun dia tidak melanjutkannya, karena tahu bahwa Samura tidak ingin membahasnya, dan tidak perlu dibahas.

"Bagaimana kabar Hyunwoo?" tanya Samura setelah mendesah pelan. Hoseok terdiam sebelum menjawabnya.

"Baik, kurasa?" Samura melirik Hoseok yang kembali pada bukunya. "Aku dengar kabarnya dari Hyungwon dan Kihyun yang sempat sekelas dengannya." Hoseok membalik halaman lainnya. "Aku hanya punya satu kelas yang sama dengan Hyunwoo."

Samura mengerjap. "Waktu pertama kali kau bertemu dengannya?" Hoseok mengangguk.

"Walau sekelas, baik aku dan Hyunwoo tidak menyapa satu sama lain." Hoseok mengeryit. "Aku merasa dia sudah melupakanku walau kami satu klub."

Samura merasakan hembusan angin lembut menyapu mereka, membiarkan kata-kata itu menggantung dan menjadi sebuah kesedihan yang terasa ringan di dada. Samura tidak melanjutkan, tidak ingin membuat keadaan semakin buruk setelah apa yang dilakukan Minhyuk dan kerenggangan yang Hyunwoo dan Hoseok rasakan. Keduanya tak membicarakannya, namun aksi mereka memperlihatkan jelas keadaan itu.

Samura pun bangkit. "Aku akan tetap membantumu dan Hyunwoo untuk mengembalikan ingatannya."

Hoseok menoleh pada gadis itu, melihatnya penuh keyakinan kini. "Apapun yang terjadi?"

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang