Sakura berusaha tenang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Tsunaga dan Luna yang hendak melakukan sesuatu padanya maupun pada orang-orang yang Samura sayangi. Baik dirinya, Kenryoku maupun Samura, tidak bisa merasa tenang. Mereka tidak tahu kapan keduanya akan datang, dan mereka terlambat untuk melakukan sesuatu setelahnya. Sakura mengeryit, sebelum melihat sosok Mei yang memasang ekspresi tegang. Sang calon ratu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya mengangkat tangannya.
"Mei!"
Gadis kecil itu menoleh, mengerjap beberapa kali ketika mendengar namanya dipanggil oleh suara lembut yang lantang. Seseorang melambai ke arahnya dari bawah pohon Sakura yang besar dan rindang itu. Mei akhirnya mengenali siapa yang memanggilnya.
"Putri Sakura!" Mei beranjak menghampiri dengan senyuman melebar di wajahnya. Mei bisa melihat seorang gadis lainnya dengan rambut terikat satu ke belakang tersenyum ke arahnya.
Sakura mendongak menatap gadis di sampingnya yang berdiri itu setelah ekspresi di wajah Mei berubah.
"Dia pengawal pribadiku, Luciana Kaede. Orangnya baik dan riang, sekaligus sudah memiliki pacar lho!" ucap Sakura dengan tawa kecil.
"He-hentikan itu, Sakura! Ah, salam kenal. Luciana Kaede." Gadis itu tersenyum dan membungkuk sedikit, memberi hormat sekaligus berkenalan.
"Yu-Yuki Mei, salam kenal juga." Mei melakukan hal yang sama dengan gugup.
"Apa yang sedang kamu lakukan? Tumben sendirian?" tanya Sakura seolah tidak ingin basa-basi.
"Ah, saya baru saja selesai kelas dan hendak menuju kantin. Saya juga janjian dengan salah satu anggota klub musik untuk makan bersama." Jawab Mei dengan ragu-ragu seolah sedang ditanya orang yang sangat penting. Memang sih.
Sakura mengerjap. "Kamu tidak bersama temanmu?"
"Ah, dia sedang ada kelas. Karena tidak boleh sendirian, saya menanyakan anggota klub musik untuk menemani yang ada waktu." Ucap Mei menjelaskan.
"Apakah memang berbahaya bila kamu sendirian?" Kini Kaede yang bersuara dan membuat Mei menoleh.
"Salah satu anggota klub musik kami adalah seorang model yang terkenal dan disukai hampir oleh seluruh kampus, kebanyakan mahasiswi tentu saja. Fans-nya ini terkadang bersikap kasar, yang begitu posesif." Ucap Mei menambahkan dan Sakura juga Kaede mengangguk paham.
"Siapa namanya? Sepertinya aku belum pernah mendengarnya." Ucap Kaede dengan ekspresi polos.
"Kaede, di matamu hanya ada Ryuu, jadi akan sulit menoleh ke lelaki lain." Sang calon ratu menggoda pengawal pribadinya.
"Apaan sih, Sakura? Kalau memang ganteng, aku pasti suka kok." Rona merah menghiasi wajah sang pengawal sembari melipat kedua tangannya.
Sakura tertawa kecil. "Pastinya sih ya, hanya jarang melihatnya." Kaede mengangguk-angguk ketika sang calon ratu memahaminya. "Mei?"
"Ah, Chae Hyungwon. Kebanyakan anggota klub musik keturunan orang Korea, makanya nama mereka begitu." Ucap Mei dengan senyuman kecil.
"Namamu sendiri terdengar Jepang?" Kaede menatap Mei dengan ekspresi terkejut.
"Benar juga" Ketiganya tertawa hanya karena perihal nama. "Aku jadi ingin lihat." Gumam Kaede pelan, merasakan sedikit ketertarikan.
"Janjian dengan siapa?" Sakura mendongak untuk menatap Mei yang berdiri di hadapannya.
"Ah, Jooheon oppa. Biasanya lebih sering dengan Changkyun-ie, hanya saja sedang ada kelas jadi tidak bisa." Jawab Mei ketika sang ratu bertanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romance"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"