Tanpa memberitahu Hyungwon, Hoseok mengikuti gadis yang menjawab pertanyaannya tanpa ragu dan tidak menganggapnya sebagai orang bodoh. Walaupun hal itu sudah tidak aneh di dunia seperti ini, tetap saja, perjalanan waktu hanya bisa dilakukan beberapa orang dan mungkin saja orang tertentu, hingga dengan syarat tertentu. Entah mengapa bagi Hoseok, mengikuti apa yang diucapkan dan dilakukan gadis ini, akan membawanya kembali bertemu dengan Hyunwoo.
Hoseok bukan lelaki yang percaya perihal perjalanan waktu. Namun setelah mengenal Hyunwoo, apapun akan dirinya lakukan asalkan bisa bertemu dengannya sekali lagi, melihat keadaannya, mengetahui keadaannya. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hampir tiga tahun lebih dirinya mengeluhkan perihal teman baiknya ini pada Hyungwon, teman barunya selama kuliah dua tahun di universitas yang sama. Dengan tenang dan penuh perhatian, teman jangkungnya mendengarkan dan memberikan nasihat yang dibutuhkannya, layaknya Hyunwoo sendiri. Keduanya teman berharga bagi Hoseok. Namun Hyunwoo, baginya merupakan teman yang tak tergantikan dan Hoseok tidak ingin kehilangannya lewat cara yang tidak diinginkannya maupun Hyunwoo.
"Setidaknya aku ingin tahu apa yang terjadi padanya setelah sepuluh tahun lamanya." Itulah yang selalu diucapkan dan diharapkan Hoseok apabila melihat lelaki itu sekali lagi. Tentu saja, Hoseok ingin berlari memeluknya dan membahas banyak hal dengannya, namun bila sudah mengetahui apa yang terjadi padanya saja, itu sudah cukup. Hoseok tidak butuh apapun.
Ucapan Hyungwon, yang entah hanya omong kosong belaka, menjadi kenyataan dan itu mengejutkan Hoseok. Dirinya melihat seorang gadis yang terlihat paham dan tertarik pada perjalanan waktu, dan bisa menjadi jalannya untuk mengetahui keadaan Hyunwoo. Walaupun Hoseok belum mengatakan apapun pada gadis itu selain Hyunwoo adalah teman baiknya.
Keduanya kini berjalan mengelilingi kampus, dan menemukan diri mereka melintasi taman indah yang dikelilingi pohon Sakura yang indah dan tinggi, sekaligus menggugurkan daunnya dengan indah. Samura tersenyum melihatnya. "Bolehkah kutahu namamu?" tanya Samura membuyarkan pikiran Hoseok sedari tadi ketika keadaan keduanya sepi.
"Hoseok, Lee Hoseok." Tanpa ragu, Hoseok menyatakannya dengan gamblang. Senyuman tak luput dari wajah Samura ketika Hoseok mengatakannya. Dirinya tahu gadis itu seolah sedang membacanya, melihat apakah Hoseok sedang bercanda atau serius. Hoseok tipe yang mudah dibohongi sekaligus mempercayai temannya, dan kali ini pada seseorang yang terkait dengan perjalanan waktu. Hoseok akan melakukan apapun agar bisa menemui Hyunwoo lagi.
"Kau tidak ragu ya." Ucap Samura, seolah sudah tahu bahwa Hoseok orang yang mudah percaya orang lain dan dibohongi orang lain.
"Asalkan bisa bertemu dengan temanku, akan kulakukan apapun." Samura tidak menertawainya, namun senyumannya tidak hilang dari wajahnya. Hoseok bisa melihat gadis itu menanggapinya serius dan seolah sedang dalam masalah besar. Perihal teman baiknya itu.
Keduanya berhenti, memandangi pohon Sakura yang masih menggugurkan daunnya. Hoseok tidak memandangi pohon Sakura, dirinya hanya menatap Samura dan menunggu jawaban yang ingin sekali diketahuinya. Samura tidak buru-buru, seolah ingin mencerna dengan baik apa yang sedang terjadi dan diinginkan lelaki bernama Hoseok itu darinya.
"Aku Samura Hikashi," kali ini gadis itu menoleh pada Hoseok masih dengan senyuman di wajahnya. "Mulai hari ini menjadi mahasiswi di kampusmu." Samura berkenalan, namun tidak meminta jabatan tangan seperti perkenalan pada umumnya. Hoseok mendapati gadis itu aneh dan unik. "Salam kenal."
Angin pun berhembus pelan dan menggugurkan daun Sakura lebih banyak lagi dari sebelumnya. Hoseok tidak mengalihkan perhatiannya dari Samura, begitu pula gadis itu. Keduanya membiarkan keheningan menyerap ke dalam pikiran dan jiwa mereka, yang hendak membahas sesuatu yang begitu berat dan penuh risiko. Setelah beberapa saat, Samura akhirnya memalingkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romansa"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"