The Zero Point

60 8 0
                                    

Baik Samura, Hyungwon maupun Hoseok, tidak lagi berkomunikasi dengan Hyunwoo. Setelah tiga hari berlalu, mereka tahu keadaan Hyunwoo membaik dan melihatnya kembali beraktivitas di kampus. Walaupun kadang sekelas dengan Hyungwon dan Hoseok, mereka tidak menyapa lelaki berkulit gelap itu. Mereka khawatir sudah melukai hatinya dan tidak sanggup bertemu pandang dengannya. Mereka bingung harus minta maaf seperti apa agar bisa dimaafkan oleh Hyunwoo. Samura sendiri tidak repot-repot melakukannya, karena tahu dia akan segera dilupakan bila dia berhasil melakukan tugasnya untuk membuat Hoseok menemui sahabat sepuluh tahunnya dan mengetahui keadaannya. Hyunwoo sendiri, merasa tidak terganggu tanpa kehadiran ketiganya. Samura masih sering melihatnya bersama rekan-rekan yang Hyunwoo katakan waktu di ruang kesehatan.

Samura berdiri tak jauh dari Hoseok yang melihat keluar jendela dari koridor kampus. Dirinya melihat Hyunwoo berbincang riang dengan rekan-rekan sekelasnya, membicarakan perihal tugas kampus. Senyuman menarik lelaki itu membuat alisnya mengeryit.

"Inilah alasan mengapa aku tidak ingin menjadi temannya." Samura melirik Hoseok yang terlihat merasa bersalah.

"Kau tidak perlu menjauhinya, kemarin yang salah itu aku." Hoseok menatapnya. "Aku memaksakan kehendakku. Aku ingat bahwa Hyunwoo orang yang pemalu sekaligus agak tertutup. Bukan berarti dia tidak mempercayai kita. Namun dia juga bisa marah, itu maksudku." Hoseok mendesah pelan, dan mengangguk setuju.

"Hyunwoo sahabatku juga begitu." Samura melirik Hoseok yang memandang Hyunwoo yang tersenyum kecil kini. "Dia akan marah bila sesuatu menyakiti perasaannya atau membuatnya kesal. Walau tidak menunjukkannya terlalu jelas, aku tahu dia bisa marah." Samura mengangguk setuju. Hoseok mengeryit. "Aku berharap masih bisa menjadi temannya." Samura melirik Hyunwoo yang berada di bawah mereka, sebelum kembali menatap ke depan.

"Apa kau ingin menemui Hyunwoo sepuluh tahun lalu?" Hoseok mengeryit. Reaksinya tidak seperti pertama kali dirinya bertemu dengan Samura dan mendengar pertanyaan itu. Kali ini, Hoseok memikirkan Hyunwoo yang ada di sekitar mereka. Dia mengkhawatirkannya.

"Apa kau bisa mengantarku sekarang?" Samura terlihat menyesal, ketika Hoseok memandanginya dengan ekspresi sedih. Keduanya merasa sedih, karena Hyunwoo yang baik hati harus mereka sakiti dengan cara itu. Mereka tidak merasa pantas menjadi teman dan menerima kebaikan juga senyuman menariknya itu.

Samura memejamkan matanya, sebelum menoleh pada Hoseok. Dia menunjukkan ekspresi sedih, dan senyuman pahit. Hoseok mengerti, karena dia merasakan hal yang sama seperti terhadap Hyunwoo. Dia tidak ingin menyakitinya lebih dari ini. "Ah."

Hoseok tersenyum, dan mengangguk sekali. Hoseok menoleh, ketika Samura berjalan menjauh darinya. Hyunwoo mendongak, dan bertemu pandang dengan Hoseok. Keduanya saling pandang, dan Hyunwoo menyadari perubahan ekspresi Hoseok. Lelaki itu memberinya ekspresi sedih, disertai senyuman pahit. Hyunwoo membelalakan matanya. Ketika menyadari bahwa Hoseok memberinya tanda salam perpisahan.

"Maaf Hyunwoo," Lelaki berkulit gelap itu membaca gerak bibir Hoseok. "Aku tak bermaksud menjadi temanmu untuk melukaimu." Hoseok pun berpaling, berjalan, mengikuti gadis di depannya, yang Hyunwoo sadari sebagai Samura.

"Hyunwoo-ah, apakah kau akan merindukanku bila aku pergi?"

Hyunwoo bangkit berdiri, beranjak dengan berlari untuk mengejar Hoseok. Walau tidak yakin teman dalam ingatannya adalah Lee Hoseok yang menjadi temannya semenjak dua minggu yang lalu, ataupun orang lain dan Hoseok berhasil membantunya mengingat siapa orang itu, Hoseok sudah berusaha menjadi temannya. Hoseok masih meluangkan waktu untuk bersama-sama dengannya dan menceritakan hal yang menyedihkan padanya. Sekaligus masih sempat mengkhawatirkannya.

Samura dan Hoseok pergi menemui Hyungwon yang sedang istirahat untuk pemotretan majalah kampus.

"Kau benar-benar sibuk ya, kak Hyungwon." Ucap Samura, satu-satunya mahasiswi yang dengan mudah bisa mengobrol dengan model terkenal, Chae Hyungwon.

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang