Sakura Usukawa yang dikenal mahasiswa di kampus sebagai seorang putri yang hendak menjadi ratu itu sangat disayangi dan sering diajak berbincang tentang banyak hal. Terkadang bersama Kenryoku, terkadang sendirian dan ditemani Kaede. Usukawa sendiri membantu memperkenalkan perihal calon raja mereka yang begitu mirip dengan mendiang raja sebelumnya, Syakeru Karyotsu. Selain nama keluarga yang sama, penampilan yang mirip, mahasiswa disana mengenal Kenryoku sebagai pribadi yang dewasa, berwibawa, cerdas, sekaligus cukup populer di kalangan mahasiswi. Karismanya tidak kalah hebat dengan Karyotsu. Walau begitu, kelemahan lelaki itu adalah sulit untuk akrab dengan anak-anak, mengingat penampilan dan mungkin saja pandangan matanya, sedikit menakutkan bagi mereka.
Keluarga kerajaan itu mengenal Samura Hikashi sebagai teman baik dan pribadi yang misterius. Mereka banyak ditolong dan dibantu oleh gadis itu yang datang bersama sahabat dan kekasihnya, Sazeru Akashi. Kini, mereka berdua sedang terpisah untuk melaksanakan sebuah tugas, yang tidak diberitahu oleh Samura dan Mao apakah itu dan dimana dirinya kini. Yang pasti, lelaki itu masih selalu ada di samping Samura. Gadis yang mereka kenal sebagai pribadi yang baik itu pun tidak menyangkal bahwa dirinya adalah kekasih lelaki itu.
Kini sang putri sendiri, melihat seorang lelaki dengan perawakan yang cukup mirip dengan Sazeru. Walau lebih tinggi darinya juga Ryuu, pengawal kerajaan yang merupakan teman semasa sekolah menengah pertama, pembawaan lelaki itu tidak berbeda dengan Sazeru. Jarang bicara, mengeluarkan pendapat yang mungkin dianggap diperlukan, hanya mendengarkan dan berusaha memahami, dan memberikan ekspresi secukupnya yang tidak berlebihan. Dirinya terlihat tegas, berwibawa juga dewasa, dan sering mengamati keadaan sekitarnya. Lelaki yang kini menjadi bagian hidup Samura dan bagian dari tugasnya di dunia ini, Sohn Hyunwoo.
Usukawa mengeryit. Bukan berarti dirinya tidak menyukai lelaki itu, hanya saja, setiap kali Samura menatap lelaki itu, Usukawa bisa melihat kesedihan menyelimuti wajahnya perlahan. Seolah, ada sesuatu yang terjadi dengannya dan lelaki itu. Entah sebagai masa lalu, entah sebagai sesuatu yang lain, ataukah dirinya yang di dunia lain yang dirinya ceritakan sebelumnya. Usukawa tak mengerti. Apakah bisa, diri kita di dunia lain memiliki perasaan yang mirip dengan diri kita sekarang ini? Usukawa tak mengerti yang menyulitkan seperti itu namun, dirinya paham, Samura sedih. Apalagi bila sudah menyangkut lelaki itu.
"Hei, bukankah itu putri kerajaan Tsubasa?" bisik salah satu teman Hyunwoo, membuat lelaki tinggi dengan balutan pakaian yang cukup besar di badannya dan berkulit gelap itu menoleh.
"Kerajaan Tsubasa?" bisik Hyunwoo bingung, yang ternyata terdengar oleh teman-temannya.
"Kau tidak tahu? Kota kita itu dipimpin oleh sebuah kerajaan, yaitu Kerajaan Tsubasa. Katanya, sekarang sedang dalam proses pengenalan raja baru pilihan sebagian penduduk dan juga keluarga kerajaan. Aku sudah tahu sih seperti apa calonnya..." salah satu teman Hyunwoo menjelaskan.
"Tapi apa kau tak merasa mereka terlalu muda?" tanya yang lainnya, merasa ragu.
"Nggak, lho. Malahan kudengar, baik keempatnya yang kuliah lagi disini, sudah lulus dari sekolah dengan nilai yang cukup bagus, apalagi calon rajanya, dia seorang ksatria yang diakui sebagai pemimpin dan ksatria sejati!"
"Ah! Aku juga dengar kalau Kenryoku itu adalah seorang pengacara luar biasa yang selalu memenangkan kasus klien yang ditanganinya. Mereka sampai bingung dapat darimana kemampuan itu."
"Apa itu bukan karena dia jenius saja?"
"Masa sih? Walau kadang ekspresinya tidak meyakinkan..." Mereka tertawa ketika Hyunwoo hanya mendengarkan, bingung harus bereaksi apa.
"Lalu mengapa dia sendirian?" gumam Hyunwoo, bingung ketika melihat sang putri berjalan tanpa ketiga orang yang selalu mendampinginya dan terlihat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romansa"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"