Our Smile captured in These Polaroid

4 1 0
                                    

Samura dan Mei yang belajar bersama untuk latihan vokal milik Mei agar bisa menyanyikan lagu dengan Hyunwoo pun mengalami kemajuan. Hoseok sendiri cukup senang mendengarnya dan ingin segera mencoba agar mereka berdua bernyanyi bersama dalam sebuah rekaman.

"Hanya saja suaraku lebih berat dan tidak bisa seperti suara Hyunwoo oppa..." gumamnya pelan sembari melirik orang yang dimaksud, dengan ragu-ragu.

Hyunwoo menyentuh lehernya. "Suaraku bicara dan menyanyi berbeda sih."

"Nggak sedikit yang begitu kok." Mereka menoleh pada Samura yang ikut dalam pembicaraan. "Suara Mei agak berbeda setiap kali bernyanyi, dan mungkin saja semakin lama semakin berat?"

Mei mengeryit mendengarnya. "Aku sedikit menyesal dengan perubahan suara ini..."

Hoseok mengerjap. "Apakah dulu suaramu begini?"

Mei tertawa kering. "Karena suaraku sangat ringan dan melengking dulu, maka aku berusaha keras mengubahnya menjadi se-berat ini." Samura memejamkan matanya seolah mengerti, dimana Hoseok dan Hyunwoo memberikan ekspresi yang sama.

"Suaraku juga mirip denganmu, Mei." Mei mengerjap bingung. "Suaraku ringan waktu kecil. Namun entah mengapa sekarang jadi agak berat." Gumamnya sembari menyentuh lehernya. "Perubahan suara pasti terjadi pada siapapun, kurasa."

Hoseok mengangguk. "Tentu saja. Walau bila dibiasakan, bisa menjadi sebuah keahlian." Hoseok menoleh dan membuat mereka melihat Jooheon yang kini sedang asyik bermain dengan Minhyuk dan Hyungwon. "Walau jago nge-rapp, Jooheon juga bagus dalam bernyanyi."

Hyunwoo mengangguk mantap. "Aku juga sedikit terkejut karena dia bisa melakukannya." Hoseok mengangguk mengikuti sahabatnya. "Aku jadi semakin mengaguminya." Hoseok menunjuk Hyunwoo.

"Itu yang kumaksud." Jarinya berubah arah menuju Samura. "Bila dilatih dan dijaga, kalian pasti bisa melakukan sesuatu yang kalian sukai dengan baik." Hoseok mengedikkan bahu. "Walaupun agak sulit untuk bisa melakukan sesuatu yang kalian benci."

Samura dan Mei memberikan ekspresi yang sama bahwa keduanya menyetujui hal itu. Mei pun berdeham, seolah berusaha membersihkan tenggorokannya. "Aku tetap akan berusaha." Mereka menoleh ke arahnya. "Walau entah kapan akan menjadi bagus."

Hoseok dan Hyunwoo mengangguk bersamaan. "Itu harus." Hoseok menepuk pundak sahabatnya yang lebar itu. "Hyunwoo saja mengharapkan hal itu."

Hyunwoo mengelus lehernya dan membuang tatapannya, tidak menatap Mei. Gadis itu sendiri menundukkan kepalanya sedikit karena malu. Samura dan Hoseok tersenyum lembut melihat tingkah keduanya.

"Sepertinya kita memang harus berlatih vokal lewat jalur yang lain..." gumam Samura dan Hoseok mengangguk membenarkan. Hyunwoo dan Mei sendiri hanya memasang ekspresi bingung.

"Hyung!" Hoseok dan Hyunwoo menoleh bersamaan. Minhyuk memasang ekspresi girang pada keduanya. "Aku punya tiket ke taman bermain yang cukup banyak nih!" Mereka mengerjap bingung.

"Kami dapat dari acara waktu itu, saat aku meminta Minhyuk hyung membantu..." ucap Changkyun dengan suara rendahnya menjelaskan. Minhyuk mengangguk mantap dengan cepat.

"Bagaimana kalau kita semua kesana?" tanyanya sambil mengacungkan jumlah tiket yang banyak itu yang hampir berbentuk seperti sebuah kipas berlipat.

Hoseok mengerjap sebelum memasang ekspresi girang yang sama dengan Minhyuk.

"Benar juga! Ayo Minhyuk-ah!"

"Eh?" Minhyuk mengerjap bingung.

Hoseok berbalik dengan kedua tangan terkepal di dadanya. Samura, Hyunwoo dan Mei bisa melihat kilat cahaya di mata hitam sang produser lagu.

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang