The Lost Dreamer

2 1 0
                                    

Mao tidak mengatakan apapun pada Samura lagi setelah apa yang didengarnya lewat pikiran. Mao hanya diam, memandangi layar televisi di ruangan gelap mereka, hingga Samura membuka mulutnya.

"Apa maksudmu kita harus melakukan sesuatu? Ada yang terjadi?"

Mao tetap terdiam, sebelum mengangguk sekali, dan tidak memandangnya. Samura yang mengeryit bingung, mengikuti arah pandangan kembarannya itu. Matanya membelalak ketika mendengarkan percakapan sekaligus pemandangan di televisi itu.

"Dasar bodoh!"

Mao menoleh ketika Samura bangkit berdiri dan memasang ekspresi kesal. Dirinya kini paham alasan Mao mengatakan hal itu padanya. Mao mengeryit sekali lagi.

"Kau bisa gagal dalam tugasmu kali ini, Master."

Samura memandang Mao yang memandangnya khawatir.

"dan itu karena keterlibatanmu sendiri."

-------------------------------------------------------


Samura merasakan keganjilan itu di ruang klub kini. Setelah melihat apa yang terjadi lewat televisi dan kata-kata yang diucapkan oleh Mao.

Mei berada disana berbincang dengan yang hampir seumuran dengannya, Jooheon juga Changkyun. Tanpa menyadari apapun atau hanya diam membisu, kedua lelaki itu seolah menghibur Mei yang sedang memasang topeng kebahagiaan palsu. Anggota lain yang tidak menggubris atau tidak menyadarinya, hanya sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Hyunwoo dengan Hoseok dan Hyungwon membicarakan lagu baru, dan Minhyuk juga Kihyun belajar koreografi lagu baru bersama di ruang latihan. Samura mendesah pelan, tidak ingin memecah keadaan biasa nan normal seperti sekarang ini. Namun seperti yang diucapkan Mao, Mei memang sedang memaksakan diri.

Samura melihat Hyungwon mendekatinya, dan bersandar di dinding tak jauh jaraknya dari gadis itu.

"Terjadi sesuatu?"

Samura meliriknya. "Maksudmu?"

"Kelihatannya kau kesulitan dengan tugas barumu."

Samura mendesah pelan. "Oppa dengar lagi dari Hyunwoo?"

Hyungwon hanya mengangguk polos, dengan ekspresi yang sama pula. Samura tak bisa menyalahkan lelaki berkulit gelap itu, dirinya orang yang jujur dan apa adanya.

"Begitulah, dan aku harus bisa menyelesaikannya secepat mungkin."

Hyungwon menaikkan alis. "Apakah sangat berbahaya?"

Samura mengeryit sambil melirik Hyungwon. "Jangan bicarakan disini." Tambahnya dengan nada lebih pelan ketika Changkyun melirik ke arah mereka sebelum kembali ketika Jooheon menepuk pundaknya.

Hyungwon mengangguk setuju. "Kuharap aku bisa membantu."

Samura mengeryit. "Ah."

Mereka keluar untuk pergi makanan setelah waktunya istirahat se-habis latihan. Hyungwon meminta Samura menemaninya ke kantin kampus, lebih dekat dan cukup murah. Hoseok dan Hyunwoo mengajak Mei pergi ke supermarket dimana Hoseok dan Samura pernah mengunjunginya. Sisa anggota menunggu karena ingin berlatih lagu baru lebih baik lagi.

"Pastikan mereka tidak memaksakan diri Kihyun-ah!" ucap Hoseok mengingatkan.

"Ya!" ucap Kihyun menyetujui.

Samura menanggapi mereka cepat akrab karena seumuran, walau telah melewati masa-masa kritis yang hampir membubarkan klub musik itu.

Hyungwon mengerjap ketika Mei berusaha tenang layaknya Samura ketika diapit dua lelaki besar sekaligus seperti itu di belakang mereka.

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang