The Broken Heart

79 10 0
                                    

Hyunwoo yang akhirnya jatuh pingsan karena tak kuat menahan denyut sakit di kepalanya dibantu teman-temannya setelah Samura memanggil mereka. Hoseok terkejut melihat Samura seolah sudah siap siaga, namun Samura tidak ingin Hoseok membahas soal itu sekarang. Yang penting adalah Hyunwoo. Dibantu Jooheon, Hoseok membopong Hyunwoo yang sudah menutup matanya dengan alis mengeryit itu ke ruang kesehatan untuk diperiksa. Dokter yang menunggu disana pun kebingungan melihat Hyunwoo yang berbadan besar itu bisa pingsan.

Hoseok menyentuh pundak Samura dengan agak keras yang membuat Samura harus menahan sakit. "Kenapa kau diam saja saat itu terjadi?!"

"Sudah kubilang aku hanya memantau kalian berdua dan bukannya ikut campur!" ucap Samura membalasnya dengan nada tinggi, sembari menyentuh tangan besar lelaki di hadapannya. Tangan Hoseok lebih putih daripada Samura, dan gadis itu terlihat memiliki warna kulit yang sama dengan Hyunwoo bila dilihat lebih dekat.

"Aku tahu kau sudah lama ada disana, apalagi ketika Hyunwoo datang." Samura mengeryit ketika Hoseok seolah mengetahui bahwa dirinya menguping sejak awal.

"Apa masih kurang penjelasanku, Lee Hoseok?" Dirinya tahu bahwa dia sedang emosi karena keadaan Hyunwoo, dan dirinya takut bahwa apa yang membuat Hyunwoo pingsan adalah ulahnya. Tanpa sengaja.

Hoseok mendesah pelan. "Aku tahu. Maaf."

Samura menyentuh pundaknya yang tercengkram keras oleh tangan Hoseok. Dirinya terkejut melihat Hoseok menyentuh pundaknya lagi diatas tangan kecilnya. "Kak Hoseok?"

"Maaf, aku emosi." Tambahnya dengan mengeryit. "Biar kuobati."

Samura mengerjap sebelum tersenyum. "Tidak apa-apa, terima kasih." Ucapnya dengan nada lembut. Samura pun menyentuh tangan putih besar itu. "Wajar bila kakak khawatir padanya, aku juga pasti melakukan hal yang sama."

Hoseok melihat kelembutan di wajah Samura, yang menandakan dia mengerti mengapa Hoseok begitu emosional. Hoseok memperlihatkan senyuman kecil, penuh kelegaan.

"Terima kasih."

-------------------------------------------------------------------------------

Dua orang pasangan berjalan di koridor universitas bersama dengan pasangan lainnya di belakang mereka dengan tegap dan terlihat disegani. Beberapa mahasiswa membicarakan mereka, sebelum akhirnya hanya memalingkan pandangan agar tidak ikut terlibat.

"Kudengar Samura juga berada di kampus ini kan?" tanya seorang lelaki, dengan kemeja yang dibalut sweater hitam yang cocok sekali padanya. Lelaki di belakangnya mengangguk mantap.

"Apakah kita akan bertemu dengannya?" tanya perempuan di sebelahnya, yang memakai pakaian yang sama dengan sang lelaki hanya berbeda memakai rok pendek hitam di pinggangnya.

"Akan kupastikan kita bertemu dengannya." Ucap lelaki di sebelahnya dengan pasti dan tegas.

Seorang perempuan dengan kaos putih dan rok berwarna sama berjalan tak jauh menuju koridor lain di hadapan mereka. Keempatnya terkejut melihatnya.

"Samura!" yang dipanggil menoleh, dan membalas mereka dengan senyuman.

Lelaki itu sadar bahwa yang dimaksud mereka adalah orang lain, membuatnya mengeryit. "Dimana Samura?" ketiganya terkejut mendengar lelaki itu menanyakan hal yang aneh.

"Kenryoku?" Mereka pun bergegas mengikuti sang gadis yang menghilang dan berjalan lebih dulu dari mereka.

Keempatnya melihat gadis itu mendongak menikmati guguran bunga Sakura di hadapannya. Pohon itu tumbuh tinggi besar dan sangat indah dipandang. Sang gadis di sebelah laki-laki itu ikut mendongak, dan merasa terpukau melihat keindahan guguran bunga Sakura di sampingnya.

Pieces of Dramarama - Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang