Rumah Mei tidak sebesar yang dipikirkan dan tidak se-kecil yang dipikirkan pula. Hyunwoo mendongak dan mengamati sekeliling tanpa sadar, mendapati Mei yang terlihat gugup ketika lelaki itu melakukannya.
"Baiklah, aku masuk ya." Hyunwoo mengangguk mendengar ucapan Mei itu.
Gadis itu mengetuk pintu dan memanggil orang yang berjaga di rumah itu. Setelah beberapa menit, pintu terbuka dan muncul-lah seorang perempuan dengan ekspresi terkejut.
"Mei?"
Mei berusaha tersenyum sebaik mungkin. "Aku pulang. Maaf ya-"
"Kamu ini kemana saja! Semuanya khawatir tahu!" Mei mendapat pukulan agak keras dikepalanya, ketika perempuan itu memarahi Mei yang berusaha untuk menganggap keadaan baik-baik saja. Namun ternyata gagal total.
"Maaf! Bukan berarti mama bisa memukulku seperti itu dong!"
"Habis tidak ada kabar sama sekali, untung saja mama belum lapor polisi." Ucapnya sembari berkacak pinggang dan melirik Hyunwoo yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka. "Lalu, siapa yang kamu bawa itu?"
"Ah, itu-"
Hyunwoo melangkah maju dengan tegap layaknya seorang prajurit, sebelum membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Saya Sohn Hyunwoo, mahasiswa tingkat akhir, satu klub dengan Mei di klub renang dan musik." Mei dan ibunya bisa melihat Hyunwoo akhirnya menegakkan tubuhnya dan memasang wajah setegas mungkin. "Kekasih Mei."
Mei merona mendengar Hyunwoo menyatakannya dengan tegas dihadapan sang ibunda.
"Jadi kamu Hyunwoo yang sering Mei bicarakan?" ucapnya dengan nada terkejut dan membuat Mei juga Hyunwoo ikut terkejut. "Kamu berhasil jadian dengannya!"
"Ma-mama!" Mei yang panik ketika sang bunda berceloteh bahagia tentang Hyunwoo, membuat lelaki itu mematung bingung.
"Benar seperti katamu ya, cakep, tinggi dan juga sangat tampan." Ibu Mei mendekati Hyunwoo yang sedikit memundurkan wajahnya. "Kulitnya yang agak kecoklatan itu juga membuatnya semakin manly." Ucapnya seolah memperhatikan Hyunwoo dari atas kepala hingga ujung kaki. "Apa sih yang kalian lakukan? Ayo masuk, masuk!"
Hyunwoo ditepuk pundaknya untuk melangkah masuk ke dalam. Mei sendiri juga mengajak Hyunwoo yang ragu-ragu dan masih kebingungan untuk masuk ke dalam rumah sederhana itu.
------------------------------------------------------
Mei dan Hyunwoo duduk di ruang keluarga setelah Mei mengganti pakaiannya dengan pakaian sehari-hari dan sang bunda menyiapkan minuman dan makanan ringan untuk keduanya. Hyunwoo berusaha untuk tidak melihat ke sekeliling rumah itu seolah sedang mengamatinya.
"Maaf ya, mama agak berisik."
Hyunwoo menggeleng pelan. "Tidak masalah. Aku bisa mengenal ibumu juga." Hyunwoo tersenyum kecil dan membuat Mei sedikit lega.
"Nah, coba-lah." Ibu Mei meletakkan nampan berisikan minuman dan makanan ringan yang akhirnya disiapkan untuk tiga orang. "Aku tidak tahu mana yang kau sukai, namun kusiapkan saja karena ini kesukaan Mei juga."
"Ma-mama!" Sang bunda tertawa ketika anak perempuannya merona merah malu saat kerap menggoda Hyunwoo. "A-ayo dimakan, oppa."
"Ng... terima kasih." Ucapnya dan mulai mencicipi yang disediakan. Sang bunda hanya tersenyum menunggu reaksi Hyunwoo, dimana Mei menelan ludah gugup mendengarnya. "Enak." Ucapnya dengan mata berbinar bahagia.
Senyuman sang bunda begitu lebar. "Syukurlah." Ucapnya dan mulai memakan bagiannya. "Mei, kamu juga harus banyak makan."
"Iya." Mei meraih bagiannya dan mulai menikmatinya. Hyunwoo bisa melihat kebahagiaan yang dirasakan Mei ketika gadis itu memakan makanan ringan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Dramarama - Monsta X
Romansa"Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi." "Apa kau yakin dia bukan orang yang sama dengan temanmu yang kau cari itu?" "Perjalanan waktu tidak gratis." "Jangan mengaku-ngaku menjadi temanku satu-satunya!"