Kejadian yang paling langka akhirnya terjadi. Xabian dan Xavier berangkat sekolah di satu kendaraan yang sama. Selama kedua cowok itu satu sekolah di sma, mereka sama sekali tidak pernah berangkat bareng.
"Cie, lagi akur nih." Keenan tersenyum meledek ketika memergoki kedua cowok itu keluar dari dalam mobilnya.
Bian hanya melirik sinis Keenan dan berjalan ke arah cowok tersebut. "Gausah berisik, Masih pagi nih." Keenan makin tersenyum sambil terus meledek Bian.
"Tumben banget lo berdua berangkat bareng." Keenan merebut bola basket dari tangan Vier saat cowok itu sudah berjalan mendekat ke arahnya.
"Sesekali akrab sama Abang sendiri emang kenapasih, Nan." Jawab Vier sambil merangkul Bian. Tapi dengan cepat Bian langsung menepis tangan Vier. Tinggi kedua cowok itu hampir sama walaupun Bian lebih tua setahun dari adiknya.
"Jauh-jauh lo. Geli gue." Cetus Bian yang makin membuat Vier mendekatkan diri pada abangnya itu.
"Hallo, selamat pagi." Rasya muncul dari belakang ketiga cowok itu. Mereka yang mendengar itu reflek langsung menoleh.
Vier tersenyum dan mengacak rambut Rasya. "Selamat pagi pacar." Jawabnya
Rasya tidak hanya tersenyum pada Vier, tapi ia juga menatap Bian dan Keenan secara bergantian sambil tersenyum. Dan kedua cowok itu hanya menganggukkan kepalanya singkat tanpa ekspresi.
"Lo kok jadian enggak ada omongan ke kita." Vier hanya tersenyum sambil menatap Keenan.
"Niatnya mau backstreet biar kayak Bian, tapi gue gabisa." Bian mendengar ucapan Vier langsung menatap cowok itu dengan tajam. Bisa bisanya dia berkata seperti itu didepan Rasya?
Emang dasarnya Vier tidak peka, cowok itu malah tersenyum dan melanjutkan kata-katanya. "Gue sukanya semua orang tahu siapa cewek gue."
Keenan melirik Bian yang masih terus saja menatap adiknya dengan sinis. "Itu sih norak." Ledek Keenan
"Cabut ah, udah pada nungguin." Keenan melemparkan bola orange itu ke arah Vier. Segera saja cowok itu merangkul sahabatnya dan mengajak Bian agar segera pergi dari hadapan Vier dan ceweknya.
"Gausah emosi, Vier gasengaja ngomong begitu." Keenan menepuk pundak Bian bermaksud agar cowok itu sabar menghadapi adiknya.
"Si Rasya orang asing. Bisa-bisanya dia bilang gitu." Bian sangat kesal dengan Vier.
Jelas. Sangat terlihat bahwa Rasya juga kaget saat Vier berkata Bian backstreet dengan ceweknya. Apalagi Rasya orang asing bagi Bian. Untungnya saja Vier tidak menyebut siapa ceweknya. Kalau tidak, Bian tidak tahu apa yang ia lakukan pada cowok itu.
"Gue langsung ke kelas." Bian menepis tangan Keenan dan cowok itu segera berlalu dari pandangan Keenan.
Melihat tingkah sahabatnya, Keenan hanya menghembuskan napasnya. Ada saja kejadian pagi ini. Baru saja Keenan melihat kedua cowok itu akrab, eh malah ribut lagi sekarang.
Kadang ia merasa beruntung mempunyai adik yang beda rumah dan sekolah dengannya. Jadi ia jarang ribut.
—
Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. setelah mencatat materi biologi yang dipapan tulis, Bian langsung keluar meninggalkan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
XA's Brother
Teen FictionXabian Elzavero, cowok yang biasa disapa Bian ini adalah ketua dari perkumpulan orang yang paling disegani disekolahnya. apalagi kalau bukan Altair crew. anak pertama yang mempunyai dendam kepada orang yang telah membunuh adik kesayangannya. dengan...