"Cie pengantin baru dateng juga." Sorak Sagara ketika melihat Keenan berjalan bersamaan dengan Alana disebelahnya.
Mereka berdua memang memutuskan untuk menikah setelah perjalanan panjang yang mereka lalui bersama. Keenan benar-benar menepati janjinya pada Bian untuk selalu menjaga Alana. Sekarang ia memang menjaga Alana. Menjaga Alana sebagai pasangan hidupnya. Bukan pacar sahabatnya.
Setelah melihat perjuangan Keenan yang selalu ada untuknya dimasa terpuruk cewek itu membuat hatinya perlahan terbuka kembali dan menerima kedatangan Keenan.
Setahun lalu, Dimas dan Danillo kembali dari negeri paman sam dan pulang ke negara tercintanya setelah menyelesaikan sekolahnya disana. Walaupun Kedua cowok itu masuk di universitas yang berbeda, mereka sesekali bertemu dan menghabiskan waktu bersama.
Sementara Sagara baru beberapa bulan yang lalu kembali kesini setelah mengurus perusahaan ayahnya yang di Jerman. Cowok itu juga melanjutkan kuliahnya disana.
Sama seperti Sagara, Edgar juga baru dua bulan yang lalu datang kembali ke Indonesia karena akan menghadiri dan ikut membantu di pernikahan sahabatnya. Cowok itu memutuskan untuk tinggal di Australia karena harus mengurus bisnis orangtuanya yang disana.
Berbeda dari sahabatnya yang lain, Keenan memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliahnya di Indonesia karena Alana juga tetap berada disini. Cowok itu berpikir siapa yang akan menjaga Alana kalau sahabatnya yang lain melanjutkan kuliahnya diluar.
Bahkan Keenan masuk di universitas yang sama seperti Alana agar cowok itu bisa selalu menjaganya. Tidak ada perasaan apapun satu sama lain awalnya, mungkin karena sering bersama mereka akhirnya mereka saling jatuh cinta. Dan baru sebulan yang lalu, keduanya memutuskan untuk menjalankan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Melihat sahabatnya sudah berkumpul, Keduanya bergabung duduk bersama dimeja yang sudah dipesan oleh Sagara sebelumnya. Ini pertemuan ketiga mereka semua setelah hampir empat tahun berpisah untuk melanjutkan masa depan masing-masing.
Sebelumnya mereka sudah bertemu. Walaupun hanya Danillo, Dimas, dan Keenan. Saat pertama kali kedua cowok itu kembali ke Indonesia, Keenan dan Alana yang menjemput mereka di bandara. Karena kebetulan keduanya sama-sama tidak sibuk.
Dan sebulan yang lalu, Keenan mengucapkan janji pernikahannya diatas altar. Keempat sahabatnya itu juga turut membantu proses semuanya. Walaupun mereka semua sudah sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, keempat cowok itu masih sempat membantu proses pernikahan Keenan dan Alana.
Dan ini adalah pertemuan pertama mereka setelah Keenan dan Alana resmi menjadi pasangan suami istri. Sebelumnya mereka sudah membuat janji akan bertemu, tapi karena pekerjaan yang terus mendesak mereka. Akhirnya pertemuan ini jadi juga.
"Ngeliat lo berdua, gue jadi pengen nikah." Ucap Sagara tersenyum sambil menatap Keenan dan Alana secara bergantian.
"Gas lah. Umur lo kan juga udah Mateng." Jawab Edgar sambil menyesap hot capucino yang ia pesan.
"Pengennya sih gitu. Tapi calonnya belum ada." Dengus Sagara membuat keempat sahabatnya itu menggelengkan kepala.
"Mau orang mana? Sini gue cariin." Alana tersenyum sambil menatap Sagara.
Diantara kelima cowok ini, memang hanya Sagara yang belum punya pasangan. Danillo bulan depan akan lamaran dengan cewek yang baru ia temui tiga bulan lalu, kalau Dimas sedang mempersiapkan pernikahannya. Sementara Edgar, cowok itu masih belum ada kepastian walaupun ia sudah mempunyai pasangan. Dan tinggal Sagara sendiri yang masih lajang.
"Maunya sih luar. Biar memperbaiki keturunan." Mendengar itu, Dimas langsung menoyor kepala Sagara.
Umur doang bertambah, kelakuan mereka memang masih seperti anak sma jika sudah bertemu.
"Kalau gitu minta cariin sama Ravena aja." Jawab Alana sambil menoleh kearah Edgar. Cewek bernama Ravena yang Alana sebutkan tadi adalah kekasih Edgar yang berada di Australia.
Sagara menggelengkan kepalanya. "Gamau ah, maunya cari sendiri."
"Jauhin aja deh. Anak siapa sih?" Masih seperti biasa, Dimas emosi melihat tingkah tengil Sagara.
"Eh si Vier udah dihubungin?" Tanya Keenan yang baru menyadari satu hal.
Adik dari sahabatnya itu memang masih suka menanyakan kabar mereka masing-masing. Walaupun tidak bisa hadir di pernikahannya, Vier berkata ia janji akan datang jika mereka sedang berkumpul. Makanya Keenan menanyakan Vier ingin menagih janji cowok itu.
"Terakhir bales jam dua siang tadi. Dia cuman minta share lokasi doang." Jawab Dimas. Cowok itu yang terakhir kali chatan dengan Vier.
"Semoga aja bisa dateng." Ucap Alana yang dijawab anggukan oleh mereka.
Sudah lama sekali mereka tidak melihat Xavier. Social media miliknya pun tidak terlalu aktif. Cowok itu sangat misterius sekarang. Bahkan setiap mereka kontakan, Vier hanya bertanya kabar kakak kelasnya itu dan menghilang lagi.
Makanya kedatangan Vier sangat mereka tunggu saat ini karena ingin melihat sosok cowok itu seperti apa sekarang setelah hampir lima tahun tidak bertemu.
Karena kesunyian terjadi diantara mereka, akhirnya Sagara membuka topik pembicaraan.
"Gimana abis nikah nih?" Tanya Sagara sambil menatap kedua pasangan Dihadapannya ini.
Karena malu, Alana menoleh kearah Keenan sambil tersenyum. Ia bermaksud menyuruh suaminya yang menjawab pertanyaan Sagara.
"Gak gimana-gimana. Emang lo maunya gimana?" Jawab Keenan sekaligus bertanya maksud Sagara.
Cowok itu melirik sinis Keenan ketika mendengar jawaban yang keluar dari mulutnya. "Gue butuh cerita kehidupan kalian setelah menikah. Biar ada persiapan aja." Sagara tersenyum penuh arti.
"Persiapan apaan? Punya pasangan aja belum." Ledek Edgar yang diikuti oleh gelak tawa dari sahabatnya itu.
"Yaudah ceritain aja dulu. Kan bisa buat persiapan gue sama yang lain juga." Sagara berbicara serius kali ini. Ia memang penasaran seperti apa kehidupan pasangan setelah menikah. Dan kebetulan sahabatnya ini baru menikah.
Keenan tersenyum dan menoleh kearah Alana. "Enak banget men. Bayangin aja nih, tiap bangun tidur lo ngeliat cewek yang lo sayang lagi meluk lo."
Alana reflek memukul lengan suaminya. Bagaimana bisa Keenan berkata seperti itu pada sahabatnya? Ia sangat malu sekarang.
Edgar dan Dimas menatap Alana sambil tersenyum meledek. Sementara Danillo dan Sagara saling melempar tawaan satu sama lain karena membayangkan kedua sahabatnya itu.
"Cie, Alana kalo udah sama Keenan kayak beda orang ya." Ledek Dimas membuat Alana tersenyum dengan mukanya yang sudah merah.
"Terus pas malem pertama?" Pertanyaan dari Sagara mampu membuat Keenan hampir melemparkan cowok itu dengan sendok makan yang ada Dihadapannya.
Bukannya menahan ucapan sahabatnya, Edgar malah makin menambahkan pertanyaan untuk Keenan.
"Lu berdua ke hotel dulu kan?" Tambah Edgar lagi.
Keenan menggelengkan kepala mendengar pertanyaan-pertanyaan dari sahabatnya. Cowok itu kembali menolehkan kepalanya pada Alana. Disana ia melihat Alana sudah menyembunyikan kepalanya di lengannya. Istrinya ini sangat malu ternyata diberikan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
"Ayo dong, Nan. Ceritain." Paksa Sagara sekaligus bermaksud meledek Alana.
"Alana malu-malu gini juga pas didepan lo nggak, Nan?" Dimas tersenyum melihat tingkah Alana sekarang.
Keenan tersenyum geli melihat istrinya yang terus diledeki oleh sahabat-sahabatnya itu. "Udah ah jangan digangguin, kalo dia ngambek gue yang ribet." Ucapan Keenan langsung mengundang gelak tawa dari para sahabatnya itu.
"Halo, pada nungguin gue ya?" Mereka semua sontak menoleh kearah suara dan menemukan cowok yang mengenakan pakaian kerjanya sambil tersenyum kearah mereka semua.
"Nice to meet you, Guys." Mereka semua masih tidak bergeming menatap cowok tersebut.
Cowok yang hadir dihadapan mereka adalah seorang Xavier Elzano. Perubahannya sangat dirasakan oleh mereka karena cowok itu sekarang sangat mirip dengan mendiang abangnya. Xabian Elzavero.
KAMU SEDANG MEMBACA
XA's Brother
Novela JuvenilXabian Elzavero, cowok yang biasa disapa Bian ini adalah ketua dari perkumpulan orang yang paling disegani disekolahnya. apalagi kalau bukan Altair crew. anak pertama yang mempunyai dendam kepada orang yang telah membunuh adik kesayangannya. dengan...