Part 35

283 11 0
                                        

"Udah, Vier. Lo tenang." Dimas berusaha menenangkan adik sahabatnya ini yang daritadi tidak bisa diam dari duduknya.

Bian melirik jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Waktu memang kadang tidak terasa ketika Bian sedang memikirkan bagaimana harus menghadapi Azriel.

Tadi adiknya datang kesini dengan napasnya yang memburu. Cowok itu berkata bahwa tadi ia ditelfon oleh ibunya Rasya bahwa dari semalam anaknya belum pulang kerumah. Tentu saja ia langsung panik dan menelfon Bian untuk meminta bantuan cowok itu mencari pacarnya.

"Dia pasti diculik Azriel." Bisik Keenan yang membuat Bian setuju dengan ucapan cowok itu. Sudah pasti seperti itu. Dengan liciknya Azriel pasti akan menggunakan Rasya untuk menjadikan cewek itu kelemahan adiknya.

Bian masih berusaha untuk tenang walaupun perasaan cowok itu sangat panik sekarang. Kemungkinan terbesarnya, Rasya akan menyebarkan semua informasi yang cewek itu dapatkan. Termasuk Alana.

"Tolong telefon Darrel. Gue butuh dia sekarang." Dengan cepat Sagara langsung mengambil ponselnya dan menghubungi orang yang diminta Bian.

Bian teringat satu hal. Ia harus menghubungi Sasya untuk menyuruh cewek itu tidak keluar dari rumah dan menjaga Rania terus. Karena ia tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh Azriel kepada mereka.

Setelah lima belas menit menunggu kedatangan Darrel dan anggota Altair lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah lima belas menit menunggu kedatangan Darrel dan anggota Altair lainnya. Mereka datang secara bersamaan dan langsung melangkahkan kakinya mendekat ke arah Bian.

"Gue udah gabisa libatkan Sasya lagi kalau masalah ini. Kita harus cari tahu sendiri lokasi Rasya sekarang."

"Razan." Panggil Bian membuat cowok yang mengenakan hoodie abu-abu itu menoleh ke arahnya.

"Lo ada temen yang anak nusantara kan?" Tanya Bian membuat cowok itu menganggukkan kepalanya.

"Minta tolong tanyain ke dia. Biasanya Azriel suka main ke tempat mana."

"Bisa jadi dia sembunyiin Rasya ke tempat yang udah sering dia kunjungin." Bian membuat teori sendiri tentang masalah ini. Cowok itu mengikuti cara Raga untuk mencari tahu sesuatu.

"Bisa jadi enggak." Mereka semua menoleh ke arah Dimas ketika mendengar ucapan cowok itu.

Dimas menoleh ke arah Bian dan menatap cowok itu dengan serius. "Mungkin aja kalau Azriel sembunyiin Rasya ditempat yang sama kayak dia sembunyiin Vienna dulu." Tidak ada yang berpendapat lagi karena apa yang diucapkan Dimas memang memiliki kemungkinan yang besar.

"Kita langsung pergi ke tempat yang waktu itu aja." Ajak Dimas yang tidak mendapat respon apapun dari Bian maupun Vier.

Keenan mendekat ke arah Bian. "Lo gausah ikut, Bi. Biar gue sama Revalza yang urus semuanya." Cowok itu tahu kalau Bian tidak berani menginjak tempat itu lagi karena melihat adiknya yang terkapar lemah disana.

XA's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang