3

1K 102 0
                                    

Tak

Tak

Tak

Suara langkah ku menggema di seluruh ruangan.

Aku terus berjalan sampai aku berada di depan pintu, pintu yang besar.

Para Pengawal yang melihat ku pun langsung membukakan pintu itu untuk ku.

Pintu terbuka, aku pun dengan berat hati melangkah kan kaki ku memasuki ruangan itu.

Yang ku lakukan hanya dia berdiri sambil melihat Claude dan Jennette yang sedang duduk di kursi yang ada di sana.

"Hmm, kau sudah datang. Duduk lah"

'hah?'

'Kok ramah?, bukan nya Claude tidak pernah peduli dengan athanasia'

Aku membuang pikiran ku jauh jauh, sekarang saatnya mencari cara bertahan hidup, bukan memikirkan teori konspirasi

Aku pun langsung duduk di salah satu kursi yang sangat sangat sangat jauh dari mereka.

Semua pun menyantap sarapan dengan aman damai dan tenang . Ya, semuanya kecuali aku. Bagaimana caranya aku bisa makan dengan tenang jika sedari tadi Claude terus melototi ku, hmm bukan melotot sih tapi lebih tepatnya ia hanya menatap ku. Tapi tatapannya itu seolah olah berkata kalau aku tidak pantas ada di sini, atau.......itu hanya perasaan ku?

Aku selesai menyantap makanan begitu juga mereka. Awalnya aku mau  langsung pergi saja dari sini, tapi sayangnya karena pertanyaan si kecoa terbang aku harus tinggal sebentar lagi

"Kakak, apa kau sudah baikan?"

'Baikan? Memangnya Athanasia sedang sakit? Jawab ngasal aja deh'

"Eee ya, aku sudah merasa lebih baik"

"Benarkah? Tapi kenapa wajah kakak tampak pucat?"

'Salahin Claude yang tiba tiba ngajak makan'

"Ah, sepertinya aku hanya sedikit kelelahan"

"Tapi, kakak terlihat tidak baik baik saja. Ayah, Apa ayah bisa mengantar kakak ke kamarnya?"

"!!!"

'Anjir, gue masih sayang nyawa. Lo Mau bunuh gue apa'

Dengan cepat aku langsung menjawabnya

"Tidak, tidak perlu Jennette, Ayah pasti sedang sibuk. Aku bisa kembali sendiri"

'Anjir kecoplosan, ngapain aku panggil Claude ayah coba'

Tiba tiba Claude berdiri dan menatap ku.

"Baiklah, aku akan mengantar mu"

Lalu Claude pun berjalan menuju pintu keluar.

Aku masih terdiam sambil menatap punggung Claude.

'lah kok tiba tiba? Claude mau mengantar Athanasia semudah itu? Sangat sangat tidak mungkin. Ini pasti karena Jennette, dia pakek kekuatan apa sih, sampai bisa buat Claude nurut kayak anak anjing?'

Claude berbalik sambil berkata "kenapa kau diam saja"

Aku pun berbalik melihat Jennette, dan Jennette hanya tersenyum saja.

'Gila, Jennette benar benar mau aku cepat cepat mati'

Dengan sangat sangat sangat sangat terpaksa, aku pun berjalan mengikuti Claude. Setiap langkah rasanya nyawa ku semakin tertarik keluar dari tubuh ku

'Dasar Jennette sialan. lihat aja kalau gue mati, gue gentayangan lo sampe rasanya lo mau bunuh diri'

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang