24

366 32 0
                                    

.
.
.

"Maukah anda berdansa dengan saya?"

Eh

EEEEEHHHH!!!!

LAGI??

Kau tidak bercanda bukan?

Aku menatap horor Ijekiel yang tampak menjulurkan tangannya kepadaku.

'ni anak kagak kesasar kan?'

Pikiran ku benar benar di buat melayang. Mengapa orang orang yang ku hindari malah bertemu dengan ku hari ini? Dan lagi, rencana ku selama ini benar benar hancur.

Lalu, bukankah ia merupakan partner dansa Jennette? Jadi, untuk apa dia mengajakku untuk berdansa?

AKH SIAL!!!

Sekarang bagaimana cara ku untuk menghadapi dirinya?

Menerima atau malah menolaknya?

Sett

Ia terdiam, masih menatap penuh harapan dengan iris emas nya itu. Membuat siapa seolah jatuh tenggelam ke dalam tatapan itu

Hm....Iris emas ya

Yah, bagaimanapun, dia adalah anak dari Roger Alpheus. Roger yang merupakan paman dari Jennette, orang yang memperkenalkan Jennette kepada Claude, serta orang yang terlalu gila akan kekuasaan.

Aku sama sekali tak tau apa yang dipikirkan oleh anaknya. Bisa saja ia juga memiliki pikiran licik yang sama seperti ayahnya bukan?

"tuan muda Alpheus...." masih dengan senyuman yang ada di bibirnya, ia mendongak menunggu jawab yang akan kuberikan kepadanya "...saya tau ini sama sekali bukan hal yang terhormat, namun...maaf, saya harus menolak tawaran anda"

Aku menggigit bibirku pelan. Entah hal ini adalah hal yang benar atau bukan. Tapi, aku harus tetap melakukannya.

"...ah, maaf, ini kesalahan saya" seakan telah melakukan kesalahan, ijekiel segera melepaskan senyuman nya  lalu menunduk dalam dalam.

"....kalau begitu, saya pamit undur diri" aku sedikit membungkuk sebelum beranjak pergi dari tempat itu. Memilih untuk meninggalkan ijekiel di sana.

Drap
Drap
Drap

Kaki ku bergerak dengan cepat, mencoba meninggalkan masalah itu untuk tetap tertinggal di belakangku.

Hahhh

FINALLY!!

Akhirnya terlepas dari hama itu juga. Aku tidak tau. Tapi kenapa masalah itu terus saja datang mengikuti ku? Dan lagi, aku masih saja mempertanyakan mengapa aku bisa ada di tempat ini?

Mungkin memang jalan terbaiknya adalah dengan segera keluar dari sini. Bisa bisa bom waktu akan meledak jika aku masih tetap berada di sini.

Drap

Aku kembali berjalan, mencoba untuk mencari jalan keluar untuk keluar dari sini.

Srak

Namun, bukannya mendapatkan jalan keluar. Aku malah mendapati Claude yang menatap lurus diriku. Inilah yang ku sebut dengan bom waktu, jika aku bertemu dengan dirinya, bisa bisa masalah besar akan menyerang diriku.

Tidak, itu tidak boleh terjadi

Drap

Drap

Aku semakin mempercepat langkahku. Berjalan sembarang arah sembari berharap agar Claude tak mengikuti ku.

Sett

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang