9

741 71 1
                                    

"selamat tidur, tuan putri"

Hahh hahh hahhh

Aku terbangun dengan tubuh penuh keringat. Nafasku tersengal segal. Itu benar benar mimpi buruk.

Aku menarik nafasku lalu menghembuskan nya secara perlahan. Satu menit berlalu, sekarang aku lebih tenang dari pada sebelumnya. Aku pun melihat sekelilingku. Ini di istana, lebih tepatnya di kamarku.

Aneh, seingatku aku tertidur saat bersama pria itu. Hm.........apa pria itu yang membawa ku kembali ke istana?........kalo gitu dia tau kalau aku athanasia dong.

"Akhhhh?gimana dong?!?!" Aku menarik rambutku frustasi.

Aku benar benar takut kalau pria itu melaporkan ku ke Claude.

Ceklek

Suara pintu yang dibuka mengalihkan pandanganku. Dari pintu itu, keluar Lily yang sedang membawa beberapa helai kain. Ah, juga ada seorang pria berambut merah di belakangnya.

Aku menatap ke arah Lily. Begitu juga lily menatap ke arah ku. Matanya terbelalak kaget, seolah olah ia sedang melihat hantu.

Bruk

Lily menjatuhkan kain yang di bawanya.

"T-tuan putri?" Tanya Lily kepada ku

"Ya, ada apa Lily" aku menjawab dengan polosnya.

Lily langsung berlari ke arah ku lalu memeluk ku dengan erat.

"Anda kemana saja? Anda tidak pulang berjam jam. Saya pikir telah terjadi hal buruk kepada anda"

"Eeee, aku hanya terlalu menikmatinya, sampai sampai aku lupa waktu, hehe"

"Sebenarnya anda pergi kemana, saya sudah mencari Anda kemana mana. Tapi tetap tidak menemukan anda"

Sial. Kenapa aku tulis berkeliling istana sih. Seharusnya aku jujur saja kepada Lily.

"Benarkah? Sepertinya aku bermain terlalu jauh ya. Aku juga ngak tau tempat itu di mana"

"Lain kali anda harus berhati hati. Anda tidak tau betapa khawatirnya yang mulia"

Eh, lah kok

"Yang mulia, khawatir?"

"Ya, Kemarin yang mulia datang mengunjungi anda, tapi saat itu anda tidak ada di sini. Saat tau anda tidak ada, Baginda langsung memerintahkan para pengawal untuk mencari Anda di sekitar istana. Tapi anda benar benar tidak di temukan"

MAMPUSS!!! kenapa waktunya tepat benget sih. Ngapain sih si Claude sialan tu ngelakuin hal hal aneh sih. Padahal udah berapa hari aku di istana, tapi dia ngak datang datang juga. Giliran aku keluar dari istana, dia malah datang. NGESELIN SUMPAH!!

"Dan Baginda juga berkata. Jika anda sudah kembali. Beliau menyuruh Anda untuk datang menemuinya. Jadi anda harus bersiap siap sekarang"

Tubuh ku tiba tiba menjadi lemas, seolah olah roh ku sudah keluar dari tempatnya.

Siapapun tolong sadarkan aku, katakan kalau ini hanyalah mimpi. Aku terlalu muda untuk mati.

"...Ini mimpi kan?...iya ini pasti mimpi"ucapku tidak percaya pada kenyataannya.

"Sadarlah tuan putri, anda harus bersiap siap!" Ucap Lily sembari menggoyang goyangkan badan ku.

"Huee ngak mau pergi!!"

Pada akhirnya aku hanya bisa pasrah, dan bersiap siap untuk pergi menemui Claude.

~

Aku sudah selesai bersiap siap. Dan sekarang waktunya untuk bertemu dengan Claude. Dengan berat hati aku pun keluar dari kamar ku. Tepat setelah keluar dar pintu itu, ku lihat seorang pria dengan rambut merah maroon berdiri di sana. Dia adalah pria yang tadinya bersama Lily, sepertinya dia menunggu di luar dari tadi.

"Segala keagungan dan berkat pada matahari obelia, perkenalkan nama saya Felix rovien" ucap pria itu sambil membungkuk kepada ku.

Tunggu, siapa tadi namanya? Felix rovien?

Mataku seketika melotot. bagaimana tidak? Felix adalah tangan kanan milik Claude, dia orang yang benar benar di percaya oleh Claude. Bagaimana bisa orang sepenting dia ada di sini?

Seolah olah membaca pikiranku, Felix pun menjelaskan mengapa ia ada di sini.

"Yang mulia menyuruh untuk menjemput anda. Saya akan mengantarkan anda ke tempat yang mulia"

"O-oh,em b-baiklah"

Felix pun mengantarku ke tempat dimana Claude berada.

.
.
.

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang