8

793 76 0
                                    

Bruk

Pria itu mendorongku ke salah satu pohon. Aku melihat ke kanan dan ke kiri, ini hutan dan aku tidak tau ini di mana.

Aku kembali menatap pria yang membawa ku ke sini. Ia tersenyum kepada ku seolah olah aku adalah mainan yang sangat menarik baginya.

"Ceritakan semuanya kepada ku" ucap orang itu tiba tiba

Aku tidak mengatakan apa apa, yang ku lakukan hanyalah memasang wajah kebingungan. Aku tidak mengerti maksud orang ini. Apa maksudnya menceritakan semuanya? Menceritakan penderitaan ku di istana? Atau menceritakan penderitaan ku untuk sampai di sini?

"Hahhhh, berhenti memasang wajah polos seperti itu, aku tau kau bukan dari dunia ini"

Deg

Bagaimana? Bagaimana bisa. Padahal selama ini tidak ada seorang pun yang tau tentang ini. Siapa sebenarnya orang ini? Tidak, aku tidak bisa percaya begitu saja.

"A-apa maksud mu"

"Berhentilah berbohong, kau tidak bisa membohongiku"

"Ck, oke oke, kau menang" ucap ku pasrah, toh sepertinya dia memang tau tentang ku.

"Yap, itu lebih baik. Jadi katakan bagaimana caranya kau bisa ada di sini"

"Memangnya apa untungnya untuk ku?"

"Hmm, entahlah"

"Nah kalo ngak ada untungnya buat apa aku ceritain coba?"

"Sepertinya anak kecil jaman sekarang sangat menjengkelkan ya 💢💢💢" ucapnya yang mulai emosi

"Maaf, tapi aku bukan dari jaman ini ya" ucap ku lagi, semakin membuatnya marah

"YASUDAH, KEMBALI SAJA KE TEMPAT ASAL MU" pria itu membentakku

"Akupun mau nya gitu. Dari pada terjebak di tempat yang seperti neraka, lebih baik aku langsung mati aja. "

"Sorry, tapi aku ngak pe.du.li tuh" ucap pria itu dengan nada yang benar benar menjengkelkan. Kali ini dia yang membuatku emosi

"Oh ya, kalo gitu aku juga ngak peduli dengan mu" ucapku sambil  pergi meninggalkan nya. Baru saja aku berjalan beberapa langkah, tiba tiba aku merasakan tubuh ku terangkat ke atas. Aku pun melihat ke bawah, benar saja, kaki ku sekarang tidak menyentuh lantai lagi. Refleks aku berteriak sambil meronta-ronta.

"HUWAAAA, KOK JADI GINI SIH, WAHAI SETAN, IBLIS,JIN, JANGAN BERCANDA NAPA??? SIAPAPUN TOLONG TURUNIN AKU"

"Pfftt, BUAHAHAHHA"pria itu menertawakan ku sampai air matanya keluar. Aku menatapnya kesal

"Kau, kau yang melakukan ini kan"

"Kalau iya kenapa?"

"CEPAT TURUNKAN AKU!!!!" Teriakku dengan keras

"CK, yayaya"

Jtak

Pria itu menjentikkan jarinya, lalu perlahan lahan aku turun sampai kaki ku kembali menyentuh tanah

"Itu.....apa?" Tanya ku kepadanya

"Hm, kau ngak pernah lihat sihir?"

"Sihir?"

"Ya seperti ini"

Di tangan pria itu tiba tiba keluar sebuah bola api besar yang membuatku bergidik ngeri.

"Cenayang, jujur kau pasti seorang cenayang kan?"

"Lah, penyihir terhebat dan setampan ini kau sebut cenayang?" Tanya nya tak percaya

"Narsis"

Tiba tiba pria itu mendekatiku, ia menghadapkan wajahnya tepat di depan wajahku.

"Awalnya aku berfikir untuk tidak membiarkan mu berkeliaran di sini. Tapi sepertinya kau orang yang sangat menarik"

Aneh, Entah kenapa tiba tiba mataku terasa berat, rasanya aku sangat ingin tidur.

"Kau mengantuk ya. kalau begitu selamat tidur, tuan putri" itu kalimat terakhir yang ku dengar dari pria itu, sampai semua menggelap dan kesadaran ku pun menghilang. Dan aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya

.
.
.

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang