19

478 43 1
                                    


.

.

.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Tak terasa sekarang sudah 4 tahun terlewatkan. Dan kini Athanasia sudah berusia 14 tahun, dan itu ulang tahun yang cukup menyenangkan baginya, dirinya yang dulu tak pernah merakan merayakan ulang tahun, kini ia bisa merayakan ulang tahun. Walau ia tidak merayakan dengan keluarganya, setidaknya ia bisa merayakan dengan orang yang di sayangi nya, siapa lagi kalau bukan Lily dan lucas. Tak lupa juga Levin yang terus saja mengiriminya banyak hadiah. Oh ya, Claude juga ikut memberinya sebuah hadiah, tapi Athanasia menolak mentah mentah hadiah tersebut.

Berbeda dengan Athanasia, Jennette merayakan ulang tahunnya dengan begitu mewah. Semua para bangsawan di undang ke Istana hanya untuk menghadiri ulang tahun sang bunga Kekaisaran, jennette de alger obelia. Tapi walau begitu, jennette tampak tak senang dengan perayaan itu. Wajahnya terlihat sedikit cemberut, entah apa yang terjadi padanya.

Dan sebentar lagi Athanasia juga akan mengikuti debutantenya. Tapi Athanasia sangat tak senang dengan hal itu, ia benci dengan keramaian, dan ia juga yakin bahwa jika ia ke sana pun, para bangsawan yang hadir pun pasti akan mencemooh dirinya. Bukan berarti ia takut kepada mereka, hanya saja ia terlalu malas untuk melihat wajah busuk mereka. Tapi meski begitu, Lily terus saja menyuruhnya untuk datang ke acara debutante, contohnya saja sekarang. Athanasia sedang sibuk meminum teh yang dihidangkan untuknya hanya dapat diam sambil mendengar perkataan lily yang menyuruhnya untuk menghadiri acara debutante.

"Tuan putri, anda yakin tidak akan datang?" lagi lagi Lily menanyakan hal yang sama.

"Huft" Athanasia yang mendengar hal itupun hanya dapat menghela nafas. Padahal sudah beberapa kali ia menjawab pertanyaan itu tapi Lily selalu saja menanyakan hal yang sama lagi dan lagi. "Aku sangat yakin akan keputusanku ini, jadi kau tidak perlu khawatir Lily"

Meski begitu, lily terus saja memperlihatkan wajah khawatirnya. Debutante merupakan sesuatu yang sangat penting bagi para putri bangsawan. Tapi Athanasia berkata tak ingin hadir dalam acara tersebut? Bagaimana mungkin lily tidak khawatir. "Sebaiknya anda memikirkannya lagi, tuan putri. Bagaimanapun ini adalah sesuatu yang penting" lily pun pamit undur diri. Meninggalkan Athanasia sendirian.

"Memangnya apa pentingnya hal itu? Aku sudah terlalu muak untuk melihat wajah pria itu" Athanasia memakan coklat di depannya dengan lahap. Wajahnya benar benar terlihat kesal. Beberapa tahun terakhir, entah kenapa ia merasa kesal terus menerus. Yah mungkin ada beberapa sebab sih, seperti Claude yang tiba tiba mengiriminya beberapa guru, Athanasia sama sekali tidak takut jika di suruh untuk belajar. Tapi hal yang membuatnya merasa kesalahan adalah saat semua guru guru itu terus saja mencemooh dirinya. Bahkan mereka selalu mencemooh Diana,
Ibu asli dari Athanasia. Apa lagi guru tata krama itu. Rasanya Athanasia benar benar ingin membunuhnya.

Srek

Tiba tiba terdengar sebuah suara tak jauh dari Athanasia berada. Tanpa mengeceknya sekalipun, Athanasia sudah tau pasti siapa itu.

"Lucas, aku tau kau di sana"

Setelah Athanasia berkata hal itu, lucas turun dari pohon yang tak jauh dari tempat Athanasia berada. Ia berjalan menuju Athanasia.
"Ck, kok aku selalu ketahuan?"

"Ya kali, sembunyi nya di tempat yang sama terus, kan jadi ketahuan"

Lucas pun duduk tepat di kursi yang ada di depan Athanasia. "Padahal aku udah pakai sihir loh, tapi tetap aja ketahuan"

"Situ aja yang bego"

"Ck" Lucas berdecak kesal. Ia pun memakan kukis yang ada di depannya dengan kasar. "Kalau dipikir pikir, kenapa kau tidak pergi saja untuk menghadiri debutante mu? "

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang