12

727 80 0
                                    

"melihat semua yang dilakukan yang mulia benar benar membuatku sadar kalau beliau benar benar menyayangi anda, tuan putri"

Aku terdiam, perkataan Felix membuatku benar benar kebingungan. Itu benar benar hal yang tidak mungkin terjadi kepada athanasia. Claude menyuruh seluruh pengawal untuk mencari athanasia? Jangan bercanda, aku yakin itu adalah mimpi. Maaf Felix, tapi aku tidak akan terpengaruh dengan ceritamu. Bagaimanpun Claude adalah ancaman terbesar bagiku. Mungkin jika athanasia yang asli akan langsung terperdaya dengan kata kata itu, tapi sayangnya aku bukanlah athanasia.

"Saat melihat tuan putri ada dikamar, saya langsung melaporkannya kepada yang mulia. Mendengarnya, wajah yang mulia pun tampak lebih tenang dari sebelumnya"

Jadi kau pelakunya, Felix. Kenapa harus di lapor sih? Kalau saja kau tidak melaporkan ku pada Claude, aku pasti bisa kabur lagi, lumayan kan bikin Claude resah ngak jelas gitu, rasanya seperti dendam ku selama ini terbalaskan. Tapi ya, karena kau tampan dan baik kepada ku mau pun athanasia di lovely princess, jadi dengan senang hati aku akan memaafkan mu, Felix.

"Tuan putri, kita sudah sampai"

Glek

Aku menelan ludahku sendiri, entah kenapa aku merasakan perasaan yang tidak menyenangkan dari pintu itu, bagaimana jika terjadi sesuatu saat aku masuk ke dalam sana? Aku tidak mau mati semudah ini, baru beberapa hari loh, biarkan aku melihat wajah para cogan selain Claude terlebih dahulu.

Kriett

Pintu itu terbuka, dapat ku lihat di depan sana Claude menatapku seolah olah sedang menunggu ku. Oh ya, tak lupa juga terdapat kecoa terbang itu di sana. Perlahan aku melangkahkan kaki ku untuk masuk ke dalam ruangan itu.

Baru saja aku melangkahkan kakiku, Jennette langsung berlari ke arahku dan memelukku dengan erat.

"Kakak pergi ke mana saja" ucap Jennette sambil menunjukkan wajah khawatirnya.

"A-aku hanya berkeliling sekitar istana saja"

"Mendengar kakak menghilang benar benar membuatku khawatir" mata Jennette berkaca kaca, rasanya benar benar membuatku jijik. Aku yakin kalau Jennette bermain drama, nilainya pasti dapat A+

"Sekarang aku tidak apa apa, apa kau bisa melepaskan ku?"ucapku mulai merasa sesak karena pelukan Jennette

Bukannya melepaskan ku, Jennette malah semakin memelukku dengan erat. "Tidak mau, bagaimana kalau kakak hilang lagi?"

Woilah, Jennettu dakjal, ni anak dari mana datangnya sih?dari neraka? Gua hantu? Di bilangin malah makin menjadi. Minta di tampol emang. Santet boleh ngak?

"Lepaskan, Jennette, kau membuatnya kesakitan" ucap Claude tiba tiba, membuat Jennette langsung melepaskan pelukannya. Terima kasih Claude, baru kali ini aku berterima kasih padamu.

"M-maafkan aku ayah" ucap Jennette merasa bersalah

Lah kok? Aku yang di sakitin kok minta maafnya sama Claude? Ngak betul ni anak.

"Kau...."

Claude menatap mataku, entah apa yang akan di tanyakan nya padamu.

"Kemana saja kau"

"Sudah ku katakan, aku hanya berkeliling istana"ucapku membalas tatapannya.

"Berkeliling sampai larut malam? Kau pikir aku akan percaya"

Dahlah, ku tarik ucapan ku sebelumnya, kau tetap saja menjadi ancaman bagi ku, Claude

"Aku tidak sengaja tertidur, di salah satu taman. Dan aku terbangun saat larut malam dan langsung kembali ke kamarku" sial, entah apa yang keluar dari mulutku, aku sudah tidak tau lagi

"Hmm, lalu salah satu pengawal berkata melihat seorang anak kecil yang memakai jubah dan bersurai emas memanjat pagar istana, bagaimana kau menjelaskan itu?"

"!!!"

Panik ngak? Panik ngak? PANIK LAH. Siapa lagi yang ngelihat aku hari itu? Aku tidak tau akan menjawab apa, soalnya yang kemungkinan memiliki rambut keemasan itu hanya aku dan Claude.

"Semua itu bohong yang mulia" tiba tiba terdengar suara yang tidak asing dari belakangku. Refleks aku pun langsung melihat ke belakang. Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat siapa yang ada di belakangku.

.
.
.

makin lama makin gaje aja ni fanfic. Maklumin, author nya aja gajenya minta ampun. Makasih buat yang masih mau baca cerita ngak jelas kayak gini. Dan maafkan daku yang jarang update. See you next chapter~

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang