7

841 89 0
                                    

Setelah melewati begitu banyak rintangan, akhirnya aku berada di ibu kota. Aku tidak tau disini sedang diadakan festival atau apa, tapi di sini sangat ramai. Apalah daya tubuhku yang kecil ini, sekali di senggol aja langsung ambruk. Aku benci jadi anak kecil. Tapi ini lebih baik dari pada berada di istana.

Aku berjalan ditengah keramaian. Pandanganku terkunci pada satu tempat yang sangat ramai.

Aku pun memasuki keramaian itu dengan sangat sangat sulit. Kapan coba aku besar, setidaknya cepatlah tinggi. Aku tidak mau diinjak injak seperti ini lagi.

Setelah melewati cobaan hidup yang berat akhirnya aku berhasil masuk. Ternyata di sana orang orang sedang melakukan akrobatik.

Wahhh

Mataku berbinar binar, seperti anak kecil yang melihat sesuatu yang sangat menakjubkan

Dulu aku memang pernah melihatnya di tv. Tapi baru kali ini aku melihatnya secara langsung. Ini benar benar lebih baik dari pada mendengar gibahan para bangsawan

Setelah puas melihat pertunjukan akrobatik, aku pergi untuk membeli es krim yang tidak jauh dari tempat pertunjukkan. Lalu duduk di air mancur di tengah tengah ibu kota.

Untunglah sejauh ini tidak ada orang yang mengenalku. Kalau tidak, bisa bisa terjadi kehebohan di sini. Dan jika sampai ke pendengaran Claude, entah apa Yanga akan terjadi pada ku.

Selagi melihat pemandangan, aku tidak sengaja melihat seorang anak kecil, yah aku bilang dia anak kecil padahal aku sendiri anak kecil. Anak itu sedari tadi dia hanya berputar putar tidak jelas

Tidak tahan melihatnya, aku pun menghampiri anak itu.

"Kau tidak apa apa?" Tanya ku sambil menyentuh bahunya

Anak itu tampak terkejut"k-kau, siapa kau?" Ucap anak itu sambil sedikit ketakutan

Lah kok reaksinya kek ngelihat bapak bapak pedo ya, gue imut gini kok

"Kenalin, nama ku ath-"eh aku kan ngak boleh ngasih tau namaku

"Ath?"

"Eh eh maksudku athy, nama ku Athy" ucapku sambil mengulurkan tangan ku

"Emm" dia tampak ragu untuk menerima tanganku, tapi akhirnya ia pun menerima tanganku

"Levin, nama ku Levin"

"Okee Levin, sekarang aku mau nanya, kenapa kau dari tadi mondar mandir tidak jelas?"

"Eh eh emm"

Levin gelagapan, ia berusaha menghindari kontak mata dengan ku

Lama kelamaan aku merasa kesal, aku pun menarik wajahnya. Mata kami bertemu, aku menatap matanya.

"Hey, berhenti melakukan itu, tinggal dikatakan saja apa susahnya sih?" ucapku dengan tegas

"Errr, baiklah, tapi sebelumnya lepaskan dulu tanganmu itu"

Mendengar hal itu, aku pun melepaskan tangan ku"jadi cepat katakan"

"Hahhh" Levin menggaruk lehernya. "Sebenarnya aku hanya kabur dari rumah, tapi aku tidak tau mau kemana"

"Eeeee, hanya itu? Ya ampun ku pikir masalah yang lebih besar"ucapku sambil mencubit pipinya

"Hey, hentikan. Kalau kau tidak tau masalahku lebih baik kau diam saja"

"Baik baik, kalau begitu karena sepertinya kau luang, bagaimana kalau kau bersenang senang dengan ku?"

"Ap-

Tanpa mendengar jawabannya, aku langsung menarik tangannya dan pergi ke tengah tengah keramaian.

"Hey, kau mau membawa ku ke mana?"

"Kita akan pergi ke mana saja, yang penting kita bersenang senang"

Kami pun pergi ke berbagai tempat yang ada di kota mulai dari teater, toko toko yang ada di sekitar sana. Sampai sampai aku tidak sadar kalau ini sudah terlalu malam.

~

"Huaa tadi itu sangat menyenangkan"

"Yaa, itu sangat menyenangkan bagi mu"

Setelah puas berkeliling, kami duduk di bawah pohon, di sekitar kami terlihat begitu banyak Bunga yang bermekaran. Tak jauh dari tempat kami berada, terdapat alun alun kota yang semakin lama semakin ramai saja.

Aku melirik Levin, ia tampak sedang menutup matanya, sepertinya dia benar benar kelelahan. Yah, tentu saja dia kelelahan, di berjalan bersama ku sejak tadi sore, sedangkan sekarang sudah malam. Dia sudah menghabiskan waktu bersama ku selama berjam jam.

Eh, tunggu, berjam jam? Tidak mungkin kan? Aku melihat langit langit, ini benar benar sudah malam. Aku pun langsung panik, padahal awalnya aku hanya ingin keluar selama beberapa jam. Tetapi ini, sudah terlalu lama.

"GAWAT!!! LILY PASTI MENCEMASKANKU" aku cepat cepat bangun dari dudukku, yang membuat Levin terbangun.

"Hah? Ada apa?" Ucap Levin kaget

"Maaf Levin, tapi aku harus pulang. Dan kau juga harus pulang ke rumah mu,oke. Aku harap kita bisa bertemu lagi" setelah mengucapkan itu, aku langsung berlari melewati alun alun kota.

Tanpa ku sadari, Levin terus menatap punggungku.

"Dasar, kau pergi begitu saja"
Ia menarik surainya kebelakang.
"Mata itu"

Smrik

"kita pasti akan bertemu lagi, tuan putri"

~

Aku berlari di tengah keramaian itu lagi. Sial, jika saja bukan karena Claude, mungkin aku tidak akan pulang hari ini.

Saat berlari, Tanpa sengaja aku salah menabrak orang, sampai sampai aku terjatuh

Bruk

Akh, kenapa aku nabrak orang lagi sih, kan jadi panjang urusannya.

Aku menatap orang itu, seorang pria dengan rambut hitam dan mata merah. Hanya satu kata yang dapat mendeskripsikan orang itu, tampan.

Bukannya menolongku, Pria itu malah menatap ku dari atas sampai bawah.

Smirk

Pria itu tiba tiba tersenyum, yang membuatku merinding.

"Menarik" ucap pria itu

'Hei hei hei, apanya yang menarik coba, bantuin aku berdiri dulu kenapa???'-batinku berteriak

Tiba tiba pria itu menarik tanganku lalu membawa ku keluar dari keramaian.

.
.
.

second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang