LIMA BELAS

1.7K 213 41
                                    

Jean ketiduran di meja dapur usai kelelahan bersih-bersih dan mencuci banyak pakaian.

Keenan yang pulang telat pun mendapati Jean yang tertidur di dapur dengan tangan yang masih menggengam semprotan serta kain.

Pria itu kemudian menarik bangku dan duduk di sebelah Jean, Keenan memapah pipinya sembari memperhatikan Jean lekat-lekat.

Ternyata, kalau di perhatiin lebih dekat. Jean itu cantik juga. Kalau lagi tidur gini, Jean jadi gak kelihatan bar-barnya. Malahan Jean kelihatan kayak anak kalem kalau gini.

Keenan kemudian mengusap rambut Jean. Ia merasa bersalah atas kejadian beberapa hari yang lalu. Seharusnya ia tak mengatakan seperti itu di saat hatinya masih belum merelakan Jena sepenuhnya. Menurutnya, apa yang yang di lakukan Jean adalah hal wajar karena keenakan sendiri masih mencintai gadis lain di saat ia memutuskan untuk menikah dengan gadis lain.

Tapi, Keenan jug tidak suka saat mengetahui Jean dekat dengan Elvano. Berhubungan dengan Gavin saja Jay Keenan jengkel apalagi sampai saling suka dengan Elvano.

Ya intinya Keenan tidak rela kalau istrinya malah jatuh hati dengan pria lain. Harusnya kan jatuh hati dengan suaminya sendiri.

Tiba-tiba muncul inisiatif dari kepala Keenan untuk memotret Jean yang sedang lelap tertidur. Hitung-hitung untuk alat penangkal nyamuk di ruang kerja.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Usai mengambil beberapa gambar, Keenan segera menyingkirkan kemoceng dan kain lap yang di pegang gadis itu.

Keenan menarik bangku dengan hati-hati untuk lebih dekat posisinya.

Pria itu lalu menjatuhkan kepalanya di meja, menopang kepalanya dengan salah satu lengannya sementara tangan satunya ia gunakan untuk menyentuh wajah Jean.

”Kamu ini sebenernya cantik, cuma karena bar-bar mu kayak orang mau demo, jadi cantikmu ketutup. Auranya negatif mulu tiap liat kamu sadar,” Kata Keenan sambil mengusap kepala Jean.

”Pipi kamu ini, lebih gembul dari Jena. Jadi keliatan lebih gemes, saya jadi pengen makan pipimu,” celetuknya.

Keenan kemudian meraih tangan Jean yang menganggur dan ia genggam erat di sana.

”Maafin saya.” Keenan mengecup punggung tangan Jean.

”Saya bingung, saya tiba-tiba kesel aja pas tau temen cowokmu banyak. Bukannya cemburu, cuma saya emang gak suka aja. Kamu ini terlalu spesial untuk mereka yang biasa aja,” ungkap Keenan dengan suara beratnya. Dia bahkan tak membuat Jean sama sekali bergerak. Gadis itu benar-benar tertidur lelap.

”Suatu hari nanti, saya jamin kamu bakal benci banget sampai gak mau ketemu saya.” Keenan menarik napas.

”Itu makanya, biarin saya kayak gini dulu sama kamu sebelum hari itu tiba.” tiga detik kemudian, Keenan ikut memejamkan mata. Entah kenapa ia serasa di bius melihat Jean yang tidur nyenyak.


🔸🔸🔸

Pagi ini suasana keluarga Cemara Keenan dan Jean kembali seperti semula. Cuma bedanya, kali ini Keenan lebih hangat dan tidak menyebalkan seperti biasa.

Aneh sih, soalnya kayak bukan Keenan. Pas Jean bangun pun, Keenan sempat-sempatnya memberikan Jean segelas air putih tak seperti biasanya.

Keenan bahkan tak henti-hentinya mengusap kepala Jean layaknya seseorang yang gemas dengan kucing peliharaannya.

Tapi, Jean tidak mau di ambil pusing. Masa bodoh dengan perubahan sikap Keenan, asal jangan ada perubahan uang jajan. Baru Jean protes.

”Nan, mulut lo gak pegel senyum mulu?” dengan cepat Keenan menggeleng.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang