Prolog

4.5K 337 61
                                    

"Selingkuh itu kayaknya lagi tren ya?”

"Gak bisa jawab?"

"Yaudah kita putus aja."

"Aku gak marah, I have a special surprise for you later.” (Aku punya kejutan khusus untukmu nanti)

Jangan kaget.”

🔸🔸🔸

Jena sekeluarga benar-benar terkejut tatkala Keenan-- mantan pacarnya bertamu kerumah dengan alasan ingin melamar. Bukankah itu gila? Maksudnya, bukankah hubungan keduanya sudah resmi berakhir? Setelah Jena ketahuan selingkuh, mereka menjadi orang asing. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Jena, ia hanya merasa muak dengan hubungan monotonnya bersama Keenan. Kaku, tidak asik, terlalu sibuk dengan kegiatannya seolah lupa kalau dia punya pacar serta sulit di hubungi jika Jena dalam keadaan genting. Siapa yang betah punya pacar seperti itu? Bahkan selama tiga tahun menjalin hubungan, Jena tak pernah merasa di istimewakan ketimbang kesibukan Keenan yang menumpuk seperti gunung.

"Tapi kita udah putus Pa, Keenan sama Jena gak ada hubungan--" dengan cepat Keenan memotong ucapan Jena.

"Saya kesini bukan untuk melamar Jena, melainkan melamar Jean. Adiknya Jena." Sontak semua mata langsung menatap Jean yang sedang asik bermain ponsel dengan penuh keterkejutan. Bukan mereka saja, tapi Jean pun terkejut. Bagaimana tidak? Mantan kakaknya baru saja bilang ingin melamarnya? Apa itu gila? Bagaimana bisa pria sepertinya ingin menikahi bocah tamatan SMA yang sedang lontang-lantung cari universitas?

"Dasar sinting! bisa-bisanya lo nambah beban pikiran gue yang lagi bingung nyari kampus,” jawab Jean ketus.

"Jean, jangan ketus gitu, nak," tegur sang Mama.

Ya gimana ya, siapa sih yang gak kaget kalau tiba-tiba di lamar orang yang tidak memiliki hubungan apapun dengan kalian? Terlebih lagi dia adalah mantan kakaknya.

Di tambah, umur mereka terlampau jauh, Jean baru 18 tahun sementara pria itu sudah 25 tahun. Beda 7 tahun, guys. Bayangkan itu. Dulu waktu di sekolah, ketahuan pacaran sama yang lebih tua tiga tahun saja sudah di ejek cabe-cabean + gatel cuma ingin duitnya saja. Lah ini, 7 tahun loh ...

"Tapi saya serius ingin menikahi Jean." Jean meneguk salivnya kasar, dia menggenggam tangan sang kakak. Sekujur tubuhnya sudah merinding, ini kalau cerita ke Jasung, pasti langsung heboh dia. Apalagi Gavin itu gak pernah lihat, Jean punya cowok.

"Heh mantan prik, lo gila ya? Tiba-tiba pengen nikahin gue. Lo jangan aneh-aneh ya, nambah beban pikiran gue aja. Ini bukan April mop ya, kalo lo masih cinta sama Kak Jena, sok, langsung nikahin kakak gue aja,” sembur Jean yang tak kuasa menahan emosinya.

"Ibu masih gak paham sama pikiran kamu, Nan. Kenapa kamu tiba-tiba mau nikahin Jean? Sementara dulu kamu pacarnya Jena. Bukanny itu aneh?”

Keenan menggeleng. "Setelah saya pikir-pikir, kayaknya saya lebih cocok sama Jean. Ibu tau kan? Kata orang, cinta itu bisa datang dengan sendirinya. Jadi begitu kita terbiasa tinggal serumah, perasaan itu akan datang.” Jean kehabisan kata-kata usai mendengarnya. Ini pria gila ya? Benar-benar di luar nalar jawabannya. Kenapa harus Jean? Kenapa tidak perempuan lain saja? Ya Tuhan ... Jean masih ingin bersantai.

Omong-omong soal Keenan yang terlahir dari keluarga kaya raya, Jena jadi teringat oleh penyakit ayahnya yang membutuhkan banyak yang untuk biayanya. Ayahnya menderita diabetes tipe 1 yang mengharuskan ayahnya untuk melakukan rawat jalan dan itu semua membutuhkan biaya yang cukup banyak. Sementara di rumah, yang bisa di andalkan hanya dirinya saja. Tentu saja ia kewalahan, tapi melihat Keenan yang serius ingin melamar sang adik bukankah sebuah peluang baginya? Maksudnya Keenan bisa meringankan beban keuangannya dengan membantu membiayai pengobatan sang ayah.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang