Follow : sugartea__
🔸
Beberapa hari ini Keenan kerap kali pulang larut malam bahkan kalau dia benar-benar sibuk, dia sampai tidak pulang ke rumah.
Sebenarnya sih, Jean justru senang sekali karena dengan tidak adanya Keenan, gadis itu bebas pergi ke manapun bahkan dia bolak-balik mampir ke warnet untuk menemani Gavin.
Perihal, Elvano. Semenjak Jean memergoki Elvano punya pacar, dia sedikit menjauh untuk kebaikan bersama. Jean juga gak mau di cap pelakor nantinya. Dia juga sudah cerita dengan Gavin akan mengikhlaskan perasaannya. Meskipun rasanya berat. Sebenarnya sih, kalau ada duplikatnya, gapapa deh. Jean mau aja. Asal bentukannya sama persis kayak Elvano. Tapi sayang, hal itu hanyalah sepintas imajinasinya saja.
Sekarang, Jean mau fokus pada kuliahnya dulu agar bisa secepatnya lulus dan cari kerja.
Dengan begitu, dia bisa secepatnya membayar semua uang yang telah Keenan berikan untuknya.
Sebelum berangkat kuliah, Jean membersihkan dirinya sejanak di kamar mandi.
Sembari menyikat gigi, Jean bercermin. Entah kenapa, tiba-tiba ia teringat oleh keenan. Sekelebat ingatannya ketika keenan menggendongnya kesana kemari saat kakinya sakit sukses membuat perutnya tergelitik.
Sebenarnya kasihan sih, tapi Jean masih belum terima atas kejadian malam itu. Karena keenan, Jean harus lari-larian seperti sedang di kejar anjing.
"Beberapa hari gak jailin lo, gue jadi kangen," celetuknya.
Usai menyikat gigi dan membersihkan tubuhnya, gadis itu bergegas keluar.
Saat gadis itu tengah berdandan, tiba-tiba sebuah panggilan masuk dari ponselnya.
'Kak Jena'
Jean mengerutkan dahinya sejenak, gadis itu menatap lamat layar ponselnya. Ada apa nih?
"Halo?"
"Jean? Kamu dimana?"
"Kenapa lo? Kenapa tiba-tiba nanyain gue? Lo gak lagi terlilit hutang dan minta di lunasin Keenan kan?"
"Enggak, astaga. Kamu jangan negatif thinking sama kakak"
"Udah deh, kalo gak penting gue tutup. Gue mau berangkat"
"Keeenan nya ada?" Jean sontak tersedak air liurnya saat kakaknya menanyakan keberadaan Keenan.
"Ada keperluan apa sama Keenan?"
"Kakak tanya, Keenan nya ada gak?"
"Gak usah nyolot juga kali. Lo pikir kalo Keenan ada pun gue mau kasih teleponnya ke dia?"
"Kakak minta tolong sama kamu, tolong panggilin Keenan sebentar aja. Ada obrolan penting yang mau kakak bahas sama dia"
"I don't care"
"Jean, kakak minta tolong. Untuk kali ini aja ..." Jean menarik napasnya. Dia berusaha mengatur napasnya yang mulai naik turun kemakan emosi. Ini kenapa sih? Kakaknya terkesan maksa? Lagian Jean juga punya dong untuk nolak?
"Kak, denger. Gak usah gangguin suami gue lagi atau lo bakal berhadapan sama gue. Inget itu baik-baik karena gue gak mengulangi kalimat sama" kecam Jean yang membuat Jena otomatis menutup teleponnya.
Jean berdecih usai kakaknya menutup telepon secara sepihak, gadis itu memilih abai dan mengambil tote bag di belakang pintu.
🔸🔸🔸
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge✓
FanfictionBerawal dari balas dendam malah berakhir jatuh hati. Mampukah ia menjaga hatinya untuk tidak jatuh cinta dengan gadis bar-bar yang menjadi istrinya? Start: 08 Des 2020