Follow: sugartea__
🔸
Setelah beberapa hari di rawat, Jean akhirnya dibolehkan pulang oleh dokternya. Akhirnya, Jean bisa menghirup udara perumahan lagi setelah hampir seminggu lebih di rawat.
Setelah menjalani proses pemulihan selama seminggu lebih akhirnya Jean boleh pulang. Hanya saja untuk gips di tangannya, dokter menyarankannya untuk menunggu sedikit lebih lama untuk mengembalikan tulangnya yang retak. Kira-kira, seminggu atau dua minggu lagi Jean harus datang ke rumah sakit untuk melepasnya.
Well, meskipun tangannya masih sakit, tapi itu bukan alasan bagi Jean untuk tidak mampir ke warnet seperti biasa. Selama kakinya baik-baik saja, maka gaspol.
Lagian, Jean juga udah kangen kesana. Tapi ke rumah sih, selama masih ada kakaknya, maka Jean tidak akan datang ke tempat tersebut. Sebelum kakaknya menikah, Jean akan menahan langkah kesana. Daripada sakit hati. Ya, meskipun orang rumah sudah bolak-balik minta maaf. Terlebih lagi sang ayah yang sampai menangis minta maaf.
Untungnya Jean ini tipikal orang yang pemaaf kalau sama orangtua. Tapi kalau sama kakaknya sih, Jean maunya adu mekanik sebenarnya. Cuma pasti gak bakal dapat restu dari orangtuanya. Jadinya, Jean harus sabar nunggu sampai kakaknya nikah dan pergi jauh dari hadapannya.
Tadi, Keenan bilang dia gak bisa antar Jean karena ada salah satu pasiennya yang ingin bertemu dengannya di luar untuk berkonsultasi. Ya, akhirnya Jean menghubungi Gavin untuk menjemputnya.
Kasihan kalau minta di jemput orangtuanya, sudah tua soalnya. Malah yang ada mereka kecapekan.
Setibanya Gavin di rumah sakit, dia segera menemui Jean di lobi rumah sakit.
”Gue lama ya? Sorry banget, tadi di parkiran gue habis ketemu sama Elvano.” Jean mengerutkan dahinya.
”Ngapain dia ke rumah sakit?”
”Lo emang gak tau?” Jean menatap Gavin sambil memiringkan kepalanya bingung. Ya gak tahu lah, orang Jean sudah lost contact sama Elvano. Jadi gimana mau tahu? Meskipun sebenarnya ingin, tapi Jean gengsi. Masa iya Jean mau gatel sama laki-laki yang udah punya pacar?
”Adiknya Elvano itu baru aja di rawat gara-gara muntaber. Dan tadi, si Elvano habis nebus obat buat adiknya.” Jean membelalakkan bola matanya. Ha? Erik di rawat? Tapi kok gak pernah ketemu?
”Tapi kok gue gak pernah ketemu?”
”Ya jelas gak ketemu, lo di bangsal VIP. Dan terlebih lagi lo gak pernah keluar kamar, jadi gimana mau tahu? Emang El gak ngasih tau lo?” Jean terdiam.
Gavin menatap Jean curiga. Soalnya waktu dia menjenguk Erik dan menanyakan soal Jean pada Elvano pun, pria itu tak mau buka suara dan pilih untuk mengganti topik pembicaraan. Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka sih?
”Kalian berdua ini habis putus?”
”Lo gila ya?!”
”Ya kalo gue gila, pasti gue udah di RSJ dodol.” Gavin menoyor dahi Jean.
”Lo berdua sebenernya kenapa sih? Kenapa tiba-tiba musuhan gini?” Jean menghela napas kasar.
”Udah ah, gue mau pulang. Tolong bawain tas gue karena gue mau istirahat.” Jean beranjak dari bangku, gadis itu melenggang pergi meninggalkan Gavin di lobi.
”Dasar cewek, kalau di tanyain kenapa, pasti ngeles mulu kayak bajai.” Gavin berdecih sebelum akhirnya menyusul gadis itu.
🔸🔸🔸
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge✓
FanfictionBerawal dari balas dendam malah berakhir jatuh hati. Mampukah ia menjaga hatinya untuk tidak jatuh cinta dengan gadis bar-bar yang menjadi istrinya? Start: 08 Des 2020