TIGA PULUH DUA

482 108 10
                                    

Follow: sugartea__

🔸

Sejak semalam Keenan enggan menjauh dari Jean, gadis itu sampai kesal bukan main saat Keenan tak mau melepaskan tangannya. Seolah, Jean adalah boneka Dora yang bisa di peluk kapanpun.

Sebenarnya Jean sendiri heran kenapa Keenan tiba-tiba jadi manja seperti ini. Dari semalam dia terus merengek minta di peluk, padahal mah orangnya sehat walafiat. Dia gak lagi sakit ataupun ngigau karena mabuk.

Tapi, yasudahlah. Jean gak mau banyak bicara. Bisa-bisa, uang jajannya di potong. Kan berabe, nanti dia gak bisa main warnet dan foya-foya bareng Gavin.

”Keenan? Gue ini lagi cuci piring, lo bisa gak sih lepasin gue dulu? Gue gak akan pergi atupun terbang ke kayangan. Ribet tau, di pelukin mulu, atau gak gue bawain guling gimana?” Pria itu langsung melepaskan tangannya dan bersandar di meja makan.

”Hari ini kamu ada waktu?”

”Gak ada, gue sibuk kuliah sama main warnet.”

”Kita bolos aja gimana?” Jean langsung mematikan kerannya usai mendengar penuturan nyeleneh dari keenan.

Bentar, kita? Bolos? Ini si keenan kenapa sih? Gak biasanya sangklak gini

Jean langsung memutar tubuhnya dan menatap keenan. ”Coba ulangin kata lo yang barusan.”

Keenan menautkan alisnya. ”Saya mau ngajak kamu jalan-jalan. Kalau kita ke pantai gimana? Udah lama saya gak pernah kesana.” Rahang Jean melorot usai mendengarnya.

”Keenan?”

”Apa?”

”Lo gak kesambet kan?”

”Enggak ah, saya baik-baik aja.”

Meskipun Keenan mengatakan kalau dirinya baik-baik saja, tapi Jean tetap tak percaya kalau pria di hadapannya baik-baik saja.

Aneh gak sih? Biasanya Keenan tidak seperti ini. Dia itu orangnya disiplin waktu, dan tiba-tiba ngajak bolos ke pantai? Keenan, are you okay?

Tampaknya kepala Keenan habis terbentur benda keras, itu makanya dia ngomong ngelantur seperti ini.

”Nan, lo habis kepentok ya?”

”Siapa bilang?”

”Gue.”

”Saya gapapa, Jean cintaku ...” seketika tubuh Jean langsung bergidik ngeri mendengarnya.

”Lo kenapa sih? Creepy banget hari ini. Lo gak kesambet jin penunggu di apartemen ini kan? Kalo iya, mending lo buru-buru ngaku deh, kemana Keenan yang asli?” Keenan sontak tertawa mendengarnya. Pria itu langsung mengusap rambut Jean lembut sambil tersenyum.

”Jangan senyum. Lo makin serem.” Jean memperingati dan Keenan langsung berubah datar.

”Hari ini aja, kamu bisa kan?” Jean meneguk salivanya kasar, gadis itu masih diam sambil menimang jawaban. Masalahnya, Keenan hari ini seperti sedang kerasukan. Nanti kalau di tengah jalan keenan berubah jadi reog gimana? Duh, Jean tidak mau membayangkan hal mengerikan itu terjadi.

”Mau ya? Karena mulai besok dan seterusnya, saya bakal jarang pulang.”

”Kenapa?”

”Saya di kirim keluar kota sama pihak rumah sakit. Seperti biasa, jadi relawan untuk beberapa waktu ke depan.”

Jadi, Keenan bakal jadi bang Toyib lagi nih? Sepi dong rumah kalo gak ada dia

Tapi kan, dengan perginya Keenan, Jean jadi leluasa kesana kemari. Bahkan dia bisa cuma-cuma mendatangi Elvano tanpa sepengetahuan Keenan, dia juga bisa menemani Gavin full time di warnet.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang