DUA PULUH LIMA

916 180 20
                                    

Follow: sugartea__

🔸

Mata Jean bengkak. Sejak semalam gadis itu nangis brutal karena Elvano yang ciuman dengan gadis lain. Sakit. Tapi, Jean juga gak bisa berbuat apa-apa karena dia bukan siapa-siapa Elvano. Hanya saja, harusnya Elvano bilang dari awal kalau dia sudah punya pacar supaya Jean tidak berharap lebih padanya.

Kan kalau udah kayak gini, Jean jadi galau brutal. Mana Elvano itu, first love nya. Eh, gak taunya endingnya malah di sakitin.

Kecewa sih. Padahal Jean udah sedekat itu dengan Erik.

Akhirnya Jean memutuskan untuk pakai kacamata hitam agar orang-orang tidak melihat matanya yang bengkak. Bukannya apa-apa, masalahnya mata Jean itu kayak habis di gigit kecoak, kantung matanya besar banget kayak ada anginnya.

”Kamu kenapa pakai kacamata hitam segala?”

”Biar keren.” Keenan menatap lekat Jean yang tengah menyantap sarapannya. Padahal, ia tahu betul penyebab gadis itu menggunakan kacamata. Semua pasti karena Jean nangis sesenggukan di kamar karena pujaan hatinya udah punya pacar.

Biasa. Anak muda yang lagi kasmaran. Begitu tahu, crushnya ternyata punya pacar, kondisi hatinya auto tersambar petir. Lagian Keenan juga pernah muda. Jadi dia tahu rasanya.

”Pasti sakit ya?” Jean diam, gadis itu kemudian menatap Keenan.

”Enggak sih, cuma aneh aja. Kayak ada yang kosong,” ungkap Jean.

Keenan menghela napas. Pria itu menarik bangku dan duduk di hadapan Jean. ”Pakai lagi.” keenan menyodorkan cincin milik Jean yang di kembalikan waktu itu.

Jean menatap lamat cincin tersebut. ”Gue gak bisa.”

”Kenapa?”

”Gue gak mau maksain sesuatu yang situasinya gak akan berubah sama sekali. Gue gak suka sama lo dan lo itu gak cinta sama gue, kita nikah karena sama-sama terpaksa. Lo masih cinta kak Jena dan lo cuma mau bales dendam lewat gue, tapi sayangnya rencana lo gak berhasil. Kak Jena tetap nikah sama selingkuhannya,” ungkap Jean yang meremas celananya.

”Nan, lo bilang lagi usaha buat cinta sama gue. Tapi Please ... Jangan bohongin perasaan lo sendiri dengan alasan itu.” Jean menatap Keenan, pria itu tampak termangu di tempatnya. Entah sedang menyusun kata-kata, atau sedang bergumul dengan pikirannya.

”Tunggu sebentar lagi, kita gak boleh cerai gitu aja.” Jean mengerutkan dahinya.

”Nunggu apa lagi?”

Keenan mengulum bibirnya lalu menatap tajam Jean. ”Sampai kamu benci sama saya.”

”Ha? Benci? Kenapa?”

”Apapun alasan kamu, tolong bertahan sebentar lagi. Karena ada sesuatu yang mau saya kasih ke kamu pada saat itu.” Jean mendengus kasar. Kira-kira apa ya maksud Keenan? Kenapa terkesan rahasia? Jangan-jangan Keenan mau ngasih tahu kalau selama ini dia buronan? Wah gila sih, itu plot twist yang tak terduga di hidup Jean.

”Jadi saya minta sama kamu buat pakai cincinnya lagi.” dengan berat hati, Jean memakai benda tersebut lagi di jadi manisnya. Gapapa deh, sebentar lagi mereka mau cerai ini.





Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang