TUJUH

1.5K 239 39
                                    

Tidur di kamar sama dokter prik? Tidak semudah itu Ferguso

Jean yang sudah menyiapkan ide yang sangat luar biasa.

Begitu persiapannya selesai, Jean lalu mengambil bantal dan menyembunyikan sesuatu di balik benda itu. Dia berjalan tanpa ragu menuju kamar Keenan.

Tok! Tok!

Jean yang melihat Keenan tengah membaca buku di meja belajar, segera menghampiri pria itu sambil menahan gelitik di dalam perut. Jean sudah membayangkan wajah konyol Keenan saat menjerit seperti wanita yang kecopetan.

”Eh Nan, sebelum tidur, gue mau kasih lo sesuatu.” Keenan langsung menutup bukunya, dan merubah posisinya menghadap Jean.

”Tapi tutup mata dulu, soalnya spesial plus pemalu.” Keenan mengerutkan dahi, tapi karena ia sedang tidak mood berdebat, jadi ia segera menutup matanya.

Melihat Keenan yang menutup mata, Jean rasanya ingin tertawa jahat di hadapan Keenan sekarang juga. Tapi tidak boleh, Jean harus tahan atau rencananya gagal.

”Nanti hitungan ketiga, buka mata," instruksi Jean.

”Satu ... Dua ...” Jean mengeluarkan benda yang sedari tadi ia sembunyikan dari dalam bantal.

”Ti ...” Jean menarik tangan Keenan dan meletakkan benda itu di atas telapa tangannya.

”Ga!” Keenan lantas membuka mata.

Cit ... Cit ...

AAA!” Keenan menjerit hebat tatkala tangannya ada seekor tikus kecil berwarna putih yang tengah memperhatikan dirinya.

Cit ...Cit ...

”AAA!” Keenan menjerit dengan lebih kencang, tubuhnya mendadak membeku seperti es batu. Tubuhnya bergemetar hebat tatkala tikus itu berjalan menuju ke kepalanya.

”Eh Ucil, jangan ke kepalanya. Masuk ke dalem bajunya aja sekalian.” Jean langsung mengambil tikus tersebut dan memasukannya ke dalam lubang leher kaos Keenan.

”JEAN!” Bruk!

Keenan pingsan. Pria itu sudah tidak kuat menahan rasa takutnya terhadap tikus.

”UCIL!” Jean segera mencari keberadaan Ucil tanpa pedulikan Keenan yang sudah tergeletak di lantai.

”Huft ... Untung lo gapapa Cil.”

”Kalo Gavin tau lo mati ketindihan Jay, bisa abis gue. Mana nyari gantinya susah, nyari dimana gue, tikus putih ada tompel di pantat?” Jean bergegas ke kamar untuk menyimpan Ucil ke kandangnya.

Jean lalu kembali ke kamar, hal yang dia lakukan bukan menolong Keenan terlebih dahulu akan tetapi dia mencari keberadaan ponsel Keenan.

”Nan, nanti dulu ya, soalnya prioritas gue mas ganteng.”

Setelah menggeledah seisi kamar Keenan, akhirnya gadis itu menemukan ponsel Keenan. Rupanya ada di bawah bantal. Lantas, Jean segera membuka ponselnya dan mencari kontak Elvano di sana.

Untungnya, ponsel Keenan tidak menggunakan password. Jadi mudah di akses.

Usai mendapatkan nomor mas ganteng, kini giliran Jean bertanggung jawab atas perbuatannya. Gadis itu segera mengangkat Keenan ke atas kasur dengan hati-hati.

”Keenan, lo padahal kurus tapi kenapa beratnya kayak beban hidup gue sih?!” keluh Jean yang ngos-ngosan saat mengangkat Keenan ke atas kasur. Maklum, remaja jompo yang jarang olahraga. Jadinya gampang lelah.


🔸🔸🔸

Pagi ini Jean segan untuk bicara pada Keenan,  bahkan ia tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang