Follow: sugartea__
🔸
Jean memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya. Dia berniat galau di rumahnya dengan cara membaca semua novel angst yang ia miliki.
Well, meskipun Jean semasa sekolah Jean paling benci menyentuh pelajaran, tapi kalau untuk buku novel, itu di kecuali kan karena Jean teramat mencintai buku-buku tersebut.
Dulu waktu sekolah, Jean selalu mengajak Gavin untuk menemaninya ke toko buku di akhir pekan setiap minggu. Dan sekalinya beli, bisa sampai empat buku. Jadi wajar, kalau di kamarnya banyak novel menumpuk di lemari.
Seharian penuh Jean menghabiskan waktunya sampai-sampai gadis itu tak menyadari kalau sang Mama sudah kelar membuat makan malam untuknya.
”Udah kenyang baca bukunya?” tanya kakaknya yang asal membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk.
”Mama bilang, dari pagi kamu di sini. Ada apa? lagi berantem?” Jean mendongak, di menatap wajah sang kakak.
Jena memperhatikan kasur Jean yang di penuhi buku yan berserakan sampai ke lantai.
”Gapapa, lagi pengen.” Jean kembali membaca bukunya.
”Cepet keluar, kita makan malem dulu sebelum kakak telepon Keenan untuk jemput kamu.” Jean reflek menutup bukunya.
”Gak usah, gue naik ojol kok. Kasihan kalau Keenan harus bolak-balik.” Jena kemudian melangkah lebih dalam, gadis itu memunguti buku yang berserakan di lantai dan menyimpannya kembali ke lemari.
”Soal si Haedar itu, dia kaya apa miskin?” Jena reflek membalikkan tubuhnya menatap sang adik.
”Kenapa nanya gitu?”
”Ya, kalau dia kaya, gue bisa secepatnya cerai sama Keenan. Gue mau bebas, gue mau hidup tanpa status istri orang, dan gue juga mau cari duit sendiri untuk biayain pengobatan ayah tanpa ngelibatin orang asing di keluarga kita,” jelas Jean yang membuat Jena diam seribu bahasa.
”Ayah bilang cinta datang karena terbiasa, kakak yakin perasaan kamu akan berubah——”
”Persetanan dengan perasaan gue. Gue gak peduli. Gue udah dewasa, gue berhak nentuin hidup gue kayak apa, gue gak bisa lo kontrol terus menerus.” Jean mendengus kasar.
Gadis itu beranjak dari kasur, di mengemasi barangnya dan bergegas untuk pulang.
”Kasih tau kakak kenapa kamu bersikeras mau cerai sama Keenan.” Jean menahan langkah di ambang pintu. Gadis itu mengepalkan tangan kuat-kuat.
Selama ini Jean sudah cukup menahan rasa dongkol di hatinya karena sang kakak selalu mendapatkan perhatian lebih dari orangtuanya. Meskipun Jean sangat dekat dengan sang ayah, tapi tetap saja, jika Jena ingin sesuatu atau hal lainnya, pasti selalu di turuti. Bahkan Jena jarang sekali kena semprot kedu orangtunya karena Jena ini anak emas di keluarganya. Sejak kecil, Jena selalu berprestasi dan sudah membanggakan kedu orangtuanya, beda dengan Jean yang selalu berada di peringkat terbawah bersama Gavin.
Itu makanya saat Keenan pertama kali menuturkan niatnya untuk menikahi Jean, orangtuanya tampak tak keberatan karena mereka hanya mendengarkan Jena. Apalagi pada saat itu kondisi keuangan keluargnya sedang tidak baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge✓
FanfictionBerawal dari balas dendam malah berakhir jatuh hati. Mampukah ia menjaga hatinya untuk tidak jatuh cinta dengan gadis bar-bar yang menjadi istrinya? Start: 08 Des 2020