TIGA PULUH ENAM

458 102 96
                                    

Harap tahan emosi dan segera pergi tidur begitu selesai membaca

🔸


Suasana mendadak hening ketika keduanya memasuki mobil. Baik Jean ataupun Keenan, masih enggan untuk membuka pembicaraan di dalam sana. Jean yang sibuk memainkan kukunya, sementara Keenan kalut dengan pikirannya.

”Eum, gimana kabar kamu?” akhirnya Keenan membuka suara dan memecahkan keheningan.

”Baik banget,” bohong Jean. Padahal setiap malam suka jadi barongsai karena Keenan tidak pernah membalas semua pesannya. Jangankan balas, di baca saja boro-boro.

Tapi karena lagi jaga image aja, makanya Jean harus stay cool.

”Buat makan malem nanti, kamu mau makan apa?” Jean terkekeh pelan, dia melirik Keenan tak percaya dengan respon pria itu setelah membuat Jean nyaris gila Karana Keenan tak ada kabar sebulan belakangan.

”Gue pikir lo mati, gak taunya lo masih hidup,” ucapnya sarkastik.

”Gak ada yang mau lo jelasin, Nan?” Keenan menggigit bibir bawahnya lalu menggeleng.

”Gak ada, tapi saya laper sih. Tiba-tiba jadi mau makan seafood, kamu mau?” Jean mengulum bibirnya, dia kemudian memberanikan diri menatap Keenan.

”Emang tempatnya pelosok banget ya?”

”Ya gitu.”

”Emangnya lo gak pernah ke kota atau usaha cari jaringan buat baca semua pesan gue? Minimal satu pesan aja lo baca gitu.” Keenan terdiam. Pria itu menghela napas sembari menyibak rambutnya.

”Maaf,” gumamnya. Dan hal itu mengundang tawa bagi Jean.

Maaf udelmu. Lo cuma bilang maaf doang?!

”Bukan maaf Nan, tapi penjelasan.”

”Jadi gini, HP saya itu sempet kecebur di sungai dan untuk benerinnya saya belum sempat karena tempat servisnya jauh. Jadi saya pakai HP kepala desa kalau ada urusan penting,” jelasnya sambil menatap mata Jean, berusaha menyakinkan gadis itu.

”Berati sampe sekarang HP lo masih rusak?” Keenan mengangguk.

”Nanti kalau udah bener, saya bakal buka semua pesan kamu——” Jean menggeleng.

”Gak usah. HP nya jangan di benerin, lo ganti yang baru aja.” Keenan mengerutkan dahinya.

”Kenapa?”

”G-gapapa. HP lo kan udah butut juga, terakhir gue lihat. Layarnya retak.” Keenan kian curiga. Ia jadi penasaran dengan isi pesan-pesan dari Jean yang belum sempat ia baca. Sebenarnya apa ya isinya?

”Kamu mencurigakan banget, emang isinya apaan? Ada video porno? Atau video kamu joget pargoy?” Jean otomatis meninju lengan Keenan, sementara pria itu hanya mampu tertawa.

”Sini-sini ... Saya kangen peluk kamu.” Keenan langsung mendekap tubuh Jean dengan lembut. Mengecup kepala Jean beberapa kali sambil menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jean yang khas. Yaitu wangi strawberry.

”Lo tau gak sih Nan? Gue kira lo kecelakaan pesawat habis itu di makan hiu.” Keenan langsung tertawa mendengarnya.

”Gak ada saya, di rumah jadi sepi gak?”

”Iya, gak ada temen adu mekanik.”

”Berati saya ngangenin ya?”

”Gak juga.” Keenan berdecak, pria itu kemudian mengecup dahi, mata, hidung, pipi, dagu dan bibir Jean dengan lembut.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang