DUA PULUH TUJUH

949 168 26
                                    

Follow: sugartea__

🔸

Jean duduk termenung di taman seorang diri. Perihal gadis cantik tadi yang mengaku calon istri Keenan, berhasil membuat Jean gelisah.

Padahal sih, Jean mah gak peduli mau si Keenan itu punya selingkuhan atau pun punya calon istri. Toh, tujuan utamanya setelah menikah dengan Keenan adalah bercerai. Tapi kenapa, tiba - tiba ia merasa tidak tenang dan pikirannya kalang kabut memikirkan gadis itu? Apa iya Jean suka sama Keenan? Ah gak mungkin. Cinta aja enggak.

Pasti ini efek gara-gara Keenan terlalu soft selama di rumah sakit. Karena kan, semenjak Jean di rawat, Keenan itu jadi orang nomor satu yang selalu ada di sisi Jean, bahkan saat gadis itu membuka mata untuk pertama kali. Penampakan yang ia lihat adalah sosok Keenan yang khawatir. Sepertinya, Jean luluh karena itu. Luluh bukan berati ada rasa.

Well, paling kalau Jean udah pulang. Perasaannya bakal sama kayak dulu. Jean yakin seratus persen.

”Tapi apa bener cewek tadi calon istrinya? Apa jangan-jangan dia itu pasiennya Keenan yang sedikit stres dan ngaku-ngaku?” Jean melipat tangannya, dia memperhatikan bunga - bunga yang mekar dengan indah.

”T-tapi kenapa kak Jena gak pernah cerita?”

”Tapi tunggu, bukannya bagus kalo ada perempuan yang ngaku jadi istrinya Keenan? Dengan begitu kita bisa secepatnya cerai dong.”

Wait, tapi apa bener itu calon istrinya keenan? Cantik sih, cantik banget. Tapi kan, Keenan masih suami gue—— argh! Bodoamat. Mau dia nikah sama kambing kek, kudanil kek, tupai kek, bukan urusan gue.” Jean mengacak-acak rambut frutasi, gadis itu berusaha menyingkirkan bayang-bayang gadis yang mengaku calon istri Keenan dari kepalanya.

Jean kemudian menatap bunga di dekatnya, ia jadi ingat saat masa kecilnya yang suka menghisap sari bunga dengan teman-temannya.  Katanya sih ada madunya, tapi saat Jean coba hisap ia tidak merasakan apapun. Tapi yang namanya anak kecil ya, pasti akan mencoba hal-hal baru tanpa memikirkan dampaknya. Untungnya sih, Jean ini gak alergi serbuk bunga. Jadi dia sama temannya, ngebolang kemana-mana demi cari bunga.

Malah waktu itu, Jean pernah di kibulin sama salah temannya. Katanya di dalam bunga yang menguncup itu, sebenarnya ada peri yang sedang tidur. Dan karena percaya dengan omong kosong temannya, Jean sampai mencabuti semua bunga yang menguncup di kebun rumahnya untuk menemukan peri. Jean juga diam-diam mencabut bunga tetangga untuk menemukan peri namun hasilnya nihil. Peri tak dapat, yang ada jeweran ia terima.

Jean mengambil satu bunga tersebut, lalu coba bernostalgia dengan menghisap bunga tersebut.

Uhuk ... Uhuk ... Apaan ini? Kok rasanya beda, jangan-jangan di siramnya bukan pakai air tapi pakai cairan kimia lagi.” Jean coba menghirup bunga tersebut, tapi tidak menemukan aroma aneh di sana.

”Coba sekali lagi,” ucapnya yang masih ngeyel.

Uhuk ... Uhuk ...” Jean langsung membuat bunga tersebut.

”Astaga Jean! Kamu kenapa?!” panik seseorang yang lari dari kejauhan. Dia dengan cepat mengusap-usap punggung Jean.

”Gapapa, tadi cuma lagi akting,” bohongnya.

Sweet Revenge✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang