‹•.•›PM-01‹•.•›

138K 10.6K 1K
                                        

Met baca, jan lupa vote dan komen😾
.
.

PUKULAN kembali dia layangkan, lawannya pun mulai kewalahan menghadapi dirinya yang lagi kesetanan ini.

Jangan ditanya kenapa, kabar tentang dia yang akan dijodohkan membuatnya menggila.

Dan malah membuat lawannya ambruk dengan mudahnya.

Memang sih diusia yang ke 18 tahun kabar tentang pernikahan bagai sebuah kutukan, Doni masih mau bersenang-senang.

Berpacaran, mengoleksi perempuan dan bermain bersama temannya.

"Don udah woi! Bisa mati dia woi!" sentak salah satu temannya menarik lengan Doni agar membiarkan lawannya lari.

Doni meludah darah sebentar, lalu melirik temannya tadi sinis.

"Biarin aja gue bunuh tuh orang! Asu!" makinya marah.

Temannya tadi heran, gak biasanya Doni kelepasan gini.

"Lo kenapa sih? Pms?" tanya nya heran.

Doni hanya mendecih pelan, malas menjelaskan. Bundanya mengancam jika Doni tak mau dijodohkan, mumu nya akan dibuang.

Tentu saja Doni histeris saat mendengar ancaman itu, mumu kesayangannya mau dibuang.

Oh tidak bisa. Mumu lebih berharga daripada Nmax miliknya.

"Udah, balik ke Tongpe kuy." ajak salah satu teman Doni.

Mereka ini masih kelas 11 SMA, Tongpe adalah sebutan untuk kedai kopi tempat mereka nongkrong.

Tongpe-tongkrongan preman.

Yah begitulah.

"Laper gue." cetus salah satu yang lainnya, panggil dia Jeje. Cowok manis berkulit tan asal Madura, tinggi 176 cm.

Jeje sendiri sering disangka perempuan karena namanya, padahal namanya Jeremiyah Zildan.

Panggilannya Jeje, jadi teman-temannya lebih suka memanggilnya Jeje.

Doni berjalan mendekati Nmax nya.

"Gue juga laper, makannya lekas gerak dong. Lama banget ke dugong bunting ah!" kesal Doni.

Jeje, Adi, Vino, Arsa dan Xeno mendelik saat dikatai Dugong Bunting, ganteng gini woilah.

"Anjing lo." umpat Arsa kesal, jangan karena namanya Arsa, cowok berkulit putih ini akan kalem.

Tidak, dia terlalu bar-bar untuk seukuran cowok berwajah manis.

"Berarti lo juga anjing, karena lo temen gue." sewot Doni.

Baru saja Arsa hendak membalas, namun Xeno langsung menghentikannya, Xeno ini sebenarnya anak baik.

Tapi karena temennya bejat, ya dia ikutan bejat. Gak takut apa ya dia dimarahi Umi nya di rumah.

Dan akhirnya mereka pergi dari area tawuran itu, dan tentu saja mereka memenangkan pertarungan kali ini.

..

Suara ketikan dan gesekan kertas terdengar di satu ruangan milik seorang wanita cantik.

Wanita berambut coklat kehitaman yang tergerai sampai punggung, wanita 22 tahun yang menjadi incaran para pria di kantor.

"Buk Gita, ini ada berkas lagi." Gita Angelita namanya, gadis cantik yang kita sebutkan tadi.

Seulas senyum lembut terlihat.

"Taruh saja di meja, nanti saya periksa." begitulah jawabannya.

Karyawan tadi mengangguk dan melalukan apa yang Gita katakan tadi, setelah selesai dia kembali melanjutkan pekerjaanya.

Dia harus segera menyelesaikan tugasnya ini, karena nanti malam orang tuanya meminta dirinya datang.

Sebenarnya Gita tau dia mau dijodohkan, tapi emang pada dasarnya Gita ini malas mencari jodoh.

Jadi ya dia terima aja.

Lagipula, kriterianya sulit ditemukan.

Dia suka cowok yang lebih muda darinya, manja, dan kalau bisa selalu bergantung padanya.

Mungkin karena Gita lebih tua, jadi dia ingin direpotkan dan bukan merepotkan.

Memang aneh.

Gita ini, selain menjadi seorang Manajer, dia juga seorang pemegang 3 Restoran ternama.

Gita juga punya hobi aneh, dia suka melihat bentuk pantat cowok.

Tidak munafik, Gita masih melakukan sholat, dan segala jenis ibadah di Agama Islam, tapi namanya juga hobi .

Terkadang dia kalah dengan napsu.

Gita tak mau terlalu berkhayal, tapi ya begitulah dirinya.



















Bersambung😾

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang