Cie pada kecarian Jeje, dia gak muncul dulu ya beb, nanti kalian bakalan puas kok pas Jeje muncul di ceritanya sendiri hahaha.
Met baca, mood aku lagi bagus banget loh, jangan sampai lihat vote jimplang aku kayak semalam:v
.
.DONI mengurut pelan pangkal hidungnya, mereka sudah periksa ke Dokter dan memang benar yang bermasalah adalah Doni.
Saat ini Doni duduk diluar, menunggu Gita yang sedang berbincang bersama Dokter.
Helaan napas kembali Doni berikan, dada dan ulu hatinya sakit, mendengar perkataan Dokter jika memang Doni lah yang bermasalah.
"Gita bakal tinggalin aku..G-gita gabakal punya anak kalau sama aku terus." Doni meracau lirih, semua berkecamuk dikepalanya.
Dia gamau Gita bersama yang lain, tapi dia juga gamau Gita hidup hanya berdua tanpa adanya bayi diantara mereka.
Tanpa sadar, air mata mengalir perlahan, sakit...disaat Doni sama sekali tak bisa membahagiakan Gita.
Bahkan untuk punya anak saja Doni gabisa, karma nya memang semengerikan ini..
"G-gita gabakal pergi..enggak..dia bakal sama aku terus..hiks..Gita gabakal ninggalin aku..enggak..hiks.." Doni menangis lagi untuk yang kesekian kalinya.
"Hiks..ARGGGGGHH!!!..hiks..DASAR SUAMI GAK BERGUNA!! LO GAK BERGUNA DONI GAK BERGUNA!! LO PENYAKITAN!! LO GAK PANTES DICINTAI SIAPAPUN!! LO GAK PANTES!! GAK PANTES SAMA SEKALI!!" Doni histeris disana.
Dia tak perduli, rasanya sangat sakit, Doni hanya mengeluarkan rasa sakitnya.
Tangisan nya sangat menyayat hati siapapun yang mendengarnya, cobaan yang dia dapat sangat berat, kenapa harus halangan dalam memiliki keturunan?.
Doni..gak sanggup..
Dia gamau Gita pergi, tapi dia kasihan kalau seumur hidup Gita, wanita hanya harus mengurus pria penyakitan seperti dia.
"Hiks..lo gak berguna..hiks..ughh..a-akh..sakit.." bekas jahitan 4 tahun silam masih sering terasa ngilu.
Doni menormalkan napasnya sejenak, lalu mengusap air matanya.
"Sayang." Doni menoleh, dia memberikan senyum manisnya pada Gita lalu berdiri.
"Kenapa sayang?." tanya nya lembut.
Gita diam, dia mengelus pipi tirus Doni pelan, terlihat jelas Gita tengah menahan tangisnya.
"Gak papa sayang, aku gak papa. Kita bisa usaha kok." lirih Gita bergetar, hati Doni nyeri seketika.
Dia menangis lagi, memeluk Gita erat dan meraung diceruk lehernya.
Ini pukulan telak bagi Doni, dia gabisa punya anak, Dokter mengatakan sprema Doni lemah sehingga belum mencapai sel telur, sperma itu mati semua.
"Ssstt, jangan nangis sayangnya aku." bisik Gita lembut, walau air mata juga tak berhenti mengalir.
Tuhan memberikan cobaan pada Umatnya tak melebihi batas umatnya, namun karma yang Tuhan berikan melebihi batas kemampuan umatnya.
Karma yang harus diterima dari perbuatan silam, Doni pantas mendapatkannya tapi Gita?
Apa dia pantas terus hidup disamping pria penyakitan seperti Doni?.
Doni rasa, itu tidak adil untuk Gita sama sekali.
.....
Doni mengelus rambut hitam legam Gita, mereka baru saja selesai bermain selama 3 jam lamanya.
Dan saat ini sudah jam 3 subuh, Doni bangkit dari tidurnya. Dia berjalan menuju kamar mandi, dia mau mandi wajib dulu.
Doni mau sholat malam, mau meminta pertolongan dari Allah.
Doni gatau mau meminta tolong pada siapa lagi, dia gabisa berharap pada manusia, Doni hanya bisa berharap pada pemilik alam semesta ini.
Selama Doni mandi, air mata tak kunjung berhenti, dia terus menyesali semua kenakalannya di masa remaja dulu.
"Hiks..lo brengsek Doni..hiks..lo gak pantes bahagia..hiks..ARGGHH!!..hiks..lo bodoh!!." pantas selama ini Jeje mengatainya bodoh.
Ternyata dia memang bodoh, sangat bodoh.
Doni kira, hidupnya sempurna dan akan berjalan lancar, nyatanya cobaan dia dapatkan sekarang dan dia sudah merasa gak tahan.
Doni udah gak sanggup.
Setelah selesai mandi, Doni memakai baju koko, sarung, peci lalu membentang Sajadah.
Doni harus curhat sama sang Pencipta dulu saat ini.
Selama Sholat, Doni terus menangis, air mata turun membasahi Sajadah yang Doni pakai.
Sesak, rasanya seperti Allah sedang memandangnya dengan tatapan tulus dan penuh kasih sayang.
Selesai sholat 2 rakaat, tangisan Doni semakin deras. Dia mencengkram sarung yang dia pakai, menangis tak henti sampai hatinya sesak.
"Hiks..huhuuu..hiks..Ya Allah..hiks..hamba minta maaf..hiks..hamba minta maaf..hiks..hamba mohon ampun ya Allah..hiks..hamba minta maaf..hiks..maafin hamba..hiks.."
Hanya itu yang mampu Doni katakan, dia terus menangis, meminta maaf setulus hati dan benar-benar memohon ampun atas apa yang dia lakukan selama ini.
Doni gatau lagi mau melakukan apa, dia mau mengatakan pada Gita, agar wanita itu menikah lagi.
Doni rela dimadu, Doni tak masalah Gita punya 2 suami Doni gak masalah.
Selain Doni tetap menjadi suami pertama Gita, Gita pasti berhasil memiliki anak dari suami keduanya.
Doni tak akan merasa bersalah pada Gita karena menahan wanita sebaik itu untuk pria sepertinya.
"Ya Allah..hiks..maafin hamba..hiks..maaf Ya Allah.."
Doni menangis sepuasnya, sampai tanpa sadar dia tertidur di Sajadah dengan sisa isakan dan air mata yang masih mengalir membasahi Sajadahnya.
Setidaknya, Doni lega sudah mengadu pada Tuhan-nya.
Doni lega, setelah ini dia tinggal berserah diri dengan apapun yang Allah tentukan untuk kehidupannya kedepannya.
Apapun itu, Doni yakin pastilah yang terbaik yang sudah Allah jalankan untuknya.
Bersambung😾
Jadi....aku nangis hahahaha..
Gatau kenapa, rasanya sedih aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Manja [End]
Genç KurguPreman kok masih minum susu di dot, preman apaan. Tapi emang itu rahasianya, Doni adalah preman yang dikenal selalu bermasalah di Sekolah, selalu mencari masalah bersama ke 5 temannya. Dan Doni, harus menikah muda karena kenakalannya yang sudah kele...