‹•.•›PM-12‹•.•›

73.8K 7.6K 418
                                    

Met baca, 500 vote+200 komen untuk up lagi😾
.
.

DONI membalap Nmax nya menuju Kantor Gita, darimana dia tau? Gita sendiri yang memberitahunya.

Entah kenapa saat Gita mengakuinya sebagai adik sepupu membuat dadanya nyeri, sakit sekali tidak diakui seperti itu.

"Ck!." Doni ngerem mendadak saat barisan anak ayam menghalangi jalannya, ingin rasanya dia lindas anak ayam itu.

TIN!

Anak-anak ayam itu langsung membubarkan diri, Doni menancapkan gasnya lebih cepat lagi.

Doni berada di jalan potongan agar lebih cepat sampai ke kantor Gita, rasanya ubun-ubunnya bisa pecah saat mengingat apa yang dibicarakan tadi.

Adek sepupu aku...

Sepupu aku...

Sepupu..

"Arghh!! Gue bukan adek lo!!" erang Doni kesal.

Napasnya memburu hebat, dia memacu motornya semakin cepat agar segera sampai ke Kantor tujuannya.

Jalanan yang tak ramai sama sekali memuaskan Doni agar bisa kebut-kebutan dijalan, dia terpicu oleh waktu dan amarah yang membumbung tinggi.

Siapa laki-laki tadi, kenapa dia harus sedekat itu dengan Gita, Doni sama sekali tak suka pemandangan itu, Doni benci melihatnya..

Sungguh..

Ingin rasanya dia mengobrak-abrik isi dunia ini karena cemburu yang terlalu menyerangnya.

Raut wajahnya mengeras, ketat dan penuh dengan emosi yang jelasnya akan memicu pertengkaran jika dikeluarkan.

Doni tak pernah merasa secemburu ini saat bersama mantan-mantannya dulu, tapi kenapa dengan Gita yang notabene adalah orang baru dia bisa segila ini.

"Ck, brengsek!" makinya pada angin yang cuma numpang lewat.

Akhirnya setelah mengebut dengan penuh emosi, Doni sampai di depan gedung bertingkat Perusahaan dimana Gita bekerja.

Dengan brutal dia turun dan melepas helmnya.

Seragam yang tak dimasukan ke celana, kancing yang semua dibuka sampai memperlihatkan kaus dalaman ketatnya.

Bahkan perut six packnya mencetak jelas dibalik kaus itu.

Rambut coklatnya yang berantakan diterpa angin serta sinar Matahari, membuat beberapa kaum hawa terpesona.

Aura badboy terasa disekitar tubuh Doni, dia berjalan menuju resepsionis lalu bertanya.

"Bisa saya bertemu dengan Gita?" tanya nya to the point no bertele-tele.

2 orang wanita berseragam itu terdiam sejenak, menikmati wajah tampan Doni yang masih terlihat fresh bagai buah yang keluar dari kulkas.

"PERMISI!?" sentak Doni kesal.

Keduanya tersentak. "Apa anda sudah membuat janji?" tanya salah satunya.

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang