‹•.•›PM-13‹•.•›

80.4K 8.2K 455
                                        

Ryn nyebut pembaca yang gak vote itu ghost readers aja. Jadi anggap aja mereka tuh hantu╮(╯▽╰)╭


.
.

GITA menyeka ingus dihidung Doni menggunakan tisu, mereka berdua kini ada di ruangan Gita dan memang hanya berdua saja.

"Keluarin ingusnya." perintah Gita pada Doni.

Cowok urakan itu langsung ngeluarin ingusnya, setelah selesai Gita langsung membuang tisu itu. "Jadi, apa yang mau kamu jelasin?." celetuk Gita datar.

Doni menunduk pelan, dia memilin ujung seragamnya dan masih saja ada isakan disela bibirnya. "Doni, aku bertanya padamu." cetus Gita.

"Maaf..hiks..Doni gamau diejek kalau tau nikah muda..hiks..nanti Doni gak punya temen lagi.." lirihnya sesenggukan.

Gita diam, dia bersidekap dada dengan pandangan dingin terus tertuju pada Doni. "Kamu malu nikah sama aku?." tebak Gita langsung.

Doni menggeleng ribut. "Enggak..hiks..Doni gak malu cuma Doni gamau ada yang tau.." jawabnya.

"Kalau gitu, gak masalah kalau aku ngakui kamu sebagai adik sepupu aku di depan banyak orang kan?." aju Gita santai namun sedikit menyeramkan.

Seringai terbentuk diwajah cantiknya.

Doni tak menjawab dan malah kembali menangis. "Jawab Don, jangan malah nangis." sinis Gita.

Doni menggeleng. "Gamauuu..hiks..Doni gamau diakui adek kamu gamauu..hiks..Doni kan calon suami kamu Gitaa huaaaaaaaaaaaa.." kan, nangis wae.

Gita mendesah kasar, dia kangen Do btw, pengen ngunyel-ngunyel anak kecil itu.

"Nanti aku fikirin, suruh Do keluar." titah Gita tak terbantahkan.

"Hah?..hiks..kamu mau ketemu sama Do?." lirih Doni tak percaya.

Gita mengangguk mantap, Doni ragu sebenarnya, tapi daripada Gita marah mending yaudalah ngalah aja.

Tak berselang lama Do muncul, hal pertama yang dia lakuin adalah menerjang Gita dengan pelukan eratnya.

"Mamiiii, Do kangen sama mamii." ujarnya mesra dan manja, dia mendusel dileher Gita bak kucing anggora.

Gita terkekeh pelan, auranya berubah hangat seketika, padahal tadi dinginnya udah mirip Juri di acara Master Chef.

"Mami juga kangen Do, Do ikut mami yuk."

"Mau kemana mami?."

"Ke salon."

"Buat apa?."

"Mau ngewarnain rambut kamu, jadi coklat gelap. Padahal kamu bakalan lebih ganteng kalau rambut hitam, tapi Doni udah keburu ngewarnain rambut jadi gabisa balik jadi hitam lagi.."

Do tak paham apa yang Gita maksud, dia onggak angguk aja jadinya.

"Kita pergi nanti sore ya, sekarang kamu mau makan siang apa sayang?." tawar Gita lembut sembari mengelus wajah mulus Doni.

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang